Diskusi terbuka tentang risiko judi online, serta memberikan perhatian terhadap perubahan perilaku, dapat membantu mencegah keterlibatan dalam praktik tersebut.
4. Pengembangan Alternatif Positif: Perguruan tinggi dan sekolah dapat memfasilitasi kegiatan rekreasi, olahraga, seni, dan kegiatan sosial yang sehat.
Menyediakan alternatif positif dapat membantu siswa mengalihkan perhatian mereka dari judi online dan menjalin ikatan sosial yang bermanfaat.
5. Konseling dan Dukungan Emosional: Institusi pendidikan harus menyediakan layanan konseling bagi siswa yang mungkin sudah terlibat dalam judi online.
Dukungan emosional dan konseling dapat membantu siswa mengatasi stres dan tekanan yang mungkin mendorong mereka untuk terlibat dalam praktik tersebut.
6. Kerjasama dengan Pemerintah: Institusi pendidikan dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk mempromosikan kampanye anti-judi online dan menyediakan informasi tentang situs-situs judi ilegal yang diblokir.
Kerjasama ini akan membantu membatasi akses siswa terhadap platform judi online.
7. Pelatihan Guru dan Konselor: Guru dan konselor harus dilengkapi dengan pengetahuan tentang tanda-tanda siswa yang terlibat dalam judi online. Mereka dapat memberikan dukungan awal dan merujuk siswa yang memerlukan bantuan lebih lanjut.
8. Monitoring dan Pengawasan Aktivitas Online: Institusi pendidikan dapat memberikan panduan kepada siswa dan orangtua tentang cara memantau dan mengatur aktivitas online.
Ini dapat membantu mengurangi risiko terpapar judi online dan konten negatif lainnya.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini, upaya pencegahan judi online di kalangan pelajar dan mahasiswa dapat lebih efektif. Pendidikan, kesadaran, dukungan emosional, dan alternatif positif akan membantu menciptakan lingkungan yang sehat dan aman bagi generasi muda.