Dengan mengutip dari website Air Transport Action Group (ATAG), seluruh penerbangan didunia menyumbangkan sebanyak 935 juta ton CO2 pada tahun 2019, jumlah ini memang terdengar banyak namun hanya mempresentasikan 12% dari jumlah CO2 yang diproduksi oleh industri transportasi keseluruhan dimana yang terbanyak adalah dari transportasi darat yaitu sebesar 74%.
Para teroris juga masih menganggap aviasi sebagai target empuk dengan berbagai inovasi dan cara, kita masih teringat oleh kejadian dimana seseorang bernama Richard Reid mencoba mengaktifkan bom dari sepatunya dalam penerbangan dari Paris ke Miami pada tanggal 22 Desember 2001.
Hal yang menjadi penyebab dari teroris menjadikan industri aviasi sasaran empuk adalah karena bandara khususnya sebagai tempat berkumpulnya banyak orang (high profile), nilai komersialnya yaitu di terminal dan akan memicu reaksi dari pemerintah setempat
Industri aviasi memang besar baik dari ukuran dan perannya, namun tantangannya pun selalu berat, sejarah perkembangan sangat panjang namun satu kejadian bisa segalanya dalam sekejap.
Akan tetapi industri aviasi diyakini akan terus mengembangkan sayapnya seiring dengan meningkatnya kebutuhan mobilitas dari penggunanya, angkasa biru pun selalu menyambutnya walau sesekali memberikan turbelensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H