Mohon tunggu...
Ahmad Bakir
Ahmad Bakir Mohon Tunggu... Petani - Petani asal berkah, jangan praktek RIBA...!!!

Bukan siapa siapa...oreng taneh. paham Agama katanya tapi rambu rambu agama di srobot, paham hukum katanya tapi hukum dilanggar.!! Lawakan bukan...!!?? Mahasiswa katanya tapi tak ada gerak jika ada masalah menyangkut rakyat banyak. Alumni IAIN Jember 2015-2019

Selanjutnya

Tutup

Money

Entah Harus Bangga atau Kecewa dengan Uang Rupiah Baru yang Di Rilis Di Negeri Ini 2016

21 Desember 2016   01:43 Diperbarui: 21 Desember 2016   02:24 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Masih ingatkah ? Petugas gabungan Kodim 0905 Balikpapan dan Kantor Imigrasi Balikpapan mengamankan 23 orang Warga Negara Tiongkok, dari kawasan proyek PLTU Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur. Penyebabnya mereka tidak bisa menunjukkan dokumen keimigrasian. Dari informasi warga, puluhan warga Tiongkok itu bekerja di PLTU Kariangau. Belum lama ini pada April 2016 lalu, 5 tenaga kerja Tiongkok ditangkap TNI AU di Lanud Halim Perdanakusuma karena masuk kawasan Lanud Halim secara ilegal. Kabar datangnya wisman Tiongkok di Bali dan lain-lain benar-benar menyisakan tanda tanya besar. Tidakkah ini semua cukup sebagai bukti bahwa kebijakan memberikan kran longgarnya limpahan tenaga kerja asing terutama Tiongkok di Indonesia termasuk berpotensi berbahaya. Karena secara factual sudah dipahami bahwa investasi asing adalah modus baru penjajahan untuk menciptakan ketergantungan semua bidang terutama politik dan ekonomi sebuah negara. Apalagi begitu beragamnya modus proxy war yang merupakan revolusi formula perang kekinian dari berbagai kekuatan baik berbentuk negara maupun Multi National Corporation. Amerika punya Kapitalis Liberalis, Tiongkok memiliki Sosialis Komunis sebagai ideology ekspansi yang menggerakkan seluruh roda kekuatan politik dan ekonominya.

Dimana yang saya takutkan bukan karna kesamaan bentuk mata uangnya akan tetapi yang di takuti keutuhan NKRI dihancurkan melalui perdagangan bebas dunia (politik ekonomi) dan juga Kedatangan para tenaga kerja asing ke Indonesia pun menimbulkan beragam masalah. Mulai dari kesenjangan sosial dengan pekerja lokal hingga persoalan izin kerja dan tinggal yang belum dikantongi hal ini sangat merugikan Indonesia dan masyarakat pribumi.

Maka dari itu mari kita jaga ke utuhan NKRI, dan tidak ada kelengahan dalam ber saing dengan bangsa asing yang sudah terlanjur mengerjakan apa yang seharusnya kita kerjakan.

Salam perdamaian

WASSALAMUALAIKUM W.W.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun