Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kegiatan LDKS dan Pembentukan Profil Pelajar Pancasila Sesuai Amanat Kurikulum Merdeka

5 September 2023   08:16 Diperbarui: 5 September 2023   08:20 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sholat nerjamaah putri (foto: dokpri)

Berikut adalah beberapa keterkaitan antara LDKS dan Pembentukan Profil Pelajar Pancasila:

  1. Pengembangan Kepemimpinan: LDKS merupakan tempat yang ideal untuk melatih siswa dalam hal kepemimpinan. Dalam P5, kepemimpinan yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila menjadi salah satu fokus utama. Siswa yang mengikuti LDKS dapat belajar bagaimana menjadi pemimpin yang adil, bijaksana, dan berintegritas, sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

  2. Kerjasama Tim: Dalam LDKS, siswa diajak untuk bekerja sama dalam sebuah tim. Hal ini sangat relevan dengan konsep gotong royong yang merupakan salah satu nilai Pancasila. Melalui kerjasama dalam tim, siswa dapat belajar tentang kebersamaan, saling mendukung, dan berkontribusi secara positif bagi kelompok mereka.

Baca juga :https://www.kompasiana.com/ahmad97064/64f30c755886fe1737553b72/pembelajaran-bediferensiasi-menghargai-keberagaman-siswa

  1. Pengembangan Karakter: P5 menekankan pada pembentukan karakter yang kuat. LDKS dapat menjadi wadah yang efektif untuk memperkuat karakter siswa. Dalam LDKS, siswa dapat menghadapi tantangan, mengatasi hambatan, dan mengembangkan sifat-sifat seperti ketekunan, kejujuran, dan disiplin, yang semuanya sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

  2. Pengalaman dalam Kehidupan Nyata: Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya pembelajaran yang kontekstual. LDKS memberikan pengalaman dunia nyata bagi siswa, di mana mereka dapat mengaplikasikan nilai-nilai Pancasila dalam situasi kehidupan sehari-hari. Ini membantu siswa untuk memahami betapa relevannya Pancasila dalam membimbing perilaku dan tindakan mereka.

  3. Pengembangan Kreativitas dan Inovasi: Salah satu aspek dari P5 adalah kemampuan berpikir kreatif dan inovatif. LDKS juga dapat memfasilitasi pengembangan kemampuan ini melalui berbagai tantangan dan proyek yang harus diselesaikan oleh siswa. Mereka dapat belajar untuk berpikir out-of-the-box dan mencari solusi yang inovatif.

  4. Menginternalisasi Nilai Pancasila: LDKS dapat memberikan kesempatan bagi siswa untuk menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Melalui refleksi dan diskusi, siswa dapat merenungkan bagaimana nilai-nilai Pancasila tercermin dalam tindakan mereka selama kegiatan LDKS.

  5. Menciptakan Lingkungan Pendidikan yang Holistik: Integrasi LDKS dalam P5 menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih holistik. Siswa tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi juga dari pengalaman langsung yang mendukung pembentukan karakter dan pemahaman nilai-nilai Pancasila

Kebersamaan guru dan siswa (foto: dokpri)
Kebersamaan guru dan siswa (foto: dokpri)

Baca juga : https://www.kompasiana.com/ahmad97064/64f3452c4addee53f66b0252/deklarasi-anies-dan-cak-imin-di-hotel-yamato-surabaya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun