Baitul Mal terkait erat dengan prinsip zakat, karena merupakan salah satu lembaga utama di mana zakat dikumpulkan dan didistribusikan. Di banyak negara Muslim, Baitul Mal bertanggung jawab untuk mengelola semua aspek pengumpulan zakat, termasuk menentukan siapa yang berhak menerima zakat dan berapa banyak yang harus mereka terima.
Prinsip zakat didasarkan pada ide tanggung jawab bersama dan keadilan sosial. Umat Islam diharapkan memberikan sebagian hartanya (biasanya 2,5%) kepada mereka yang membutuhkan, dengan pengertian bahwa ini merupakan kewajiban kolektif yang bermanfaat bagi seluruh umat.
Baitul Mal memainkan peran penting dalam memastikan bahwa zakat dikumpulkan dan didistribusikan secara adil dan transparan. Ini mempekerjakan personel terlatih yang memiliki pengetahuan tentang hukum Islam dan yang dapat menentukan siapa yang berhak menerima zakat berdasarkan pendapatan dan kebutuhan keuangan mereka.
Setelah zakat terkumpul, Baitul Mal mendistribusikannya kepada mereka yang membutuhkan melalui berbagai saluran, termasuk bantuan tunai langsung, bantuan makanan, dan dukungan kesehatan. Baitul Mal juga memberikan bantuan untuk pendidikan dan pelatihan, serta untuk pengembangan usaha kecil dan bentuk pemberdayaan ekonomi lainnya.
Selain zakat, Baitul Mal juga menghimpun dan menyalurkan bentuk-bentuk lain dari sedekah sukarela (sadaqah) yang dapat diberikan kapan saja dan dalam jumlah berapa pun. Shadaqah dipandang sebagai cara untuk mendapatkan pahala dan mengungkapkan rasa terima kasih atas nikmat seseorang.
Prinsip zakat dan bentuk-bentuk pemberian amal lainnya merupakan pusat etika dan nilai-nilai Islam, dan terkait erat dengan gagasan tanggung jawab sosial dan masyarakat. Karya Baitul Mal mencerminkan komitmen terhadap keadilan sosial dan untuk memenuhi kebutuhan anggota masyarakat yang paling rentan.
Melalui karyanya, Baitul Mal telah menjadi simbol filantropi Islam dan pemberian amal, dan telah mengilhami pembentukan lembaga dan organisasi serupa di seluruh dunia Muslim. Terlepas dari tantangan kemiskinan, ketimpangan, dan ketidakadilan sosial, karya Baitul Mal mengingatkan kita akan kekuatan aksi kolektif dan pentingnya memberi kembali kepada mereka yang membutuhkan.
Baitul Mal di Zaman Modern: Fungsi Amal dan Keuangan
Inilah bagian yang mungkin mengeksplorasi fungsi amal dan keuangan Baitul Mal di zaman modern:
Di zaman modern, Baitul Mal terus memainkan peran penting di dunia Muslim, baik sebagai lembaga amal maupun sebagai pengatur keuangan Islam. Di banyak negara, Baitul Mal bertanggung jawab mengumpulkan dan mendistribusikan zakat dan bentuk pemberian amal lainnya, serta memberikan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Salah satu bidang kerja Baitul Mal yang paling signifikan di zaman modern ini adalah bidang pengentasan kemiskinan. Baitul Mal memberikan bantuan keuangan langsung kepada mereka yang hidup dalam kemiskinan, serta dukungan untuk pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan dasar lainnya. Ini juga berfungsi untuk mengembangkan program dan kebijakan yang mengatasi akar penyebab kemiskinan, seperti kurangnya akses ke pendidikan, layanan kesehatan, dan peluang ekonomi.
Selain amal, Baitul Mal juga memainkan peran kunci dalam mengatur dan mengawasi keuangan Islam. Di banyak negara, Baitul Mal bertanggung jawab untuk memastikan bahwa bank dan lembaga keuangan beroperasi sesuai dengan prinsip dan nilai Islam, seperti larangan riba dan persyaratan pembagian risiko.