Pada pandemi ini sebenarnya juga dilakukan pengetatan di bandara namun apakah ini juga dilakukan oleh setiap individu ketika sebelum dan sesudah melakukan perjalanan ?.
Coronavirus sebenarnya bukan satu-satunya wabah atau virus yang pernah ada dan akan ada di kehidupan jika kita menyadarinya, namun coronavirus dapat dikatakan sebagai wake up call yang paling keras terdengar untuk kita benar-benar terbangun dari tidur dan menyadarkan bahwa kita sudah berada di kenormalan baru bukan era yang sebelumnya.
Meskipun tidak ada yang dapat memprediksi kapan pandemi ini akan berakhir, kita tetap sudah berada di kenormalan baru, semakin lama kita tidak menyadarinya selama itu pula pandemi bisa berlangsung dengan masih tingginya jumlah kasus yang terjadi.
Apakah kita akan tetap membiarkan pandemi ini bersama dengan kita untuk waktu yang lebih lama lagi hanya karena kita masih ingin hidup di era sebelum kenormalan baru?
Reformasi kultur perlu dilakukan oleh setiap individu untuk menerima dan membiasakan dengan yang baru di kehidupan yang baru ini.
Bagi pelaku industri aviasi seperti sektor maskapai dan bandara, kenormalan baru juga berarti sistem baru yang dapat meyakinkan semua penggunanya akan keselamatan mereka.
Pada kenormalan baru setelah kejadian 9/11 sektor maskapai dan bandara menginvestasikan dana yang tidak sedikit dalam membangun sistem keamanan di bandara dan selama dalam penerbangan seperti penguatan pintu kokpit.
Pada kenormalan baru pandemi ini, digitalisasi merupakan sistem yang musti dilakukan oleh semua bandara di seluruh dunia termasuk Indonesia pastinya.
Paspor digital kesehatan, layanan tanpa sentuh, pengecekan suhu tubuh di bandara dan lainnya adalah beberapa contoh sistem baru yang diterapkan oleh maskapai dan bandara.
Harapan dari kalangan aviasi untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi tidaklah akan semudah yang dibayangkan bila kita semua masih menganggap masih berada di era sebelum pandemi, sehingga reformasi kultur dan sistem pada kenormalan baru perlu dilakukan oleh kita semua, tidak saja untuk mempercepat pemulihan industri aviasi tapi juga mempercepat proses penanggulangan Covid-19 yang justru menjadi pembuka gerbang konektivitas antar bangsa ini.
Selain dari wabah virus dan penyakit, industri aviasi juga masih harus menghadapi beberapa masalah seperti penggunaan CO2 serta serangan teroris.