Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Pendidikan, Penulis, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung-Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat

“Learning to Explore, Develop, and Serve”

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Terapi Kegagalan untuk Meningkatkan Talenta Muda Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

23 Juni 2024   21:28 Diperbarui: 24 Juni 2024   03:54 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Sekolah Islam Athirah; tersedia di sekolahathirah.sch.id (dimodifikasi)

Terapi Kegagalan untuk Meningkatkan Talenta Muda Menyongsong Era Bonus Demografi 2030

Musibah: "Tetap optimis akan ada kemudahan di balik kesulitan" “Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda”

Oleh Ahmad Rusdiana

Indonesia akan segera memasuki era bonus demografi pada tahun 2030, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya. Era ini merupakan kesempatan emas bagi bangsa Indonesia untuk memanfaatkan potensi talenta muda dalam mendorong kemajuan ekonomi dan pembangunan. Namun, untuk mencapai hal ini, diperlukan kesiapan mental dan keterampilan dari generasi muda dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk kegagalan. Surah Al Insyirah ayat 1-8 memberikan panduan yang relevan untuk mengatasi kegagalan dan bisa menjadi fondasi bagi talenta muda dalam meraih kesuksesan. Mari kita breakdown satu persatu:

Pertama: Berlapang Dada; Ayat pertama dari Surah Al Insyirah menyatakan, "Bukanlah Kami telah melapangkan dadamu (Muhammad)." (QS.[94]: 1)  Pesan moral dari ayat ini mengajarkan pentingnya berlapang dada dalam menghadapi kegagalan. Dalam konteks persaingan di era bonus demografi, talenta muda harus siap menerima setiap hasil dari usaha mereka dengan hati yang lapang. Sikap ini akan membantu mereka untuk tetap tenang dan tidak terpuruk ketika menghadapi kegagalan, melainkan segera bangkit untuk mencoba lagi.

Kedua: Mampu Menerima Kegagalan; Ayat kedua dan ketiga berbunyi, "Dan Kami pun telah menurunkan bebanmu darimu; yang memberatkan punggungmu." (QS.[94]: 2-3). Kompetisi dan ujian memang penuh dengan tekanan dan beban. Ketika gagal, talenta muda harus mampu menerima kenyataan tersebut sebagai bagian dari proses pembelajaran. Penerimaan ini akan meringankan beban psikologis dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tantangan berikutnya dengan lebih baik.

Ketiga: Mampu Mengakui Kelebihan Orang Lain; Ayat keempat menyatakan, "Dan Kami tinggikan sebutan (nama)-mu bagimu." (QS.[94]:4). Sikap rasional dan proporsional sangat penting dalam menerima kegagalan. Talenta muda harus belajar mengakui kelebihan orang lain dan menjadikannya motivasi untuk memperbaiki diri. Dengan demikian, mereka tidak hanya akan tumbuh menjadi individu yang lebih baik, tetapi juga akan mampu bekerja sama dan bersinergi dengan orang lain.

Keempat: Dibalik Kesulitan Ada Kemudahan; Ayat kelima dan keenam menyatakan, "Maka sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan; Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan." (QS.[94]:5-6). Ayat ini menegaskan bahwa di setiap kesulitan pasti ada kemudahan. Talenta muda harus percaya bahwa setiap kegagalan membawa pelajaran yang berharga dan kesempatan untuk meraih kemudahan di masa depan. Sikap optimis ini akan mendorong mereka untuk terus berusaha dan tidak mudah menyerah.

Kelima: Apabila Telah Selesai Satu Urusan, Kerjakanlah Urusan Lain; Ayat ketujuh berbunyi, "Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)." (QS.[94]:7). Talenta muda harus belajar untuk tidak larut dalam kegagalan. Setelah menyelesaikan satu urusan, baik sukses maupun gagal, mereka harus segera beralih ke tugas berikutnya. Sikap proaktif ini akan membantu mereka menjadi individu yang produktif dan tidak terjebak dalam kegagalan masa lalu.

Keenanam: Berserah Diri dan Hanya Berharap Kepada Allah SWT; Ayat kedelapan menyatakan, "Dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap." (QS.[94]:8). Akhirnya, setelah segala usaha dilakukan, talenta muda harus berserah diri kepada Allah. Keyakinan bahwa segala sesuatu berada dalam kendali-Nya akan memberikan ketenangan batin dan kekuatan untuk terus berusaha tanpa rasa putus asa.

Memasuki era bonus demografi 2030, talenta muda Indonesia perlu mempersiapkan diri dengan baik dalam menghadapi berbagai tantangan, termasuk kegagalan. Surah Al Insyirah ayat 1-8 memberikan panduan yang komprehensif untuk mengatasi kegagalan dengan sikap yang positif dan konstruktif. Penulis hari ini Ahad ditimpa Musibah, jam 13.30, (Akun Kompasiana sudah mencapai 4429 poin, Terblokir oleh Sistem) Al-hamdulillah dengan lapang dada, menerima kegagalan, mengakui kelebihan orang lain. Tetap optimis akan ada kemudahan di balik kesulitan, proaktif dalam menyelesaikan urusan, dan berserah diri kepada Allah, talenta muda akan mampu mengubah kegagalan menjadi batu loncatan menuju kesuksesan yang lebih besar. Dengan demikian, mereka dapat berkontribusi maksimal dalam menyongsong dan memanfaatkan era bonus demografi untuk kemajuan Indonesia. Wallahu A'lam.

Dengan berlapang dada, menerima kegagalan, mengakui kelebihan orang lain, optimis akan adanya kemudahan di balik kesulitan,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun