Mohon tunggu...
Ahmad Aunullah
Ahmad Aunullah Mohon Tunggu... Konsultan - Pelaku Wisata

Pelaku wisata yang tidak suka berada indoor terlalu lama. Berkantor di Lombok, bertempat tinggal kebanyakaan di laut.

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Prioritas dalam Berwisata Pulau

27 September 2018   12:44 Diperbarui: 27 September 2018   16:44 1051
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berwisata ke sebuah pulau memang paling menyenangkan untuk mengisi liburan, sugguhan pantai berpasir putih dan laut yang bening adalah atraksi utama dari wisata pulau belum lagi ditambah dengan aktivitas snorkel dan menyelam sebagai efek melihat dua atraksi tersebut.

Kita biasa mencari harga termurah untuk biaya transportasi kapal, semurah mungkin malah beberapa dari wisatawan memilih untuk menumpang kapal nelayan yang hendak kembali ke pulau dari belanja di pulau besar untuk belanja kebutuhan sehari-hari, tanpa berpikir dengan apa kembali nanti ke pulau utama.

Beberapa pulau tidak memiliki fasilitas yang dapat mendukung sepenuhnya misal nya puskesmas atau information center yang benar-benar valid untuk memberikan informasi yang lengkap tentang seluk beluk wisata di pulau tersebut termasuk jika sesuatu terjadi misalnya bencana alam dengan memberikan jalur evakuasi.

Kapal-kapal wisata di beberapa pulau di Indonesia tidak banyak jumlah nya, jika bila adapun ini merupakan fungsi double dari fungsi utama nya sebagai kapal nelayan, sehingga faktor keselamatan pun biasanya tidak ada seperti life jacket atau lifebuoy. Satu hal yang perlu diingat bahwa kapal nelayan ini tidak memiliki ijin untuk membawa penumpang terlebih wisatawan, dan tidak tercatat di syahbandar setempat, jadi bila terjadi apa-apa maka nama kita tidak ada di catatan syahbandar. Berbeda dengan kapal wisata yang biasa nya melakukan clearing ke Syahbandar dengan memberikan daftar penumpang nya.

Beberapa hal tersebut yang terkadang diabaikan oleh para wisatawan dan menganggap sebuah biaya ekstra hanya untuk irit beberapa puluh atau ratus ribu saja, karena dikalahkan oleh kegembiraan akan wisata ke pulau dengan biaya murah, nilai nyawa pun terkadang di nomor dua kan.

Moto 'Safety First' tidak hanya berlaku pada lingkungan kerja saja namun pada setiap tempat kita melakukan aktivitas termasuk wisata.

Bencana tidak dalam bentuk bencana alam saja, runtuhannya bangunan atau kecelakaan saat berwisata seperti terluka saat snorkel atau diving dimana tidak ada puskesmas di pulau tersebut juga hal yang harus dipikirkan sebelumnya terlebih bila kita berwisata dengan anak-anak dan saudara kita.

Para agen wisata pun terkadang mengabaikan hal-hal seperti ini dengan tidak menyebutkan kondisi dan ketentuan dalam hal Emergency Management dengan berbagai alasan masing-masing.

Hal-hal yang dapat kita pikirkan sebelum beriwisata pulau mungkin adalah :

1. Melihat dengan lengkap dan jelas penawaran dari agen wisata, terkadang kita hanya melihat dan membandingkan harga tanpa melihat apa yang sudah termasuk dan tidak termasuk padahal hal ini penting karena semua informasi akan terlihat apa yang menjadi hak kita sebagai pembeli atas paket wisata yang kita beli.

Harga murah dan mahal belum tentu memberikan kenyamanan dan keselamatan, sehingga tergantung kita melihat dan membandingkan penawaran secara keseluruhan.

2. Apabila memutuskan untuk menumpang dengan kapal nelayan, sebaiknya bertanya dulu jadwal kapal yang akan berangkat kembali ke pulau utama nya atau sedaiakan dana lebih untuk charter kapal untuk kembali, kecuali memiliki jadwal kepulangan yang fleksibel. 

3. Tanyakan kepada kapal akan perlengkapan keselamatan seperti life jacket, adalah pilihan kita masing-masing untuk memutuskan berangkat atau tidak bila tidak ada alat keselamatan di kapal. Lihat lokasi pulau tersebut, apakah di laut lepas atau ada dikellingi oleh perbukitan atau pulau lain, hal ini akan membuat air laut agak tenang tidak berombak besar seperti di laut lepas.

4. Berangkat menyeberang se pagi mungkin sebelum jam 8.00 pagi terlebih bila waktu tempuh menyeberang melebihi dari 1-2 jam, karena angin sudah mulai berhembus pada siang hari dan dampaknya pada gelombang laut.

5. Sebelum berangkat atau saat kedatangan di pulau, cek sekeliling dan tanyakan fasilitas apa yang tersedia di pulau tersebut seperti fasilitas kesehatan.

6. Cek bulan keberangkatan anda dan sesuaikan dengan iklim untuk berlayar, bulan Desember-Februari biasanya angin barat dan tidak mungkin untuk melakukan pelayaran, sedangkan bulan Juni-Agustus biasa nya angin timur ini juga membuat gelombang laut agak besar.

7. Tanyakan kepada agen wisata anda akan Emergency Management, walau ini biasanya hanya ditawarkan pada private tour, walau tidak semua, namun paling tidak kita dapat mempersiapkan lebih matang dengan mempertimbangkan keselamatan jiwa sebagai prioritas.

Charter kapal memang agak lebih mahal namun memberikan jaminan kepada kita akan ketersediaan kapal saat kita memutuskan untuk kembali ke pulau utama kapan pun juga.

Sebelum memutuskan untuk charter kapal, dapatkan informasi dengan pihak kapal apabila terjadi kerusakan mesin di tengah laut, apakah ada kapal back up untuk menggantikan, hal ini biasa di abaikan juga oleh pemilik kapal sehingga tamu bisa terombang-ambing di tengah laut menunggu perbaikan atau kapal back up an datang.

Di laut tidak ada bengkel seperti di darat. Usahakan tidak menyeberang di atas jam 4-5 sore karena angin biasanya kencang dan untuk menghindari berada di laut saat sudah gelap terlebih tidak ada penerangan dalam kapal.

Kegembiraan berwisata tidak seharusnya hanya diisi oleh aktivitas-aktivitas yang menyenangkan dan biaya murah atau mahal sekalipun tapi keselamatan jiwa juga harus menjadi prioritas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun