Mengapa gedung ini diberi nama Lawang Sewu ( bahasa Jawa yang berarti Seribu Pintu)
Benarkah Lawang Sewu berpintu Seribu? Sesuai dengan namanya? Ternyata tidak sebanyak itu, menurut Guide yang mendampingi rombongan penulis, hanya ada 429 pintu dan total ada 928 pintu dan jendela di Gedung Lawang Sewu Semarang
2. Keunikan Arsitektur
Lawang sewu memiliki 3 bangunan utama dengan gedung berbentuk huruf U. Namun bangunan utama yang ketiga tidak begitu besar sehingga cenderung berbentuk huruf L. Dengan ciri khas bangunan Belanda yang kokoh, kuat dan beratap tinggi Bangunan Lawang Sewu menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin mengorek sejarah Gedung yang terletak di pusat kota Semarang ini.
3. Diorama Museum Kereta Api
Keunikan yang ketiga dari Lawang Sewu adalah sebagai gedung yang sarat dengan sejarah Perkeretaapian di Indonesia.
Saat ini bangunan yang menempati lahan seluas 14.216 m2 tersebut beralih fungsi menjadi sebuah museum kereta api. Hal ini dikarenakan kepemilikannya masih dipegang oleh PT. Kereta Api Indonesia (KAI).Â
Sebelumnya, memang pernah dipakai oleh perusahaan tersebut.
Di sana terdapat sebuah lokomotif tua yang dahulu pernah dipakai untuk transportasi darat di Jawa Tengah. Lokomotif tersebut berada persis di depan gedung utama museum. Keberadaannya menjadi ikon baru tempat wisata ini setelah dilakukannya renovasi dan pemugaran beberapa tahun lalu.
Selain itu, di dalamnya pengunjung dapat melihat diorama-diorama yang menunjukkan bahwa kota tersebut pernah menjadi pusat kereta api terbesar di tanah air pada masa penjajahan Belanda dulu. Terdapat berbagai foto dan peta jaman dulu dipajang di sana.
Setelah puas berkeliling di Lawang Sewu rombongan akhirnya menuju tempat bermalam yaitu Hotel di Semarang, namun setelah mandi dan makan malam di hotel rombongan penulis menuju ke Semarang Kota Tua yang terdapat beragam tempat tongkrongan, cafe, hiburan jalanan oleh seniman kita Semarang dan sekitarnya.