Mohon tunggu...
Ahmad hozali
Ahmad hozali Mohon Tunggu... Teknisi - Teknisi/Mahasiswa Universitas Mercu Buana

Ahmad Hozali (41322110092) Mata Kuliah : Kewirausahaan III Dosen : Prof. Dr. Apollo, AK. M.Si.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Diskursus Entrepreneurship Ecosystem Model, Daniel Isenberg

10 Juni 2024   14:59 Diperbarui: 10 Juni 2024   15:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, Modul Kuliah 11, Prof Apollo

Membantu startup mengakses pasar adalah kunci untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis mereka.

  • Strategi:
    • Meningkatkan Akses Startup ke Pasar: Melalui berbagai inisiatif dan program yang mendukung.
  • Taktik:
    • Program Kemitraan: Mendorong kolaborasi antara startup dan perusahaan besar atau pemerintah.
    • Pameran Internasional: Membantu startup berpartisipasi dalam pameran internasional untuk mempromosikan produk mereka dan menjalin jaringan.
    • Infrastruktur Teknologi yang Canggih: Membangun infrastruktur teknologi yang memadai, seperti platform e-commerce, untuk memudahkan akses pasar bagi startup.

6. Dukungan dan Infrastruktur

Dukungan yang kuat dan infrastruktur yang memadai sangat penting untuk mendukung pertumbuhan startup.

  • Strategi:
    • Membangun Fasilitas dan Infrastruktur yang Mendukung: Menyediakan ruang dan dukungan yang diperlukan oleh startup.
  • Taktik:
    • Membangun Inkubator dan Akselerator: Menyediakan ruang kerja, bimbingan, dan sumber daya lainnya bagi startup.
    • Pusat Inovasi: Mendirikan pusat inovasi yang menyediakan fasilitas penelitian dan pengembangan.
    • Layanan Bisnis yang Efisien: Menyediakan layanan hukum, akuntansi, dan teknis yang dapat diakses dengan mudah oleh startup.

Implementasi model ekosistem kewirausahaan Isenberg memerlukan pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi, yang melibatkan berbagai strategi dan taktik untuk mengembangkan kebijakan dan regulasi, meningkatkan akses ke modal, membangun budaya kewirausahaan, menyediakan pendidikan dan pelatihan, memfasilitasi akses pasar, dan menyediakan dukungan serta infrastruktur yang memadai. Dengan demikian, berbagai pemangku kepentingan dapat bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi pertumbuhan kewirausahaan yang berkelanjutan.

  • Kesimpulan

Model Ekosistem Kewirausahaan yang dikembangkan oleh Daniel Isenberg memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami dan mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi kewirausahaan. Dengan mengidentifikasi enam domain utama---Kebijakan, Keuangan, Budaya, Pasar, Kapital Manusia, dan Dukungan---serta menguraikan bagaimana domain-domain tersebut saling berkaitan dan berinteraksi, model ini menawarkan panduan yang berharga bagi pembuat kebijakan, pengusaha, dan pemangku kepentingan lainnya.

Setiap domain memiliki peran penting dalam menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan bisnis baru dan inovatif. Misalnya, kebijakan yang mendukung dapat memfasilitasi akses ke keuangan, budaya yang menghargai inovasi dapat mendorong lebih banyak orang untuk memulai bisnis, dan akses ke pasar yang luas dapat menarik lebih banyak investasi serta mendukung pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan memahami interaksi antar domain ini, para pemangku kepentingan dapat bekerja bersama dalam menciptakan lingkungan yang dinamis dan produktif.

Penerapan strategi yang tepat, seperti merumuskan kebijakan yang mendukung, memfasilitasi akses ke modal, mengembangkan budaya kewirausahaan, menyediakan pendidikan dan pelatihan yang relevan, memfasilitasi akses pasar, serta menyediakan dukungan dan infrastruktur yang memadai, dapat mengoptimalkan potensi ekosistem kewirausahaan. Melalui pendekatan ini, ekosistem kewirausahaan dapat mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan daya saing global, serta memberdayakan masyarakat secara luas.

Pada akhirnya, model ekosistem kewirausahaan Isenberg bukan hanya alat analisis, tetapi juga peta jalan praktis untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kewirausahaan. Dengan implementasi yang efektif, model ini dapat membantu mewujudkan visi kewirausahaan yang berkelanjutan dan inklusif, membawa manfaat yang luas bagi ekonomi dan masyarakat.

Daftar Pustaka

  1. Isenberg, D. (2011). The Entrepreneurship Ecosystem Strategy as a New Paradigm for Economic Policy: Principles for Cultivating Entrepreneurship. The Babson Entrepreneurship Ecosystem Project. Babson College. Retrieved from Babson College.
  2. Stam, E. (2015). Entrepreneurial Ecosystems and Regional Policy: A Sympathetic Critique. European Planning Studies, 23(9), 1759-1769. doi:10.1080/09654313.2015.1061484.
  3. Spigel, B. (2017). The Relational Organization of Entrepreneurial Ecosystems. Entrepreneurship Theory and Practice, 41(1), 49-72. doi:10.1111/etap.12167.
  4. Autio, E., & Thomas, L. D. W. (2014). Innovation Ecosystems: Implications for Innovation Management. The Oxford Handbook of Innovation Management. Oxford University Press. Retrieved from Oxford Handbooks Online.
  5. Mason, C., & Brown, R. (2014). Entrepreneurial Ecosystems and Growth Oriented Entrepreneurship. OECD LEED Programme. Retrieved from OECD.
  6. Feld, B. (2012). Startup Communities: Building an Entrepreneurial Ecosystem in Your City. Wiley. Retrieved from Wiley Online Library.
  7. cs, Z. J., Autio, E., & Szerb, L. (2014). National Systems of Entrepreneurship: Measurement Issues and Policy Implications. Research Policy, 43(3), 476-494. doi:10.1016/j.respol.2013.08.016.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun