Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Personal: Melalui Bimbingan Deep Learning

24 Desember 2024   03:22 Diperbarui: 24 Desember 2024   06:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Video Tahfidz Sesi Nida. Tersedia di https://www.youtube.com/watch?v=dQO9ZEz_rMY

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Personal: Melalui Bimbingan Berbasis Deep Learning

Oleh: A. Rusdiana

Kemajuan teknologi telah mengubah wajah pendidikan, terutama dalam menciptakan pembelajaran yang personal dan adaptif. Pendekatan deep learning, sebagai bagian dari revolusi industri 5.0, memberikan peluang untuk mendukung calon pendidik, khususnya perempuan muda, dalam menghadapi tantangan zaman. Namun, penerapan teknologi dalam pembelajaran sering kali terbatas pada aspek-aspek teknis tanpa menyentuh kebutuhan individu pembelajar. GAP inilah yang dapat diatasi melalui bimbingan berbasis teknologi. Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan pentingnya pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran personal, termasuk relevansinya dalam program seperti Praktik Ibadah Tilawah, Tahfid, dan Tahsin, demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Berikut adalah lima langkah teknis dan operasional:

Pertama: Teknologi untuk Pembelajaran Adaptif; Deep learning memungkinkan penciptaan algoritma yang dapat menyesuaikan materi pembelajaran sesuai dengan kebutuhan individu. Dalam konteks bimbingan, teknologi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mentee, memberikan rekomendasi personal, dan menciptakan pengalaman belajar yang relevan dan efektif.

Kedua: Platform Digital untuk Mentoring; Platform digital, seperti Learning Management Systems (LMS) atau aplikasi khusus mentoring youtube, dan gogle drive dapat membantu melacak perkembangan peserta bimbingan. Data yang terkumpul dapat digunakan mentor untuk memberikan umpan balik yang lebih mendalam, memastikan pembelajaran tetap fokus pada tujuan individu.

Sumber: Video Tahfidz Nurul Azizah, tersedia di https://www.youtube.com/watch?v=2OpUeux4vnM
Sumber: Video Tahfidz Nurul Azizah, tersedia di https://www.youtube.com/watch?v=2OpUeux4vnM

Video Tahfidz Nurul Azizah, tersedia di https://www.youtube.com/watch?v=2OpUeux4vnM

Ketiga: Meningkatkan Keterlibatan dan Motivasi; Dengan pendekatan yang personal, teknologi dapat meningkatkan keterlibatan peserta dalam pembelajaran. Visualisasi data kemajuan belajar atau pemberian penghargaan digital menjadi cara untuk memotivasi mentee. Teknologi ini sangat membantu dalam program-program seperti Praktik Ibadah Tilawah, Tahfid, dan Tahsin, di mana pelacakan hasil belajar dapat memastikan efektivitas program.

Keempat: Mengurangi Kesenjangan Akses Pendidikan; Teknologi berbasis cloud memungkinkan program bimbingan diakses dari mana saja, terutama di daerah terpencil. Dengan ini, calon pendidik perempuan dapat mengakses materi dan mentoring berkualitas tinggi tanpa terhalang oleh lokasi geografis.

Kelima: Hubungan Bimbingan dengan Praktik Ibadah Tilawah, Tahfid, dan Tahsin; Pelaksanaan Praktik Ibadah Tilawah, Tahfid, dan Tahsin, untuk mahasiswa S-1 MPI, menjadi contoh nyata bagaimana teknologi dapat diterapkan untuk mendukung program pembelajaran berbasis bimbingan. Teknologi ini memastikan bahwa proses pembelajaran berlangsung secara terarah dan terukur, membantu peserta untuk menginternalisasi nilai-nilai yang diajarkan.

Pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran personal berbasis deep learning memberikan peluang besar untuk meningkatkan kapasitas perempuan muda sebagai calon pendidik di era 5.0. Program seperti Praktik Ibadah Tilawah, Tahfid, dan Tahsin, dapat menjadi model bagi penerapan teknologi ini di berbagai bidang. Untuk itu, bagi pemangku kepentingan pendidikan, penting untuk: 1) Mengembangkan infrastruktur digital yang mendukung mentoring berbasis deep learning; 2) Melatih mentor dalam memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran personal; 3) Meningkatkan akses teknologi di daerah-daerah yang kurang terjangkau. Berikut Laporan Laporan Kegitan Bimbingan:

Sumber: Laporan Keg Bimbingan, tersedia di https://drive.google.com/file/d/1ZLCZcNljkdbXkHoyR18fkk5NfjYQu01I/view?usp=sharing
Sumber: Laporan Keg Bimbingan, tersedia di https://drive.google.com/file/d/1ZLCZcNljkdbXkHoyR18fkk5NfjYQu01I/view?usp=sharing

Dengan pendekatan ini, Indonesia dapat mempersiapkan generasi emas yang unggul, adaptif, dan siap menghadapi tantangan global pada 2045. 

Wallahu A'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun