Setiap tahun MTs Negeri 4 Kota Surabaya mengadakan kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) dipruntukkan bagi siswa kelas 7. Untuk tahun ajaran 2023-2024 kegiatan LDKS berlangsung selama 2 hari (Jumat-Sabtu, 1-2 September 2023), bertempat di TSOT Outbound Lebaksari, Dayurejo, Prigen, Pasuruan -Jawa Timur dengan peserta 283 siswa, 10 guru pendamping dan 15 instruktur dari The Survival Outbound Team (TOST) Prigen-Pasuruan.
Lina selaku Waka Kesiswaan yang mewakili Kepala Madrasah dalam sambutan pembukaan kegiatan LDKS menyampaikan bahwa kegiatan LDKS ini terkait dengan pembentukan Profil Pelajar Pancasila seperti yang diamantkan oleh Kurikulum Merdeka.
Beragam kegiatan yang digelar dalam LDKS kali ini antara lain :
- Pelaksanaan sholat fardu berjamaah
- Makan bersama
- Kegiatan outbound
- Tracking
- Kerja kelompok
- Api unggun
- Dan kegiatan menikmati keindahan alam pegunungan di tempat kegiatan
Kaitan LDKS dan Pembentukan Profil Pelajar Pancasila
Kegiatan LDKS (Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa) memiliki keterkaitan yang erat dengan Pembentukan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Konsep Kurikulum Merdeka. Hal ini merupakan upaya yang sangat relevan dalam membentuk generasi muda yang beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebhinekaan global, memiliki nilai gotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
LDKS adalah salah satu program pengembangan kepemimpinan yang biasanya diadakan di berbagai sekolah. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk melatih siswa dalam hal kepemimpinan, kemandirian, kerjasama tim, serta pengembangan karakter yang kuat.Â
Sementara itu, P5 dalam Konsep Kurikulum Merdeka adalah sebuah program yang bertujuan untuk membentuk Pelajar Pancasila, yang mampu mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu konsep dasar dari Kurikulum Merdeka adalah pembelajaran yang lebih kontekstual dan berbasis proyek. Dalam hal ini, LDKS dapat diintegrasikan sebagai salah satu komponen yang mendukung pembelajaran P5.Â
Berikut adalah beberapa keterkaitan antara LDKS dan Pembentukan Profil Pelajar Pancasila:
Pengembangan Kepemimpinan: LDKS merupakan tempat yang ideal untuk melatih siswa dalam hal kepemimpinan. Dalam P5, kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila menjadi salah satu fokus utama. Siswa yang mengikuti LDKS dapat belajar bagaimana menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan berintegritas, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Kerjasama Tim: Dalam LDKS, siswa diajak untuk bekerja sama dalam sebuah tim. Hal ini sangat relevan dengan konsep gotong royong yang merupakan salah satu nilai Pancasila. Melalui kerjasama dalam tim, siswa dapat belajar tentang kebersamaan, saling mendukung, dan berkontribusi secara positif bagi kelompok mereka.
Pengembangan Karakter: P5 menekankan pada pembentukan karakter yang kuat. LDKS dapat menjadi wadah yang efektif untuk memperkuat karakter siswa. Dalam LDKS, siswa dapat menghadapi tantangan, mengatasi hambatan, dan mengembangkan sifat-sifat seperti ketekunan, kejujuran, dan disiplin, yang semuanya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Pengalaman dalam Kehidupan Nyata: Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pembelajaran yang kontekstual. LDKS memberikan pengalaman dunia nyata bagi siswa, di mana mereka dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam situasi kehidupan sehari-hari. Ini membantu siswa untuk memahami betapa relevannya Pancasila dalam membimbing perilaku dan tindakan mereka.
Pengembangan Kreativitas dan Inovasi: Salah satu aspek dari P5 adalah kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. LDKS juga dapat memfasilitasi pengembangan kemampuan ini melalui berbagai tantangan dan proyek yang harus diselesaikan oleh siswa. Mereka dapat belajar untuk berpikir out-of-the-box dan mencari solusi yang inovatif.
Menginternalisasi Nilai Pancasila: LDKS dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Melalui refleksi dan diskusi, siswa dapat merenungkan bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin dalam tindakan mereka selama kegiatan LDKS.
Menciptakan Lingkungan Pendidikan yang Holistik: Integrasi LDKS dalam P5 menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih holistik. Siswa tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi juga dari pengalaman langsung yang mendukung pembentukan karakter dan pemahaman nilai-nilai Pancasila
Dengan mengintegrasikan LDKS ke dalam Pembentukan Profil Pelajar Pancasila dalam Kurikulum Merdeka, sekolah dapat menciptakan pendidikan yang lebih berarti dan relevan bagi siswa.Â
Hal ini membantu menghasilkan generasi muda yang memiliki pemahaman mendalam tentang nilai-nilai Pancasila dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari serta dalam peran kepemimpinan mereka di masa depan.
Semoga bermanfaat, 05 September 2023
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H