Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Membangun Nation Branding lewat Pariwisata

17 Mei 2020   23:16 Diperbarui: 17 Mei 2020   23:34 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : WisataPremium.com

Pariwisata dan Nation Branding

Hubungan antara pariwisata dengan 'Nation Branding' terletak pada bagaimana sebuah negara dapat menawarkan produk pariwisatanya kepada para wisatawan melalui penampilan dan reputasi negara tersebut, sebuah negara yang sering berperang terus dan tidak bersih tidak mungkin  akan dikunjungi namun tidak sebaliknya.

Keindahan alam, budaya, tradisi serta adat istiadat adalah merupakan 'attraction' sebuah daerah dalam menjaring turis untuk berlibur.

Mendengar kata 'attraction'  saya jadi teringat tulisan di Kompas.com pada tanggal 7 Januari 2020 yang bertajuk : 'Hadapi Booming Pariwisata, Desa Wisata Milik Masyarakat Perlu Dikembangkan'  dimana pada artikel tersebut seorang senior dalam dunia pariwisata yaitu Prof. Azril Azahari mengatakan bahwa 'Atraksi bukanlah pertunjukan tapi daya tarik', suatu hal yang disalah artikan oleh beberapa pihak saat ini.

Memang benar apa yang dikatakan beliau bahwa bukan dengan banyak pertunjukan yang diadakan untuk mengembangkan wisata tapi pada daya tarik sebuah destinasi wisata dalam menarik perhatian para turis dengan keunikan, keotentikan yang merupakan kelokalan sebagai akar rumput pariwisata.

Pelayanan wisata akan mencerminkan reputasi sebuah daerah dikalangan turis dalam memberikan pengalaman berlibur mereka yang tidak hanya akan berkesan melainkan dapat membangun hubungan emosional yang saya sudah utarakan sebelum ini dimana akan dapat terjadinya aliran modal masuk.

Untuk membangun Nation Branding memang tidak hanya dari sektor pariwisata saja, melainkan dari sektor lain misalnya tingkat keamanan, stabilitas ekonomi, regulasi dan kebijakan pemerintahnya dan lainnya, semboyan negara kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang sudah tercermin dalam wajah pariwisata Indonesia seharusnya juga menjadi semboyan pada sektor lain seperti keamanan dan ekonomi pada utamanya dengan begitu Indonesia dapat dilihat sebagai negara yang aman, damai dan harmonis, tidak saja tempat yang nyaman dan aman untuk berlibur tapi juga sebuah negara untuk berinvestasi.

Pariwisata Indonesia sudah memberikan modal awal bagi bangsa kita untuk membangun Nation Branding, sekarang tinggal kita semua sebagai bangsa besar dan kaya raya untuk secar Bersama-sama dan Bersatu membangun Nation Branding itu.  

BHINNEKA TUNGGAL IKA

Berbeda tapi satu itulah yang ada dalam pemikiran para pendiri bangsa kita dimana mereka sangat memahami bangsa Indonesia dan  melihat jauh  kedepan saat menetapkan semboyan negara kita ini dan harus disadari bahwa pariwisata Indonesia juga berbasis atau bersemboyan pada Bhinneka Tunggal Ika tersebut bukan pada argumentasi pendapat atau kepentingan dan ego sektoral yang berkelanjutan yang seharusnya pembangunan.

Branding Pariwisata kita terhimpun dari keanekaragaman budaya, tradisi dan adat istiadat yang kita miliki, Indonesia sudah indah terlihat dan tanpa diucapkan dalam kata-kata sekalipun, namun keunikan dan keotentikan dari setiap daerah yang berbeda-beda itulah yang membuat bangsa  Indonesia sebagai satu wajah yang sangat ramah, kaya raya dan hidup dalam keharmonisan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun