Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menghidupkan Semangat Kolaborasi dan Gotong Royong di kalangan Pemuda untuk Menghadapi Era Industri 5.0: Kunci Menuju Indonesia Emas 2045

28 Oktober 2024   15:47 Diperbarui: 28 Oktober 2024   15:59 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Baliexpress, tersedia di https://baliexpress.jawapos.com/kolom/671145479/semangat-gotong-royong-kemerdekaan-dan-membendung-ancaman-radikalisme (dimodif dg TB Hari Sumpah Pemmuda)

Menghidupkan semangat kolaborasi dan gotong royong di kalangan pemuda untuk menghadapi era Industri 5.0. Kunci menuju Indonesia Emas 2045.

Oleh : A. Rusdiana

Sejak tahun 1928, Sumpah Pemuda telah menjadi simbol persatuan dan semangat gotong royong pemuda Indonesia. Di era modern ini, semangat tersebut tidak hanya relevan, tetapi semakin krusial. Tantangan era Industri 5.0 menuntut kolaborasi lintas sektor dan keahlian dalam menghadapi perubahan teknologi yang cepat. Gotong royong adalah nilai luhur dalam budaya Indonesia yang mengutamakan kebersamaan dan kepedulian sosial. Secara teoritis, kolaborasi terbukti mampu meningkatkan efektivitas tim dan produktivitas serta memperluas dampak sosial (Durkheim, 1912; Putnam, 2000).

Meski gotong royong adalah bagian dari identitas nasional, penerapannya di kalangan generasi muda saat ini masih terbatas, terutama di lingkungan digital dan lintas bidang. Banyak pemuda yang kurang terlatih bekerja sama dalam tim yang beragam atau untuk proyek yang kompleks.

Tulisan ini menekankan pentingnya membangkitkan kembali semangat kolaborasi dan gotong royong sebagai strategi untuk memperkuat talenta muda Indonesia di era 5.0, guna mendorong inovasi dan pembangunan berkelanjutan demi menyongsong Indonesia Emas 2045. Mari kita brake down  satu persatu:

Pertama: Kolaborasi Lintas Bidang untuk Inovasi Berkelanjutan; Di era 5.0, inovasi tidak bisa lagi dilakukan secara silo atau terisolasi. Setiap sektor memiliki kontribusi yang dapat memperkaya solusi inovatif, mulai dari teknologi, pendidikan, hingga budaya. 

Generasi muda perlu diajarkan keterampilan kolaboratif yang memungkinkan mereka untuk bekerja lintas disiplin, misalnya antara teknologi dan sosial, untuk menciptakan solusi yang berkelanjutan dan inklusif. Pelatihan yang mengedepankan kolaborasi lintas bidang akan memperkuat kesiapan mereka menghadapi tantangan global yang kompleks. 

Kedua: Membangun Kesadaran Sosial melalui Gotong Royong Digital; Di era digital, gotong royong dapat diadaptasi dalam bentuk kolaborasi virtual. Masyarakat digital Indonesia yang dinamis memberikan peluang bagi pemuda untuk berkontribusi pada proyek-proyek sosial dan ekonomi melalui platform digital. 

Kesadaran akan masalah sosial dapat dibangun lewat gotong royong digital, di mana pemuda dari berbagai latar belakang dapat terlibat dalam kegiatan seperti crowdfunding, partisipasi aktif dalam hackathon, atau pengembangan aplikasi yang menargetkan isu-isu lokal.

Ketiga: Mendorong Kreativitas melalui Kolaborasi Proyek-Proyek Inovatif; Kreativitas adalah modal besar di era 5.0, dan semangat gotong royong menjadi landasan untuk mengasah kreativitas dalam tim. Dengan bekerja sama, pemuda dapat berinovasi dalam menciptakan solusi unik yang mungkin sulit ditemukan secara individual. 

Proyek-proyek kolaboratif, seperti workshop inovasi atau kompetisi tim, dapat memupuk kreativitas melalui pendekatan multi-perspektif yang berorientasi solusi, dan ini penting dalam menjawab kebutuhan masyarakat modern.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun