Ketika anggota tim merasa dihargai secara verbal, mereka cenderung lebih berkomitmen untuk bekerja sama dan mendukung satu sama lain.
Dalam konteks MBKM, di mana talenta muda terlibat dalam berbagai proyek kolaboratif, penghargaan verbal yang tulus dapat memperkuat solidaritas dan memotivasi mereka untuk bekerja lebih baik secara kolektif.
Ketiga: Penghargaan Sebagai Penguat Motivasi Intrinsik; Penghargaan verbal yang konsisten dapat meningkatkan motivasi intrinsik.
Menurut teori motivasi, ketika seseorang menerima penghargaan yang sesuai dengan kontribusi mereka, motivasi untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik akan meningkat.
Dalam kolaborasi daring, terutama dalam proyek-proyek MBKM, penghargaan verbal yang tepat waktu dapat menginspirasi anggota tim untuk terus berinovasi dan berkontribusi tanpa merasa terbebani oleh tugas yang berat.
Keempat: Menciptakan Budaya Saling Menghargai dalam Tim; Penghargaan verbal yang konsisten membantu menciptakan budaya saling menghargai di dalam tim.
Ketika pemimpin dan anggota tim saling menghargai kontribusi satu sama lain secara terbuka, hal ini memperkuat ikatan dan kohesi tim.
Dalam konteks talenta muda yang sedang membangun keterampilan profesional di bawah program MBKM, budaya saling menghargai ini sangat penting untuk membentuk fondasi etika kerja yang kuat, yang akan membawa mereka pada sukses di masa depan.
Kelima: Memperkuat Kohesi Tim melalui Apresiasi Terbuka; Kohesi tim yang kuat adalah kunci kesuksesan dalam proyek kolaboratif.
Penghargaan verbal yang diberikan secara konsisten dan terbuka dalam pertemuan daring atau forum publik tim dapat memperkuat ikatan antaranggota.
Dengan merasa dihargai di hadapan rekan-rekannya, seorang anggota tim merasa lebih termotivasi untuk mempertahankan kontribusi positifnya.