Mohon tunggu...
Ahmad Arifin24
Ahmad Arifin24 Mohon Tunggu... Penulis - Penulis Buku Cerpen Kamu Berhak Kecewa, Antologi Puisi Rintik-Rintik Pilu, Jejak Yang Tersisa, Rampai Harapan, Mendamba di Bawah Rembulan, Mulai Dari Awal, Untuk Perempuan Yang Ingin Kupeluk Erat, Kumpulan Quotes Gagal Lalu Bangkit Kembali.

Baca dan tulislah agar tidak lupa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rumput yang Bergoyang

12 Juni 2024   22:35 Diperbarui: 12 Juni 2024   22:45 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumput yang bergoyang di ladang hijau

Menari-nari mengikuti angin yang berhembus

Seperti tarian yang lembut dan perlahan

Mengalun keindahan alam yang terhampar luas

Mengapa kau begitu menawan, wahai rumput

Dengan hijaumu yang menggoda mata

Memikat hati yang tengah bersemangat

Menikmati keindahanmu yang tiada tara

Sang pujangga terkenal pun tak mampu menggambarmu

Kecantikanmu yang tak terkatakan

Seperti lukisan alam yang tiada tanding

Engkau tetap mempesona tanpa henti

Rumput yang bergoyang, kau adalah lambang ketenangan

Di tengah hiruk pikuk dunia yang penuh

Dengan gerakanmu yang lembut dan seirama

Engkau mengajakku untuk merenung dan berdamai

Kau juga adalah simbol kehidupan yang tak henti bergulir

Mengajarkan kita tentang perubahan dan keseimbangan

Seperti angin yang menggoyangkanmu

Kau tetap tegar dan tak goyah di tempatmu

Bagaikan hamparan karpet hijau yang tiada tara

Kau hiasi ladang ini dengan penuh cinta Menyambut mentari yang terbit di ufuk timur

Serta senja yang indah saat hari mulai beranjak pergi

Rumput yang bergoyang, engkau adalah sebuah misteri

Tak tergoyahkan oleh cuaca dan musim yang berganti

Kau tetap setia di tempatmu yang terpilih

Menjadi saksi bisu dari keindahan alam yang abadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun