Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mau Tegakkan Disiplin Namun Berakhir Diberi Sanksi, Mana yang Salah

8 September 2023   07:31 Diperbarui: 8 September 2023   07:35 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala SMPN 1 Sukodadi Lamongan Harto (tengah) melakukan mediasi antara guru EN dan wali murid yang putrinya dipotong rambutnya (foto: Tribun Jatim)

"Penegakan tata tertib di sekolah menjadi ranah guru dan tenaga pendidik di sekolah, orang tua bertanggung jawab terhadap putra-putrinya saat di rumah"

Tanggal 23 Agustus 2023, guru SMPN 1 Sukodadi Lamongan berinisial EN melakukan tindakan memotong rambut 11 siswi putri yang tidak memakai ciput (dalaman jilbab) dengan tidak beraturan, ke-11 siswa tersebut sudah diingatkan berkali-kali untuk memakai ciput agar rambutnya tidak keluar dari jilbabnya. 

Orang tua ke-11 siswi tersebut akhirnya protes ke sekolah dan dipertemukan dengan guru EN oleh Kepala SMPN 1 Sukodadi, setelah diskusi dan bermusyawarah akhirnya ke-11 wali murid tersebut menyadari kesalahan putrinya, dan permaslaahan ini selesai dengan happy ending di antara kedua belah pihak

Mau Tegakkan Disiplin Namun Sanksi dari Dinas Pendidikan yang Diterima

Ilustrasi guru EN yang akhirnya mendapatkan sanksi penonaktifan sebagai tenaga pendidik (foto: TribunNews.com)
Ilustrasi guru EN yang akhirnya mendapatkan sanksi penonaktifan sebagai tenaga pendidik (foto: TribunNews.com)

Namun naas bagi EN tindakan membotaki rambut sisinya yang tak menggunakan ciput berakhir dengan sanksi dinonaktifkan dari kewajiban mengajar

Tindakan yang dilakukan guru berinisial EN terhadap belasan siswi SMP Negeri di Sukodadi, Lamongan Jawa Timur, menuai kontroversi.

EN pun tak terlepas dari sanksi berupa penarikan oleh Dinas Pendidikan Lamongan dan tidak mengajar di SMPN 1 Sukodadi lagi hingga waktu yang tidak ditentukan.

"Mulai Senin (28/8/2023) kemarin (guru EN) sudah tidak lagi mengajar di sekolah kami. Mulai Senin sudah ditarik ke dinas (pendidikan) untuk pembinaan," ujar Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto, saat dihubungi oleh Kompas.com, Selasa (29/8/2023)

Alasan Guru Melakukan Razia Potong Rambut untuk Menegakkan Tata Tertib Sekolah

Tindakan guru melakukan razia cukur rambut di sekolah merupakan salah satu bentuk pengawasan terhadap penampilan siswa yang dilakukan untuk mematuhi tata tertib sekolah. 

Tujuan utamanya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang disiplin dan rapi, serta untuk mendorong siswa untuk menjaga penampilan yang sesuai dengan norma-norma sekolah. 

Meskipun demikian, tindakan ini telah menjadi topik perdebatan dan kontroversi dalam beberapa kasus. Dalam ulasan ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai tindakan guru melakukan razia cukur rambut di sekolah, serta cara melaksanakannya dengan baik tanpa menimbulkan protes dari orang tua dan siswa.

Pentingnya Penegakan Tata Tertib Sekolah Tata tertib sekolah merupakan peraturan dan norma-norma yang harus diikuti oleh semua siswa. Hal ini mencakup berbagai aspek, termasuk penampilan fisik. 

Penegakan tata tertib sekolah memiliki beberapa tujuan utama:

  1. Membentuk Disiplin: Menerapkan aturan terkait penampilan membantu membentuk disiplin siswa. Disiplin adalah kualitas yang sangat penting dalam kehidupan, baik di sekolah maupun di luarnya.

  2. Menjaga Lingkungan Belajar: Penampilan yang rapi dan bersih membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Ini dapat membantu siswa fokus pada pembelajaran tanpa gangguan.

  3. Memupuk Tanggung Jawab: Mematuhi tata tertib sekolah juga mengajarkan siswa tentang tanggung jawab terhadap aturan. Ini merupakan pelajaran yang berguna untuk kehidupan mereka di masa depan.

  4. Mempersiapkan untuk Dunia Kerja: Memiliki penampilan yang rapi dan profesional adalah keterampilan yang diperlukan di dunia kerja. Oleh karena itu, mematuhi tata tertib sekolah dapat membantu siswa mempersiapkan diri untuk masa depannya.

Cara Melakukan Razia Cukur Rambut yang Baik Untuk menjalankan tindakan razia cukur rambut dengan baik dan menghindari potensi protes dari orang tua dan siswa, ada beberapa langkah yang dapat diikuti:

  1. Kepatuhan terhadap Aturan yang Jelas: Sekolah sebaiknya memiliki aturan yang jelas terkait dengan penampilan fisik, termasuk panjang rambut. Aturan ini harus disosialisasikan dengan baik kepada siswa dan orang tua sejak awal.

  2. Komunikasi yang Efektif: Sekolah sebaiknya melakukan komunikasi yang efektif dengan orang tua dan siswa terkait aturan-aturan tersebut. Dalam komunikasi ini, penting untuk menjelaskan mengapa aturan tersebut ada dan bagaimana itu berkaitan dengan tujuan pendidikan.

  3. Pertimbangan Khusus: Sekolah sebaiknya mempertimbangkan situasi khusus, seperti kebutuhan medis atau agama, yang dapat mempengaruhi penampilan siswa. Ada kasus di mana siswa memiliki alasan kuat untuk menjaga panjang rambut tertentu.

  4. Alternatif bagi Sanksi Ekstrem: Daripada langsung mencukur rambut siswa, sekolah dapat mempertimbangkan sanksi lain yang lebih proporsional, seperti tindakan disiplin atau hukuman yang tidak melibatkan perubahan fisik permanen.

  5. Keterlibatan Orang Tua: Melibatkan orang tua dalam proses pengambilan keputusan terkait penampilan siswa dapat mengurangi potensi konflik. Sekolah dapat mengadakan pertemuan atau konsultasi dengan orang tua untuk mendengarkan pandangan mereka.

  6. Menghormati Hak Asasi Siswa: Selalu penting untuk menghormati hak asasi siswa. Tindakan yang merendahkan atau memalukan siswa harus dihindari.

  7. Fleksibilitas: Terkadang, situasi atau pandangan terkait penampilan fisik dapat berubah. Sekolah sebaiknya fleksibel dalam menyesuaikan aturan-aturan tersebut jika ada perubahan signifikan dalam pandangan masyarakat atau budaya.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, sekolah dapat mencapai tujuan penegakan tata tertib sekolah tanpa menimbulkan konflik yang tidak perlu dengan siswa dan orang tua. 

Pendidikan yang baik adalah tentang membentuk karakter dan memberikan pengetahuan, sehingga penting untuk memastikan bahwa tindakan seperti razia cukur rambut dilakukan dengan bijak dan sensitif terhadap kebutuhan dan kepentingan siswa.

Salam pendidikan, 08 September 2023

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun