Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

Hobi Membaca menulis dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menikatkan Kemampuan Manajerial dan kepemimpinan: Persiapan Talenta Muda menuju Bonus Demografi 2030

15 Juli 2024   07:00 Diperbarui: 15 Juli 2024   07:14 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meningkatkan Kemampuan Manajerial dan Kepemimpinan: Persiapan Talenta Muda Menuju Era Bonus Demografi 2030

Oleh: A. Rusdiana

Indonesia akan segera menyongsong era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Fenomena ini membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menghadirkan tantangan untuk memastikan bahwa talenta muda memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk memimpin dan mengelola dengan efektif. 

Teori manajemen klasik oleh Henry Fayol menekankan prinsip pembagian kerja, wewenang, dan tanggung jawab sebagai kunci efisiensi dan efektivitas organisasi. Namun, terdapat kesenjangan antara kebutuhan akan keterampilan manajerial dan kepemimpinan dengan ketersediaan program pelatihan yang memadai. Tulisan ini penting untuk menggarisbawahi bagaimana organisasi dan kelompok dapat berperan dalam mengasah kemampuan tersebut bagi talenta muda. Mari Kita breakdown, satu persatu:

Pertama: Pembagian Kerja: Salah satu prinsip utama yang dikemukakan oleh Henry Fayol adalah pembagian kerja. Dalam konteks organisasi, talenta muda dapat belajar bagaimana mengidentifikasi dan mendistribusikan tugas sesuai dengan keahlian dan kapasitas setiap anggota tim. 

Pembagian kerja yang efektif tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memungkinkan anggota tim untuk berkembang dalam bidang spesifik mereka. Dalam persiapan menuju era bonus demografi, keterampilan ini sangat krusial untuk memaksimalkan potensi individu dan kolektif.

Kedua: Wewenang dan Tanggung Jawab: Memahami wewenang dan tanggung jawab adalah elemen penting dalam manajemen. Talenta muda perlu belajar bagaimana memberikan wewenang dengan jelas dan memastikan bahwa setiap anggota tim memahami tanggung jawab mereka. Hal ini membantu menciptakan struktur organisasi yang transparan dan akuntabel. Dalam konteks demografi 2030, di mana persaingan akan semakin ketat, kemampuan untuk menetapkan dan mengelola tanggung jawab dengan tepat akan menjadi aset berharga.

Ketiga: Keterampilan Komunikasi: Kepemimpinan yang efektif tidak bisa dipisahkan dari keterampilan komunikasi yang baik. Organisasi memberikan lingkungan yang ideal bagi talenta muda untuk mengasah kemampuan berkomunikasi secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Komunikasi yang jelas dan persuasif sangat penting dalam mengarahkan tim, menyelesaikan konflik, dan memastikan bahwa semua anggota tim memiliki pemahaman yang sama mengenai tujuan dan strategi organisasi.

Keempat: Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Keputusan: Dalam dunia bisnis yang dinamis, kemampuan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan yang cepat dan tepat adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan. Melalui pengalaman berorganisasi, talenta muda dapat belajar metode penyelesaian masalah dan pengambilan keputusan yang efektif. Mereka juga akan belajar bagaimana mengelola risiko dan mengambil keputusan berdasarkan data dan analisis yang tepat, yang akan sangat penting dalam menghadapi tantangan masa depan.

Kelima: Motivasi dan Pengembangan Tim: Seorang pemimpin yang baik harus mampu memotivasi dan mengembangkan timnya. Ini termasuk mengenali kekuatan dan kelemahan setiap anggota tim, memberikan umpan balik konstruktif, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif dan produktif. Organisasi dan kelompok memberikan kesempatan bagi talenta muda untuk mempraktikkan kemampuan ini, yang akan sangat berguna dalam mencapai tujuan jangka panjang, terutama di era bonus demografi.

Meningkatkan kemampuan manajerial dan kepemimpinan melalui partisipasi dalam organisasi dan kelompok adalah langkah penting dalam mempersiapkan talenta muda Indonesia untuk menghadapi era bonus demografi 2030. Pembagian kerja, wewenang dan tanggung jawab, keterampilan komunikasi, penyelesaian masalah, dan pengembangan tim adalah lima keterampilan kunci yang dapat diasah melalui pengalaman berorganisasi. 

Untuk memaksimalkan potensi ini, perlu ada dukungan yang lebih besar dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, institusi pendidikan, dan sektor swasta, untuk menyediakan program pelatihan yang memadai dan lingkungan yang mendukung pengembangan keterampilan ini.

Dengan demikian, Indonesia akan memiliki generasi muda yang siap memimpin dan mengelola dengan efektif, membawa negara menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kemakmuran di masa depan. Wallahu A'lam.

Organisasi dan kelompok memberikan platform bagi talenta muda untuk mengasah kemampuan manajerial dan kepemimpinan, penting dalam menghadapi era bonus demografi 2030 yang akan segera datang di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun