Mohon tunggu...
Ahmad hozali
Ahmad hozali Mohon Tunggu... Teknisi - Teknisi/Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Ahmad Hozali (41322110092) Mata Kuliah : Kewirausahaan III Dosen : Prof. Dr. Apollo, AK. M.Si.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Entrepreneurship Ecosystem Model, Daniel Isenberg

10 Juni 2024   14:59 Diperbarui: 10 Juni 2024   15:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, Modul Kuliah 11, Prof Apollo

  • Pendahuluan

Kewirausahaan merupakan salah satu pendorong utama pertumbuhan ekonomi dan inovasi dalam masyarakat. Namun, keberhasilan wirausaha tidak hanya ditentukan oleh kemampuan individu atau ide bisnis yang brilian, tetapi juga oleh lingkungan di mana mereka beroperasi. Untuk memahami dan mengembangkan lingkungan yang mendukung kewirausahaan, Daniel Isenberg memperkenalkan model ekosistem kewirausahaan. Model ini telah menjadi panduan penting dalam memahami bagaimana berbagai elemen dalam lingkungan bisnis dapat mendorong atau menghambat pertumbuhan kewirausahaan.

Ekosistem kewirausahaan, menurut Isenberg, adalah suatu sistem yang kompleks yang terdiri dari berbagai komponen yang saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain. Komponen-komponen ini mencakup kebijakan pemerintah, akses ke modal, budaya kewirausahaan, sumber daya manusia, akses pasar, serta infrastruktur dan dukungan yang tersedia bagi para wirausaha. Hubungan yang dinamis antar komponen ini menentukan seberapa baik ekosistem tersebut dapat mendukung pertumbuhan dan keberhasilan usaha baru.

Artikel ini akan mendeskripsikan model ekosistem kewirausahaan Isenberg dengan pendekatan yang komprehensif berdasarkan tiga pertanyaan utama: Apa (What), Mengapa (Why), dan Bagaimana (How). Melalui struktur ini, kita akan menguraikan definisi dan komponen utama dari model tersebut, menjelaskan pentingnya model ini bagi pertumbuhan ekonomi dan inovasi, serta menggambarkan bagaimana model ini dapat diimplementasikan dalam konteks nyata. Dengan pemahaman yang mendalam tentang model ini, diharapkan para pembuat kebijakan, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kewirausahaan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

  • Apa Itu Model Ekosistem Kewirausahaan?

Daniel Isenberg, seorang ahli dalam bidang kewirausahaan, mengembangkan model ekosistem kewirausahaan yang menyoroti enam domain utama. Model ini dirancang untuk membantu memahami dan menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bisnis baru dan inovatif. Berikut adalah penjelasan rinci dari setiap domain, beserta contoh konkret untuk masing-masing:

1. Kebijakan (Policy)

Domain kebijakan mencakup dukungan dari kepemimpinan publik, kerangka regulasi, dan insentif yang diberikan oleh pemerintah. Kebijakan yang mendukung kewirausahaan dapat menciptakan iklim yang kondusif bagi bisnis baru.

  • Contoh:
    • Insentif Pajak: Pemerintah memberikan potongan pajak bagi startup untuk mengurangi beban finansial awal.
    • Proses Pembentukan Perusahaan yang Mudah: Regulasi yang mempermudah prosedur pendirian perusahaan, sehingga pengusaha dapat lebih cepat memulai operasional bisnis mereka.
    • Dukungan Kepemimpinan: Pemimpin pemerintah yang secara aktif mempromosikan dan mendukung kegiatan kewirausahaan melalui program-program khusus.

2. Keuangan (Finance)

Domain keuangan melibatkan akses ke pasar modal, pembiayaan utang dan ekuitas, serta opsi keluar yang memungkinkan pengusaha untuk mendapatkan modal dan memberikan pengembalian kepada investor.

  • Contoh:
    • Investor Malaikat dan Modal Ventura: Adanya individu atau perusahaan yang bersedia menginvestasikan uang mereka di startup yang berpotensi.
    • Pembiayaan Utang: Bank atau lembaga keuangan yang menawarkan pinjaman dengan bunga kompetitif untuk usaha kecil dan menengah.
    • Bursa Saham: Adanya bursa saham yang memungkinkan perusahaan untuk go public, memberikan akses ke modal yang lebih besar dan likuiditas bagi pemegang saham.

3. Budaya (Culture)

Budaya melibatkan nilai-nilai sosial, norma, dan sikap masyarakat terhadap kewirausahaan. Budaya yang mendukung kewirausahaan biasanya menghargai inovasi, menerima risiko, dan menghormati pengusaha.

  • Contoh:
    • Toleransi terhadap Kegagalan: Dalam budaya yang mendukung, kegagalan dianggap sebagai bagian dari proses belajar, bukan sebagai aib.
    • Kisah Sukses yang Terlihat: Keberadaan cerita sukses pengusaha lokal yang menginspirasi orang lain untuk mengikuti jejak mereka.
    • Status Sosial Pengusaha: Pengusaha dihormati dan diberikan status sosial yang tinggi dalam masyarakat.

4. Pasar (Markets)

Domain pasar mencakup akses ke jaringan kewirausahaan, adopter awal, pelanggan potensial, dan saluran distribusi yang sehat.

  • Contoh:
    • Jaringan Kewirausahaan: Adanya komunitas atau asosiasi yang mendukung dan menghubungkan pengusaha.
    • Adopter Awal dan Pelanggan Ideal: Pelanggan yang terbuka terhadap produk atau layanan baru, sehingga startup dapat memperoleh umpan balik dan validasi awal.
    • Saluran Distribusi: Sistem distribusi yang efisien yang memungkinkan produk mencapai pasar dengan cepat dan efektif.

5. Kapital Manusia (Human Capital)

Kapital manusia melibatkan keberadaan pengusaha berpengalaman, tenaga kerja terampil, dan program pendidikan serta mentoring yang mendukung pengembangan keterampilan kewirausahaan.

  • Contoh:
    • Pengusaha Berpengalaman: Keberadaan pengusaha yang telah sukses dan dapat menjadi mentor bagi pemula.
    • Pasokan Bakat yang Dapat Dipekerjakan: Lulusan universitas atau lembaga pelatihan yang memiliki keterampilan yang dibutuhkan oleh startup.
    • Program Pendidikan dan Mentoring: Program yang mengajarkan keterampilan kewirausahaan dan menyediakan mentor untuk membimbing pengusaha baru.

6. Dukungan (Supports)

Domain dukungan mencakup infrastruktur fisik dan teknologi, sistem hukum dan akuntansi yang efisien, serta institusi dan aktivitas non-pemerintah yang mendukung kewirausahaan.

  • Contoh:
    • Infrastruktur Fisik dan Teknologi: Adanya fasilitas seperti coworking space, inkubator, dan akses internet yang cepat.
    • Sistem Hukum dan Akuntansi yang Berfungsi dengan Baik: Adanya layanan hukum dan akuntansi yang mendukung kegiatan bisnis, seperti registrasi IP dan layanan akuntansi yang transparan.
    • Institusi dan Aktivitas Non-Pemerintah: Inkubator bisnis, akselerator, dan pusat inovasi yang menyediakan sumber daya dan dukungan bagi startup.

Model ekosistem kewirausahaan Daniel Isenberg memberikan panduan yang komprehensif tentang bagaimana membangun lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan kesuksesan bisnis baru. Dengan mengidentifikasi dan mengelola enam domain utama ini, pemerintah, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya dapat bekerja sama untuk menciptakan ekosistem yang dinamis dan produktif, mendorong inovasi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Interaksi Antar Domain

Setiap domain dalam model ekosistem kewirausahaan Isenberg tidak berdiri sendiri, melainkan saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Interaksi ini menciptakan lingkungan yang dinamis dan berkesinambungan yang dapat memperkuat atau menghambat perkembangan kewirausahaan. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana domain-domain ini saling berinteraksi:

1. Kebijakan dan Keuangan

Kebijakan yang mendukung kewirausahaan, seperti insentif pajak dan regulasi yang mempermudah pendirian perusahaan, dapat meningkatkan akses ke sumber-sumber keuangan.

  • Contoh:`
    • Insentif Pajak: Insentif pajak dapat menarik investor untuk berinvestasi di startup, karena mereka mendapatkan keuntungan tambahan dari potongan pajak.
    • Regulasi yang Mendukung: Regulasi yang mempermudah proses pembentukan dan operasional bisnis membuat lingkungan lebih menarik bagi lembaga keuangan untuk menawarkan modal kepada startup.

2. Kebijakan dan Pasar

Kebijakan yang mendukung perdagangan dan investasi internasional dapat membuka akses ke pasar global, memberikan peluang yang lebih luas bagi pengusaha.

  • Contoh:
    • Perjanjian Perdagangan: Kebijakan yang mencakup perjanjian perdagangan bebas dapat membantu startup mengakses pasar internasional, memperluas jangkauan mereka di luar pasar lokal.
    • Infrastruktur: Investasi pemerintah dalam infrastruktur, seperti pelabuhan dan jalur transportasi, dapat meningkatkan efisiensi distribusi produk ke berbagai pasar.

3. Budaya dan Keuangan

Budaya yang menghargai inovasi dan toleransi terhadap risiko dapat mendorong lebih banyak orang untuk memulai bisnis, yang pada gilirannya menarik lebih banyak investasi.

  • Contoh:
    • Toleransi terhadap Kegagalan: Dalam budaya yang menghargai inovasi dan melihat kegagalan sebagai pelajaran, investor lebih mungkin mendukung pengusaha karena mereka melihat potensi jangka panjang.
    • Kisah Sukses: Kisah sukses lokal yang menginspirasi dapat meningkatkan minat investasi, karena investor melihat bukti bahwa kewirausahaan dapat berhasil dalam ekosistem tersebut.

4. Budaya dan Kapital Manusia

Budaya yang mendukung kewirausahaan dapat menciptakan lingkungan di mana pendidikan kewirausahaan dan program mentoring lebih dihargai dan dimanfaatkan.

  • Contoh:
    • Penghargaan terhadap Inovasi: Masyarakat yang menghargai inovasi cenderung mendukung program pendidikan yang fokus pada kewirausahaan, sehingga menghasilkan tenaga kerja yang lebih siap dan bersemangat untuk memulai bisnis.
    • Status Sosial Pengusaha: Jika pengusaha dihormati dan dianggap penting dalam masyarakat, lebih banyak orang muda mungkin tertarik untuk mengikuti jalur pendidikan kewirausahaan.

5. Pasar dan Kapital Manusia

Akses ke pasar yang luas dan jaringan distribusi yang efektif dapat menarik bakat berkualitas dan pengusaha berpengalaman untuk berpartisipasi dalam ekosistem.

  • Contoh:
    • Permintaan Pasar: Pasar yang besar dan berkembang menciptakan permintaan untuk berbagai keterampilan dan bakat, sehingga mendorong universitas dan lembaga pelatihan untuk mengembangkan kurikulum yang relevan.
    • Adopter Awal: Keberadaan adopter awal yang aktif dapat memberikan umpan balik yang berharga bagi startup, mendorong mereka untuk terus berkembang dan menarik lebih banyak talenta berkualitas.

6. Dukungan dan Kebijakan

Dukungan infrastruktur dan layanan yang efisien memerlukan kebijakan yang memadai untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitasnya.

  • Contoh:
    • Infrastruktur Teknologi: Kebijakan yang mendukung pembangunan infrastruktur teknologi, seperti akses internet yang cepat dan stabil, sangat penting untuk mendukung operasional startup yang bergantung pada teknologi.
    • Sistem Hukum dan Akuntansi: Regulasi yang memastikan sistem hukum dan akuntansi berfungsi dengan baik membantu menciptakan kepercayaan di antara pengusaha dan investor, memfasilitasi operasional bisnis yang efisien.

Interaksi antar domain dalam model ekosistem kewirausahaan Isenberg menciptakan jaringan yang saling mempengaruhi dan memperkuat. Kebijakan yang mendukung dapat memfasilitasi akses ke keuangan, budaya yang menghargai inovasi dapat meningkatkan minat kewirausahaan, dan akses ke pasar yang luas dapat menarik investasi serta mendukung pengembangan sumber daya manusia berkualitas. Dengan memahami dan mengelola interaksi ini, pembuat kebijakan, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya dapat membangun ekosistem kewirausahaan yang dinamis dan berkelanjutan.

  • Mengapa Model Ini Penting?

Tujuan dan Manfaat

Model ekosistem kewirausahaan yang dikembangkan oleh Daniel Isenberg menawarkan berbagai manfaat yang signifikan bagi ekonomi, inovasi, daya saing global, dan pemberdayaan sosial. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai pentingnya model ini berdasarkan beberapa tujuan dan manfaat utama:

1. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Ekosistem kewirausahaan yang kuat dapat menghasilkan peningkatan jumlah bisnis baru, yang pada gilirannya menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

  • Penjelasan:
    • Penciptaan Lapangan Kerja: Bisnis baru memerlukan tenaga kerja, sehingga membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat.
    • Peningkatan Aktivitas Ekonomi: Dengan adanya lebih banyak bisnis yang beroperasi, aktivitas ekonomi meningkat melalui produksi barang dan jasa, serta transaksi perdagangan.
    • Perputaran Modal: Investasi yang mengalir ke startup dan bisnis baru menciptakan perputaran modal yang aktif dalam perekonomian, merangsang lebih banyak investasi dan konsumsi.

2. Inovasi

Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung inovasi, ekosistem kewirausahaan dapat menghasilkan produk dan layanan baru yang lebih baik.

  • Penjelasan:
    • Lingkungan Kreatif dan Inovatif: Dukungan bagi penelitian dan pengembangan memungkinkan bisnis untuk berinovasi dalam produk, layanan, dan proses.
    • Keuntungan Kompetitif: Inovasi membantu bisnis mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, baik lokal maupun internasional.
    • Peningkatan Kualitas Hidup: Produk dan layanan inovatif dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui solusi yang lebih efisien dan efektif.

3. Daya Saing Global

Negara atau kota dengan ekosistem kewirausahaan yang berkembang sering kali menjadi pusat inovasi dan daya tarik bagi bakat global.

  • Penjelasan:
    • Magnet Talenta Global: Ekosistem yang dinamis dan mendukung menarik para profesional berbakat dari seluruh dunia, menciptakan kumpulan bakat yang beragam dan berkualitas tinggi.
    • Citra dan Reputasi: Menjadi pusat inovasi meningkatkan citra dan reputasi suatu negara atau kota, membuatnya dikenal sebagai tempat yang baik untuk berbisnis dan berinovasi.
    • Kemitraan Internasional: Ekosistem yang kuat memungkinkan terjalinnya kemitraan dan kolaborasi dengan entitas internasional, memperluas jangkauan pasar dan jaringan bisnis.

4. Pemberdayaan Sosial

Ekosistem yang inklusif dapat memberdayakan kelompok yang sebelumnya terpinggirkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi.

  • Penjelasan:
    • Kesetaraan Kesempatan: Program dan kebijakan yang inklusif memastikan bahwa semua kelompok masyarakat, termasuk yang terpinggirkan, memiliki akses yang sama terhadap peluang kewirausahaan.
    • Pengentasan Kemiskinan: Dengan memberdayakan kelompok terpinggirkan untuk memulai dan menjalankan bisnis, ekosistem dapat membantu mengurangi kemiskinan dan meningkatkan standar hidup.
    • Diversitas dan Inklusi: Ekosistem yang inklusif mendukung keberagaman dan inklusi, yang dapat mendorong lebih banyak inovasi dan kreativitas dalam lingkungan bisnis.

Model ekosistem kewirausahaan yang dikembangkan oleh Daniel Isenberg memainkan peran penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, daya saing global, dan pemberdayaan sosial. Dengan memahami dan menerapkan model ini, berbagai pihak dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kewirausahaan, yang pada akhirnya memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan.

  • Bagaimana Model Ini Diimplementasikan?
    dokpri, Modul Kuliah 11, Prof Apollo
    dokpri, Modul Kuliah 11, Prof Apollo

Strategi dan Taktik

Implementasi model ekosistem kewirausahaan Isenberg memerlukan pendekatan yang holistik dan terkoordinasi, melibatkan berbagai pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat umum. Berikut adalah strategi dan taktik yang dapat digunakan untuk mengimplementasikan setiap domain dalam model ini:

1. Kebijakan dan Regulasi

Pemerintah memiliki peran krusial dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kewirausahaan melalui kebijakan dan regulasi yang tepat.

  • Strategi:
    • Merumuskan Kebijakan yang Mendukung: Menciptakan kebijakan yang memberikan insentif kepada startup dan pengusaha.
  • Taktik:
    • Pemotongan Pajak untuk Startup: Mengurangi pajak bagi perusahaan baru untuk meringankan beban finansial awal.
    • Perlindungan Hukum bagi Investor: Memberikan kepastian hukum bagi investor agar mereka merasa aman dalam berinvestasi di startup.
    • Kebijakan Imigrasi yang Menarik Talenta Global: Melonggarkan regulasi imigrasi untuk menarik talenta internasional yang dapat berkontribusi pada ekosistem kewirausahaan.

2. Akses ke Modal

Memfasilitasi akses ke berbagai sumber pendanaan adalah kunci untuk mendukung pertumbuhan startup dan bisnis baru.

  • Strategi:
    • Meningkatkan Ketersediaan Modal: Mendorong investasi dalam startup melalui berbagai inisiatif.
  • Taktik:
    • Insentif bagi Investor: Memberikan insentif pajak atau subsidi kepada investor yang menanamkan modal di startup.
    • Mendirikan Bank atau Dana Khusus untuk Kewirausahaan: Membuat lembaga keuangan atau dana yang khusus berfokus pada pendanaan startup.
    • Promosi Platform Crowdfunding: Mendukung dan mempromosikan platform crowdfunding untuk mengumpulkan dana dari masyarakat luas.

3. Pengembangan Budaya Kewirausahaan

Budaya yang mendukung inovasi dan risiko sangat penting untuk mendorong lebih banyak orang memulai bisnis.

  • Strategi:
    • Mengubah Persepsi Masyarakat terhadap Kewirausahaan: Melalui pendidikan dan kampanye media.
  • Taktik:
    • Kampanye Media: Menggunakan media massa untuk menyebarluaskan kisah sukses pengusaha dan pentingnya inovasi.
    • Program Pendidikan: Mengintegrasikan pendidikan kewirausahaan ke dalam kurikulum sekolah dan universitas untuk menanamkan nilai-nilai kewirausahaan sejak dini.
    • Penghargaan dan Pengakuan: Memberikan penghargaan kepada pengusaha yang sukses dan inovatif untuk meningkatkan status sosial mereka.

4. Pendidikan dan Pelatihan

Pendidikan yang berfokus pada kewirausahaan dan program pelatihan yang memadai adalah elemen penting dalam ekosistem kewirausahaan.

  • Strategi:
    • Meningkatkan Kualitas dan Akses Pendidikan Kewirausahaan: Menyediakan program pendidikan dan pelatihan yang relevan.
  • Taktik:
    • Kurikulum yang Fokus pada Keterampilan Kewirausahaan: Mengembangkan dan menerapkan kurikulum yang mencakup keterampilan praktis dan teori kewirausahaan.
    • Program Pelatihan dan Mentor: Menyediakan pelatihan oleh pengusaha berpengalaman dan program mentoring yang berkelanjutan.
    • Kerja Sama dengan Institusi Pendidikan: Menggandeng universitas dan lembaga pelatihan untuk menyelenggarakan workshop dan kursus kewirausahaan.

5. Fasilitasi Akses Pasar

Membantu startup mengakses pasar adalah kunci untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis mereka.

  • Strategi:
    • Meningkatkan Akses Startup ke Pasar: Melalui berbagai inisiatif dan program yang mendukung.
  • Taktik:
    • Program Kemitraan: Mendorong kolaborasi antara startup dan perusahaan besar atau pemerintah.
    • Pameran Internasional: Membantu startup berpartisipasi dalam pameran internasional untuk mempromosikan produk mereka dan menjalin jaringan.
    • Infrastruktur Teknologi yang Canggih: Membangun infrastruktur teknologi yang memadai, seperti platform e-commerce, untuk memudahkan akses pasar bagi startup.

6. Dukungan dan Infrastruktur

Dukungan yang kuat dan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendukung pertumbuhan startup.

  • Strategi:
    • Membangun Fasilitas dan Infrastruktur yang Mendukung: Menyediakan ruang dan dukungan yang diperlukan oleh startup.
  • Taktik:
    • Membangun Inkubator dan Akselerator: Menyediakan ruang kerja, bimbingan, dan sumber daya lainnya bagi startup.
    • Pusat Inovasi: Mendirikan pusat inovasi yang menyediakan fasilitas penelitian dan pengembangan.
    • Layanan Bisnis yang Efisien: Menyediakan layanan hukum, akuntansi, dan teknis yang dapat diakses dengan mudah oleh startup.

Implementasi model ekosistem kewirausahaan Isenberg memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi, yang melibatkan berbagai strategi dan taktik untuk mengembangkan kebijakan dan regulasi, meningkatkan akses ke modal, membangun budaya kewirausahaan, menyediakan pendidikan dan pelatihan, memfasilitasi akses pasar, dan menyediakan dukungan serta infrastruktur yang memadai. Dengan demikian, berbagai pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan kewirausahaan yang berkelanjutan.

  • Kesimpulan

Model Ekosistem Kewirausahaan yang dikembangkan oleh Daniel Isenberg memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami dan mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi kewirausahaan. Dengan mengidentifikasi enam domain utama---Kebijakan, Keuangan, Budaya, Pasar, Kapital Manusia, dan Dukungan---serta menguraikan bagaimana domain-domain tersebut saling berkaitan dan berinteraksi, model ini menawarkan panduan yang berharga bagi pembuat kebijakan, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya.

Setiap domain memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis baru dan inovatif. Misalnya, kebijakan yang mendukung dapat memfasilitasi akses ke keuangan, budaya yang menghargai inovasi dapat mendorong lebih banyak orang untuk memulai bisnis, dan akses ke pasar yang luas dapat menarik lebih banyak investasi serta mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan memahami interaksi antar domain ini, para pemangku kepentingan dapat bekerja bersama dalam menciptakan lingkungan yang dinamis dan produktif.

Penerapan strategi yang tepat, seperti merumuskan kebijakan yang mendukung, memfasilitasi akses ke modal, mengembangkan budaya kewirausahaan, menyediakan pendidikan dan pelatihan yang relevan, memfasilitasi akses pasar, serta menyediakan dukungan dan infrastruktur yang memadai, dapat mengoptimalkan potensi ekosistem kewirausahaan. Melalui pendekatan ini, ekosistem kewirausahaan dapat mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan daya saing global, serta memberdayakan masyarakat secara luas.

Pada akhirnya, model ekosistem kewirausahaan Isenberg bukan hanya alat analisis, tetapi juga peta jalan praktis untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kewirausahaan. Dengan implementasi yang efektif, model ini dapat membantu mewujudkan visi kewirausahaan yang berkelanjutan dan inklusif, membawa manfaat yang luas bagi ekonomi dan masyarakat.

Daftar Pustaka

  1. Isenberg, D. (2011). The Entrepreneurship Ecosystem Strategy as a New Paradigm for Economic Policy: Principles for Cultivating Entrepreneurship. The Babson Entrepreneurship Ecosystem Project. Babson College. Retrieved from Babson College.
  2. Stam, E. (2015). Entrepreneurial Ecosystems and Regional Policy: A Sympathetic Critique. European Planning Studies, 23(9), 1759-1769. doi:10.1080/09654313.2015.1061484.
  3. Spigel, B. (2017). The Relational Organization of Entrepreneurial Ecosystems. Entrepreneurship Theory and Practice, 41(1), 49-72. doi:10.1111/etap.12167.
  4. Autio, E., & Thomas, L. D. W. (2014). Innovation Ecosystems: Implications for Innovation Management. The Oxford Handbook of Innovation Management. Oxford University Press. Retrieved from Oxford Handbooks Online.
  5. Mason, C., & Brown, R. (2014). Entrepreneurial Ecosystems and Growth Oriented Entrepreneurship. OECD LEED Programme. Retrieved from OECD.
  6. Feld, B. (2012). Startup Communities: Building an Entrepreneurial Ecosystem in Your City. Wiley. Retrieved from Wiley Online Library.
  7. cs, Z. J., Autio, E., & Szerb, L. (2014). National Systems of Entrepreneurship: Measurement Issues and Policy Implications. Research Policy, 43(3), 476-494. doi:10.1016/j.respol.2013.08.016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun