Aku benar-benar melibatkan semua emosi yang terpendam selama ini, hingga tak terasa bulir air mata mulai membasahi wajah dan suaraku mulai sedikit terisak karenanya.
Beberapa penonton mulai berdiri seraya bertepuk tangan, aku merasakan seisi ruangan gedung ini mendapat pesan yang kumaksud, tampak beberapa penonton berisak tangis seraya turut bernyanyi menyebut mama.
   "I am sorry mama."
   "I am sorry mama."
Aku sengaja membawakan lagu Eminem ini dengan gaya berbeda, bernyanyi dalam tempo pelan layaknya membaca puisi dan diiringi nada yang memilukan hati.
"Jreeeng." Suara tombol pada kursi mulai ditekan, kulihat kursi juri Anggun C Sasmi berputar ke arahku seraya tersenyum, kedua tangannya menyentuh bibirnya, lalu diarahkan kepadaku sebagai tanda dukungan. Kedua matanya tampak berbinar, begitu juga mataku.
"Jreeeng." Tampak kursi juri kedua ikut berputar, kali ini kulihat Titi Dj yang menunjukan dukungan untukku. Ia pun berdiri seraya tangan kanannya menunjuk ke arahku. Argh ... rasanya semangat ini semakin terangkat.
Walau dua juri lain tak juga berputar, suara gemuruh penonton terdemgar memenuhi ruangan. Aku merinding, tak kuat lagi menahan isak tangis saat bait terakhir lagu kunyanyikan.
 "Cleaning out my closet."
Aku tertunduk rapuh, rasa bahagia, sedih dan tegang menjadi satu, tak disangka akhirnya aku lolos malam ini. Terlebih, gemuruh suara penonton yang hadir merasakan emosi yang kualami. Malam ini adalah malam paling emosional sepanjang hidupku.
"Haaai, nama kamu siapa? Sumpah keren banget." Juri Anggun mulai bertanya dengan lembut, disertai pujian yang membuatku sedikit tersipu.