Mohon tunggu...
Ahmad Kamal Akil
Ahmad Kamal Akil Mohon Tunggu... Guru - Makassarist

I'm student

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Benang Tipis antara Demokrasi dan Liberalisme

16 September 2018   23:31 Diperbarui: 16 September 2018   23:38 2859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di masa orde baru pula, intervensi militer dalam dunia politik sangat signifikan. Inilah yang memicu kematian nilai-nilai demokrasi di Indonesia. Represi terhadap perbedaan pendapat dengan para eksekutif cukup potensial dalam menghadirkan disintegrasi bangsa. Karena demokrasi mengajarkan kebebasan berpendapat yang dibatasi oleh kebebasan orang lain. Sehingga segala jenis penindasan ini harus dijauhkan agar tidak menghalangi demokratisasi dalam tata kehidupan politik Indonesia. Karenanya, setiap warga berhak memberikan tanggapan dan sikap didalam era keterbukaan ini.

Di media massa kita sering mendengar betapa sering warga negara bahkan pemerintah itu sendiri, melanggar nilai-nilai demokrasi. Orang-orang kurang menghargai kebabasan orang lain, kurang menghargai perbedaan, supremasi hukum kurang ditegakan, kesamaan kurang di praktekan, partisipasi warga negara atau orang perorang baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam kehidupan politik belum maksimal, musyawarah kurang dipakai sebagai cara untuk merencanakan suatu program atau mengatasi suatu masalah bersama, dan seterusnya. Bahkan dalam keluarga dan masyarakat kita sendiri, nilai-nilai demokrasi itu kurang di praktekan.

Menelaah kembali dari judul di atas, demokrasi yang dibutuhkan saat ini adalah demokrasi yang tetap berlandaskan pancasila sebagai landasan filosofis Indonesia serta disesuaikan dengan semangat demokrasi masyarakat Indonesia. 

Jadi, demokrasi yang dimaksud adalah pemerintahan dari, untuk dan oleh rakyat berupa partisipasi aktif masyarakat dalam melaksanakan kekuasaan negara yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan, pluralitas, dan toleransi dalam kehidupan bangsa.

Indonesia yang telah mempunyai pengertian demokrasinya sendiri yaitu demokrasi berdasarkan pancasila yang diatur dalam Undang-undang Dasar. Demokrasi pancasila digali oleh masyarakat Indonesia yang sangat pluralis. 

Namun sangat disayangkan, keanekaragaman masyarakat yang dijunjung tinggi dan saling menghormati  disesuaikan dengan nilai-nilai pancasila oleh para founding father kita sekarang sekarang seakan-akan bias dan terkikis. Maka dari itu kami merasa perlu untuk menggali kembali demokrasi pancasila.

Pancasila tidak menganulir demokrasi. Sebaliknya, demokrasi atau musyawarah mufakat menjadi salah satu sila dari Pancasila. Demokrasi pancasila adalah demokrasi yang di warnai atau dijiwai oleh Pancasila, bahkan salah satu sila dari pancasila, yaitu sila "kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan", merupakan perumusan singkat dari demokrasi Pancasila. Yang jadi polemik dalam perdebatan soal demokrasi saat itu adalah konsep demokrasi apa yang cocok dengan cita-cita bangsa Indonesia, yakni masyarakat adil dan makmur.

Seperti pengertian demokrasi pada umumnya, maka demokrasi Pancasila pada hakikatnya bukanlah suatu tujuan melainkan suatu sarana/alat untuk mencapai tujuan dalam bernegara, yang sudah jelas tercantum dalam preambule pembukaan UUD 1945, sebagai berikut: " Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut serta melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaa, kedamaian abadi dan keadilan sosial."

Konsep demokrasi dari barat kurang cocok dengan cita-cita demokrasi bangsa Indonesia yang identik dengan kebebasan. Bagaimanapun nilai-nilai kebebasan harus tetap dibatasi sehingga kebebasan tersebut tidak bersinggungan dengan hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga dapattercipta dan terwujudlah suatu kerukunan dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat. 

Paham liberal memiliki beberapa kelemahan jika diterapkan di Indonesia, yaitu di Indonesia dapat kita lihat masih banyaknya masyarakat yang hidup miskin yang kurang perhatian.

Sedangkan yang diutamakan dalam liberalisme salah satunya adalah dalam hal kompetisi, sehingga mereka yang miskin tersebut dianggap miskin karena mereka malas. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun