Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Hobi Membaca menulis dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Penilaian Formatif dan Sumatif, Kunci Peningkatan Talenta Muda menuju Bonus Demografi 2030

20 Juli 2024   00:46 Diperbarui: 20 Juli 2024   00:49 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kejarpena, tersedia di  https://blog.kejarcita.id/mengenal-asesmen-formatif-dan-sumatif

Penilaian Formatif dan Sumatif: Kunci Peningkatan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Mempersiapkan talenta muda untuk menghadapi tantangan masa depan menjadi sangat penting. 

Ujian/Asesmen formatif dan sumatif merupakan alat evaluasi yang esensial dalam proses pembelajaran. Ujian formatif memberikan feedback selama proses belajar, membantu guru menyesuaikan metode pengajaran untuk memenuhi kebutuhan siswa. Sementara itu, ujian sumatif mengukur pencapaian akhir siswa, memberikan gambaran tentang sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. 

Meskipun ujian formatif dan sumatif sudah digunakan, pemanfaatannya belum optimal dalam mendukung pengembangan talenta muda yang siap menghadapi tantangan global. Tulisan ini akan mengelaborasi pentingnya ujian formatif dan sumatif dalam meningkatkan talenta muda di Indonesia, khususnya dalam konteks bonus demografi 2030. Mari kita breakdown, satu persatu:

Pertama: Monitoring dan Penyesuaian Pembelajaran: Ujian/Asesmen formatif memungkinkan guru untuk memantau perkembangan siswa secara real-time. Dengan umpan balik yang didapat, guru dapat menyesuaikan strategi pengajaran sesuai dengan kebutuhan individu siswa, memastikan proses pembelajaran lebih efektif dan efisien.

Kedua: Meningkatkan Keterlibatan Siswa: Ujian/Asesmen formatif yang dilakukan secara berkala dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar. Mereka merasa lebih terlibat karena mendapatkan umpan balik langsung yang membantu mereka memahami kekuatan dan kelemahan mereka.

Ketiga: Evaluasi Ketercapaian Tujuan Pembelajaran: Ujian/Asesmen sumatif berperan penting dalam mengevaluasi sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai. Hasil ujian sumatif memberikan gambaran jelas tentang pencapaian siswa dan area yang perlu diperbaiki, yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangan kurikulum.

Keempat: Membangun Keterampilan Evaluatif: Melalui Ujian/Asesmen formatif dan sumatif, siswa belajar untuk mengevaluasi diri mereka sendiri. Keterampilan ini sangat penting dalam pengembangan talenta muda yang mampu berpikir kritis dan mandiri, kualitas yang dibutuhkan dalam menghadapi tantangan masa depan.

Kelima: Mengidentifikasi Kebutuhan Pelatihan Tambahan: Ujian/Asesmen sumatif dapat mengidentifikasi area di mana siswa memerlukan pelatihan tambahan. Ini memungkinkan sekolah dan institusi pendidikan lainnya untuk menyediakan program remedial yang tepat, memastikan semua siswa memiliki kesempatan yang sama untuk berhasil.

Pada prinsipnya, Ujian/Asesmen formatif dan sumatif adalah alat yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Mereka tidak hanya membantu mengukur pencapaian siswa tetapi juga menyediakan umpan balik yang diperlukan untuk meningkatkan metode pengajaran. Dalam konteks bonus demografi 2030, memanfaatkan ujian ini secara optimal akan membantu Indonesia mempersiapkan talenta muda yang siap bersaing di pasar global. Dengan ini, merekomendasikan bahwa:

Implementasi Berkelanjutan: Sekolah dan institusi pendidikan harus secara konsisten menerapkan ujian formatif dan sumatif sebagai bagian dari kurikulum.

Pelatihan Guru: Guru harus dilatih untuk menginterpretasikan hasil ujian dengan benar dan menggunakan informasi tersebut untuk menyesuaikan strategi pengajaran mereka.

Pengembangan Kurikulum: Kurikulum harus dikembangkan berdasarkan hasil ujian sumatif untuk memastikan relevansi dan efektivitasnya dalam meningkatkan talenta muda.

Dukungan Teknis: Penyediaan alat dan teknologi yang mendukung pelaksanaan ujian formatif dan sumatif secara efisien dan efektif.

Partisipasi Siswa: Mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi dalam proses evaluasi dan menggunakan umpan balik untuk pengembangan diri mereka.

Dengan langkah-langkah ini, Indonesia dapat memastikan bahwa talenta muda siap menghadapi tantangan masa depan dan memanfaatkan sepenuhnya bonus demografi yang akan datang. Wallahu A'lam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun