KPK tetaplah anak kandung reformasi yang bertahun-tahun bersama rakyat ini.
Para pendiri bangsa menguatkan persatuan dalam memusnahkan kecuranganÂ
Elit sekarang malah melemahkan dengan dalih keadilan
Pemberantasan korupsi dilumpuhkan
Untuk tidak bisa mengawasi hak rakyat yang dimandatkan
Laa ilaha illallahu, Laa ilaha illallahu
Mengapa engkau tega meluluh lantakan kewajibnku, untuk mengawasi hak bangsaku yang dimandatkan kepadaku
Apasalahku sehingga kau tega memutus nadiku, secara perlahan untuk tidak mengawasi hak bangsaku
Aku tak menyangka dan tak menduga kau setega ini mencabut ruhku yang masih kuperjuangkan untuk kepentingan bangsa dan negara
Apa karna aku menjalankan hak dan kwajiban sebagaimana mestinya, sehingga kau tega melakukan dengan sadisnya.
Hidupku hanya kupersembahkan buat bangsa dan negriku
Mengapa  kebaikanku di anggap ancaman bagi para elit negriku
Rakyat butuh kejujuran dan integritas para elit negri, bukan mendzolimi untuk kepentingan pribadi
Kau tega menghianati bangsamu sendiri, menghabisiku demi kepuasan di semesta ini, sehingga kau lupa ada kehidupan abadi setelah ke hidupan ini
Begitu Tega Sekali....!
Kau siapkan kain kematianku mengiringi kepergian ini, dengan dalih keadilan kau Ucapkan berkali kali, sehingga aku musnah tak lagi bisa mengabdikan hidupku, untuk bangsaku, negaraku,yang kian hari memprihatinkan ini
Tak ada yang membelaku lagi, mahasiswa taklagi seperti yang dulu, tiap malam berdiskusi hingga pagi, namun hasil tak diimplementasi,hingga sibuk dengan kepentingan pribadi
Hingga aku mati tak ada yang perduli, tidak sadar bahwa hak rakyat untuk diawasi sedang di persepersekusiÂ
BIARKAN AKU PERGI,JIKA KEBAIKAN TAK DIPERKENANKAN MENGABDI LAGI.
SELAMAT TINGGAL DEMOKRASI YANG PENUH DRAMATIS INI......
#Savekpk
#kematiayangdipaksakan
@bakir_ahmad.Mdr
Jember,18 September 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H