Mohon tunggu...
Ahmad Afandi
Ahmad Afandi Mohon Tunggu... Lainnya - Buruh

Masih Belajar Menulis (Kembali) !!

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Merebut Desa: Bagian 5

11 November 2024   16:00 Diperbarui: 11 November 2024   18:38 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimas coba kembali rilekskan otot. Ia lakukan gerakan pendinginan. Sinar pedang mulai meredup. Tidak jauh dari arah belakang terdengar suara kertakan pohon bambu dan tepukan tangan.

"Wah, hebat sekali, Dimas!"

Dimas terkejut mendengar suara itu. Ia segera menoleh ke belakang. Sebatang pohon bambu menunduk hingga daunnya menyentuh tanah. Di atas batangnya berdiri seorang wanita muda dengan mata sipit dan kulit cokelat. Wanita itu melompat turun. Seketika pohon bambu tersebut melecut berdiri seperti cambukan cemeti.

"Inani, kau sudah lama di sini?" tanya Dimas keheranan.

"Ya, cukup lama. Aku melihatmu bersiap-siap hingga kau keluarkan tebasan kuat seperti tadi."

Inani lalu memujinya karena kemampuan yang luar biasa. Merah muka Dimas. Jarang-jarang ia mendapatkan pujian dari wanita cantik macam Inani. Walau di Banyuates dahulu ia juga mendapatkan pujian dari gadis desa, tetapi itu semua karena sosok sang ayah semata. Pelindung sekakigus pemimpin desa.

Inani mendekat lalu memandangi pedangnya. Wanita itu garuk-garuk kepala lalu berkata,"Pedangmu unik. Senjata semacam ini pasti dibuat oleh orang tertentu, kan?"

"Mu-mungkin saja, Inani."

"Eh, apa maksudmu? Kau yang punya pedang ini, kan?"

"Itu... a-anu."

Dimas bingung menjawab apa. Ia tidak mau mengecewakan Inani dan juga kawan-kawan laskar yang lain perihal pedangnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun