Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Evaluasi Kinerja, Kunci untuk Identifikasi Kebutuhan Tenaga Kerja menuju Bonus Demografi 2030

9 Agustus 2024   11:56 Diperbarui: 9 Agustus 2024   13:29 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Evaluasi Kinerja: Kunci untuk Identifikasi Kebutuhan Tenaga Kerja Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan menghadapi bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah angkatan kerja produktif akan meningkat secara signifikan. Dalam konteks ini, evaluasi kinerja menjadi langkah krusial untuk memastikan bahwa tenaga kerja, khususnya talenta muda, siap menghadapi tuntutan pasar yang dinamis. Evaluasi kinerja, dalam teori manajemen sumber daya manusia, berfungsi untuk mengukur dan menilai efektivitas individu dalam peran mereka serta kesesuaian keterampilan dengan kebutuhan organisasi. 

Fenomena ini mengungkapkan adanya gap antara keterampilan yang dimiliki oleh tenaga kerja saat ini dan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Oleh karena itu, tulisan ini akan membahas bagaimana evaluasi kinerja dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan tenaga kerja dan mempersiapkan talenta muda menghadapi bonus demografi. Untuk lebih dalam memahami tentang Strategi Perencanaan SDM mari kita breakdown, satu persatu:

Pertama: Menilai Kinerja Individu dan Tim; Evaluasi kinerja memungkinkan organisasi untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan individu serta tim secara keseluruhan. Dengan memahami area di mana kinerja unggul dan di mana terdapat kekurangan, organisasi dapat mengarahkan pelatihan dan pengembangan yang lebih terfokus. Ini penting untuk memastikan bahwa talenta muda tidak hanya memahami tugas mereka tetapi juga memiliki keterampilan yang sesuai dengan posisi mereka, terutama saat menghadapi tuntutan yang berkembang pesat dalam era bonus demografi.

Kedua:  Mengevaluasi Kesesuaian Keterampilan dengan Kebutuhan Posisi; Salah satu aspek utama dari evaluasi kinerja adalah menilai sejauh mana keterampilan karyawan sesuai dengan kebutuhan posisi mereka. Dengan adanya perubahan teknologi dan pasar yang cepat, keterampilan yang relevan saat ini mungkin menjadi usang di masa depan. Evaluasi kinerja yang sistematis membantu mengidentifikasi kesenjangan keterampilan ini dan merencanakan pelatihan yang diperlukan untuk memastikan bahwa talenta muda siap menghadapi perubahan tersebut.

Ketiga: Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan dan Pengembangan; Hasil dari evaluasi kinerja memberikan wawasan tentang jenis pelatihan dan pengembangan yang diperlukan. Misalnya, jika evaluasi menunjukkan bahwa tim membutuhkan keterampilan digital yang lebih baik, organisasi dapat merancang program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan tersebut. Dengan persiapan yang matang, talenta muda akan lebih siap untuk berkontribusi secara efektif dalam berbagai peran dan tantangan yang akan mereka hadapi.

Keempat: Mengelola Karir dan Pengembangan Talenta; Evaluasi kinerja juga membantu dalam merencanakan jalur karir dan pengembangan talenta muda. Dengan menilai kinerja dan potensi individu, organisasi dapat membuat rencana pengembangan yang mempersiapkan mereka untuk peran yang lebih senior atau berbeda di masa depan. Ini penting untuk memastikan bahwa ketika bonus demografi 2030 tiba, organisasi memiliki tenaga kerja yang siap dan mampu untuk memenuhi kebutuhan pasar yang berubah.

Kelima: Mengukur Dampak Program Pengembangan; Evaluasi kinerja memungkinkan organisasi untuk mengukur efektivitas dari program pelatihan dan pengembangan yang telah diterapkan. Dengan membandingkan hasil evaluasi sebelum dan setelah pelatihan, organisasi dapat menilai apakah program tersebut berhasil meningkatkan keterampilan dan kinerja karyawan. Ini juga membantu dalam mengidentifikasi area yang mungkin memerlukan perbaikan dan menyesuaikan strategi pengembangan di masa depan.

Evaluasi kinerja adalah alat yang sangat penting dalam merencanakan dan mengelola sumber daya manusia, terutama menjelang bonus demografi 2030. Dengan menilai kinerja individu, mengevaluasi kesesuaian keterampilan, dan merencanakan pelatihan serta pengembangan, organisasi dapat memastikan bahwa talenta muda siap menghadapi tantangan masa depan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun