Ketika melakukan perjalanan wisata bersama keluarga di Pulau Bali di awal 2022 silam, pada hari kedua di Bali penulis bersama rombogan akan mengunjungi 3 obyek wisata pantai Nusa Dua, Pulau Penyu dan Pantai Pandawa.
Setelah sarapan di Hotel Nirmala dengan menu sederhana nasi rawon, ikan daging dan krupuk serta sambel dan minum teh hangan rombongan melanjutkan perjalanan menuju tempat wisata yang sudah diagendakan untuk dikunjungi hari itu.
Obyek wisata pertama yang kami kunjungi adalah Pantai Nusa Dua untuk menikmati keindahan pantai, dengan aneka ragam permainan , dan berkunjung ke Pulau Penyu, untuk melihat penangkaran anak penyu yang disebut Tukik untuk dilepaskan lagi ke laut
Dari pantai kami menuju ke pulau Penyu dengan menggunakan perahu kecil berkapasitas 10 penumpang dengan biaya penyeberangan 60.000 perorang pergi pulang.
Saat menyeberang kami berpapasan dengan Kapal Perang AS yang sedang melepas sauh di pantai Nusa Dua, Tanjung Benoa
Kapal Perang AS ini menurut Nyoman Arta pengemudi perahu, tiap tiga bulan sekali berlabuh di pantai Nusa Dua untuk refreshing di Pulau Bali.Â
Eksplorasi Pulau Penyu
Pulau penyu adalah tempat penangkaran penyu hijau yang lokasinya berada di Obyek Wisata Tanjung Benoa, Nusa Dua  Bali. Penangkaran penyu hijau, dikelola secara swadaya oleh masyarakat Tanjung Benoa, yang sebelumnya sebagian besar bekerja sebagai nelayan.Â
Yang akan dapat anda lihat saat wisata ke penangkaran penyu hijau di Tanjung Benoa seperti, penyu hijau, ular piton, burung dan masih ada banyak lagi hewan yang dilindungi lainnya.Â
Selain penangkaran anak penyu atau Tukik untuk dilepas di laut pulau Penyu juga bisa kita jumpai berbagai hewan langka yang bisa digunakan untuk berselfi ria, seperti ular piton, burung gagak, reptil lainnya juga ada.
Toleransi Sebenarnya ada di Puja Mandala
Dari Pantai Nusa Dua Tanjung Benoa perjalan dilanjutkan ke Pantai Pendawa, sambil mampir makan siang dan sholat duhur dan asar berjamaah di Puja Mandala yaitu Pusat Peribadatan yang berisi lima bangunan peribadatan yaitu Masjid Agung Ibnu Batutah.
Di Puja Mandala rumah-rumah ibadat dibangun tanpa sekat pemisah, memiliki satu halaman, cermin kebinekaan yang menyatu. Lima pusat peribadatan yakni Islam, Kristen Protestan, Katolik, Budha, dan Hindu berdiri kokoh di desa yang memiliki pemandangan cantik menghadap Tanjung Benoa ini. Â
Kelimanya itu meliputiÂ
1. Masjid Agung Ibnu BatutahÂ
2. Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa,Â
3. Vihara Buddha Guna,
4. Gereja Kristen Protestan di Bali (GKPB) Bukit Doa,Â
5. Pura Jagat Natha. Tempat-tempat peribadatan ini saling berdampingan solid di dalam satu lokasi.
Menikmati keindahan alam, melihat kreasi warga setempat untuk melestarikan tukik, anak penyu untuk dilepas lagi ke laut saat usianya sudah cukup, melestarikan hewan-hewan yang dilindungi merupakan kenikmatan tersendiri yang bisa menjadi inspirasi bagi kita semua bahwaÂ
1. Kita wajib untuk melestarikan lingkungan alam, baik yang berupa hewan, tumbuhan, ekosistem dan segala sesuatu yang terkait dengan kelestarian alam wajib kita jaga.
2. Wajib menjaga dan melestarikan destinasi wisata yang kita kunjungi dengan menggunakan fasilitas umum sesuai dengan peruntukannya, tidak merusak alam, tidak melakukan corat-coret juga menjaga kebersihan lingkungan.
3. Menghormati adat istiadat, agama dan kepercayaan masyarakat sekitar yang kita kunjungi, juga menjaga toleransi antar umat beragama.
4. Membantu perekonomian masyarakat di sekitar destinasi wisata dengan memanfaatkan dan berbelanja makanan, minuman dan oleh-oleh yang tersedia di lokasi wisata agar mereka juga bisa menikmati keuntungan secara ekonomi dari adanya destinasi wisata di daerah mereka.
5. Bangga dengan destinasi wisata di dalam negeri dengan rutin mengunjungi destinasi wisata di seluruh Indonesia sesuai dengan kemampuan untuk mengunjunginya.
Semoga bermanfaat.
Indahnya Alam, Budaya dan Toleransi di Pulau Dewata , 17 April 2023 // 26 Ramadan 1444 H
Samber hari ke-17
Ahmad Syaihu untuk Indonesia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H