Kerusuhan terjadi beberapa kota di Prancis. Kerusuhan yang dipicu aksi unjuk rasa damai  terhadap kematian seorang remaja keturunan Maroko/Aljazair yang ditembak oleh oknum polisi Prancis berujung rusuh dan kacau
Mengapa Terjadi Kerusuhan Prancis? Simak 6 Fakta Berikut Ini
1. Penyebab terjadinya kerusuhan adalah karena adanya unjuk rasa damai yang dilakukan oleh ratusan orang menuntut penuntasan kasus meninggalnya Nahel M, 17 tahun, remaja keturunan Aljazair dan Maroko yang ditembak oleh polisi pada Selasa (27/06/2023) di pinggiran kota Nanterre, Prancis
Kematiannya, terekam dalam video, telah memicu kembali keluhan lama dari komunitas perkotaan yang miskin dan bercampur ras tentang kekerasan polisi dan rasisme.
2. Kerusuhan dengan cepat menyebar ke berbagai kota dengan aksi pembakaran transportasi umum, toko dan fasilitas umum lainnya
Seduah video di media sosial menunjukkan lanskap kota yang terbakar. Sebuah trem dibakar di kota timur Lyon dan 12 bus dimusnahkan di sebuah depot di Aubervilliers, Paris utara.
3. Pihak keamanan Prancis mengerahkan 45 ribu dilengkapai dengan kendaraan lapis baja untuk mengatasi kerusuhan di seluruh negeri dan telah menangkap dan mengamankan pengunjuk rasa yang anarkis sampai Sabtu dini hari, 1 Juli 2023, sudah 1.100 orang ditangkap dengan tuduhan melakukan kerusuhan, termasuk 270 orang yang ditahan Jumat malam.Â
Penangkapan Jumat malam termasuk 80 orang di kota selatan Marseille, kota terbesar kedua di Prancis dan rumah bagi banyak orang keturunan Afrika Utara.
4. Walikota Marseille Benoit Payan meminta pemerintah pusat segera mengirimkan pasukan tambahan. "Adegan penjarahan dan kekerasan tidak dapat diterima, ada tiga petugas polisi yang terluka "kata walikota dari kota terbesar kedua setelah ibukota Paris.
5. Di Lyon, kota terbesar ketiga Prancis, pasukan polisi gendarme mengerahkan pengangkut personel lapis baja dan sebuah helikopter untuk memadamkan kerusuhan.
6. Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin meminta otoritas lokal di seluruh Prancis untuk menghentikan lalu lintas bus dan trem mulai pukul 9 malam agar situasi bisa dikendalikan oleh pihak keamanan
Sementara itu Presiden Prancis, Â Emmanuel Macron sebelumnya mendesak orang tua untuk melindungi dan meyelamatkan anak-anak mereka dengan cara menjauhkan anak-anak dari jalanan terutama pada malam hari
Krisis Kepemimpinan Macron
Kerusuhan yang berakibat pembakaran dan penjarahan serta tindak kekerasan telah menjerumuskan Presiden Macron ke dalam krisis kepemimpinannya yang paling parah sejak protes Rompi Kuning yang dimulai pada tahun 2018.
Apa itu Protes Rompi Kuning?
Sebanyak 290.000 demonstran yang memakai rompi kuning melakukan aksi pertama di berbagai daerah di Prancis pada Sabtu (17/11). Mereka memblokir jalan dengan mobil masing-masing.
Aksi protes itu disebut berlangsung spontan tanpa diorganisir parpol atau serikat pekerja. PM Prancis Edouard Philippe mengatakan pemerintah tidak akan mundur. Kekerasan pecah di Pulau La Reunion yang dipimpin oleh pemuda bersenjata. Mereka menuntut peningkatan kesejahteraan pekerja, turunkan harga BBM
Apakah Marcon Bisa Mengatasi Kerusuhan Prancis?
Presiden Marcon langsung kembali ke Paris dari KTT Uni Eropa di Brussel meski KTT belum selesai untuk segera mengambil langkah strategis untuk meredam dan menyelesaikan Kerusuhan Prancis.
Presiden Macron mendeklarasikan pihaknya telah menggelar rapat darurat. Sehari sebelumnya, Perdana Menteri Prancis Elisabeth Borne mengungkap kabinet telah mempertimbangkan segala opsi demi memulihkan keadaan, termasuk menyatakan darurat negara.
Gambar media sosial menunjukkan ledakan mengguncang kawasan pelabuhan tua Marseille. Otoritas kota mengatakan mereka sedang menyelidiki penyebabnya tetapi tidak yakin ada korban jiwa.
Dampak Kerusuhan Prancis
Sejak kerusuhan meletup, total sudah 492 gedung rusak dan sekitar 2 ribu kendaraan dibakar ratusan toko dijarah dan sebagian dibakar, ribuan perusuh ditahan pihak keamanan dan terhentinya untuk sementara waktu aktivitas maslam di kota-kota besar untuk menghindari kerusuhan.
KBRI Nyatakan WNI Aman
"KBRI Paris telah berkoordinasi dengan kepolisian kota Nanterre serta komunitas Indonesia di sana. Hingga saat ini, tidak ada WNI yang terdampak atau terlibat dalam kerusuhan tersebut," kata Direktur Perlindungan WNIdan Badan Hukum Indonesia (PWNI-BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha dalam pernyataannya, Jumat (30/6/2023).
Semoga situasi di Prancis segera dapat dikendalikan sehingga kerusuhan bisa diselesaikan dengan mengadili Polisi yang menembak remaja sampai mati dan adanya toleransi antar penduduk Prancis meskipun banyak perbedaan dan kepentingan yang terjadi.
Salam damai, 01 Juli 2023
Ahmad Syaihu untuk Kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H