Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - guru penulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

suka membaca, menulis dan berbagi kebaikan lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Kampanye di Sekolah dan Kampus, Ini Dampak Positif dan Negatifnya?

28 Agustus 2023   09:34 Diperbarui: 28 Agustus 2023   09:43 2980
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi skolah/kampus boleh jadi tempat kampanye berdasarkan keputusan MK (foto : MetroTV.com)

Dampak Negatif:

  1. Politikasi Sekolah: Kampanye yang tidak diatur dengan baik bisa menyebabkan politisasi di dalam lingkungan sekolah. Hal ini bisa mengganggu suasana belajar dan menciptakan polarisasi di antara siswa.

  2. Manipulasi Ideologi: Kampanye yang kurang netral bisa membawa risiko manipulasi ideologi. Para pelajar mungkin terpapar pandangan yang sempit atau informasi yang tidak akurat.

  3. Gangguan Terhadap Kurikulum: Jika kampanye Pemilu dianggap lebih penting daripada pembelajaran reguler, maka ini bisa mengganggu kurikulum dan kualitas pendidikan.

  4. Kecemasan Sosial: Diskusi politik yang intens dalam lingkungan sekolah dapat memunculkan kecemasan sosial, terutama jika siswa merasa tekanan untuk memihak atau menolak pandangan tertentu.

Penting untuk menciptakan lingkungan yang seimbang dan inklusif saat mengadakan kampanye Pemilu di sekolah. Pengelolaan yang hati-hati, pengawasan, serta pendekatan pendidikan yang netral dan informatif penting untuk memastikan bahwa dampak positif lebih dominan daripada dampak negatifnya. 

Pendidikan politik yang baik dapat membantu siswa menjadi warga negara yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab tanpa mengorbankan kualitas pendidikan dan suasana sekolah yang kondusif.

Mau pilih mana? Terserah para pengelolan lembaga pendidikan.

Salam Demokrasi, 28 Agustus 2023

Ahmad Syaihu untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun