Kelima: Pelatihan Guru dalam Menyusun Portofolio: Guru perlu dilatih untuk menyusun portofolio yang mencerminkan kemampuan akademik dan non-akademik siswa secara objektif dan komprehensif. Pelatihan ini harus mencakup teknik penilaian, pemilihan bukti yang relevan, dan cara memberikan umpan balik yang konstruktif kepada siswa.
Sinkatnya, menyusun portofolio komprehensif bagi siswa adalah langkah penting dalam mempersiapkan talenta muda Indonesia menghadapi era bonus demografi 2030. Portofolio yang mencakup berbagai aspek perkembangan siswa memberikan gambaran menyeluruh tentang kemajuan mereka, baik dari sisi akademik maupun non-akademik.
Dengan ini, merekomendasikan bahwa: 1) Implementasi Pelatihan Guru: Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu mengadakan pelatihan rutin bagi guru untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menyusun portofolio siswa; 2) Pengintegrasian Ekstrakurikuler: Sekolah harus memastikan bahwa partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler didokumentasikan dan dinilai sebagai bagian dari portofolio mereka; 3) Penggunaan Teknologi: Memanfaatkan platform digital untuk menyusun dan mengelola portofolio siswa agar lebih efisien dan mudah diakses oleh semua pihak yang berkepentingan.
Dengan demikian, penyusunan portofolio yang komprehensif dapat menjadi alat yang efektif dalam mengembangkan talenta muda Indonesia menuju era bonus demografi 2030 yang sukses. Wallahu A'lam.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H