Setelah pembahasan mengenai etika, estetika, dan keluarga. Kita akan coba mencari titik temu dari ketiga kata tersebut dengan keutuhan rumah tangga. Sebagaimana kita ketahui dalam pembahasan sebelumnya tentang betapa pentingnya sebuah keluarga bagi anggotanya.Â
Maka berangkat dari situlah kita akan berusaha untuk bagaimana caranya bisa mengimplementasikan ketiga pembahasan yang telah lalu. Namun pada pembahasan inti kita ini, akan dimulai dari keluarga, estetika, dan keluarga. Sampai kita temukan sebuah konklusi atau sebuah kesimpulan dalam pembahasan ini.
Karena yang ingin kita capai ialah keutuhan rumah tangga, maka kita akan mulai dengan apa yang ada didalam rumah tangga itu sendiri yaitu keluarga dan seluruh anggotanya. Sebagaimana sebuah kaidah yang mengatakan bahwa. "didalam tubuh itu ada segumpal daging jikalau ia baik maka baiklah seluruh tubuhn jikalau ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh". Dari kaidah tersebut kita pahami bahwa keluarga itu berperan besar dalam keutuhan rumah tangga.Â
Kontribusi anggota dari keluarga sangatlah penting. Maka dari itu sebagaimana dalam kajian aksiologi filsafat yang mempertanyakan tantang guna dan fungsi, tentu sudah seharusnya masing-masing anggota keluarga paham dan tahu akan peran dan fungsi mereka. Yang berperan sebagai kepala rumah tangga, pengatur dalam finansial, dan hal-hal lainnya yang bersifat primer maupun sekunder dalam kehidupan rumah tangga. Dan untuk itulah perlunya sebuah aturan dalam sebuah keluarga yang ditaati oleh semua anggotanya meskipun itu hanya hal-hal kecil.
Ketika semu anggota keluarga telah mengetahui dan memahami tentang peran dan fungsi mereka dalam keluarga, maka disinilah estetika akan berperan dimana melalui peran dan fungsi itu akan diusahakan bagaimana aga terciptanya suatu nilai keindahan seni dalam kehidupan sehari-hari dalam rumah tangga.Â
Untuk itu kita perlu mengingat kembali bahwa seni itu bisa berwujud dalam bentuk apapun selama itu memiliki nilai keindahan. Adapun bentuk seni yang pastinya sangat erat dengan keluarga iayalah bangun yang berupa rumat tempat tinggal.Â
Dari rumah inilah dapat diwujudkan nilai-nilai estetika keindahan baik dari dalam maupun dari luar. Bagaimana estetika dari dalam dan luar itu? Maka dapat kita pahami bahwasanya rumah itu adalah tempat berkumpulnya keluarga maka dengan demikian segala sesuatu yang ada didalam rumah itu dimungkinkan memiliki nilai keindahan yang hakiki. Agar menghasilkan sebuah rasa dimana semu orang yang berada di dalamnya merasa tenang dan damai bersama orang yang mereka sayangi.Â
Nilai estetika dari dalam ini dapat dibentuk melalui penataan komponen rumah itu, baik segi suasana yang dihadirkan maupun semua interiornya. Sehingga dengan demikian akan lahirlah sebuah harmonisasi nilai keindahan serta keselarasan suasana yang akan membuat semua penghuninya merasa dan yakin bahwa tempat yang mereka (keluarga) tinggali ada tempat terindah dan nyaman. Sehingga mereka akan sedapat mungkin menciptakan suasana yang memancarkan karakteristik estetika itu sendiri.Â
Adapun nilai estetika dari luar sebenarnya ialah nilai estetika yang dari dalam yang bisa dibawa keluar. Dimana keharmonisan keluarga yang ditopang dengan nilai-nilai keindahan dan kasih sayang serta pemahaman tentang keadaan. Maka yang akan melihat dan merasakan nilai itu tidak lagi terbatas pada anggota keluarga melainkan orang diluar mereka (keluarga).
Terakhir yaitu mengenai etika, dimana inilah yang menjadi penyempurna dari estetika dan keluarga. Sejalan dengan yang bahas di atas bahwa ketika seluruh anggota keluarga paham dan sadar akan peran, fungsi, dan tujuan mereka dalam keluarga serta dapat memunculkan nilai-nilai keindahan dalam keluarga hingga keluar lingkungan mereka. Maka peran daripada etika ialah sebagai pengontrol daripada nilai-nilai yang telah dimunculkan itu. Sebagai mana pengertian etika diatas yaitu sebagai sistem nilai untuk mengatur kehidupan.Â
Maka untuk itulah perlunya etika dalam keluarga dimana inilah yang akan menjadikan nilai estetika menjadi nilai keindahan yang bukan hanya di mata anggota keluarga itu sendiri tetapi juga orang-orang diluar keluarga itu sendiri. Karena sejatinya fungsi etika dalam keluarga ini tidak sebatas mengatur kehidupan sosial dalam keluarga itu sendiri tetapi juga bagaimana keluarga itu di luar lingkungan (rumah) mereka.Â