Mohon tunggu...
Ahmad Abni
Ahmad Abni Mohon Tunggu... Guru - Manusia akan mencapai esensi kemanusiaannya jika sudah mampu mengenal diri melalui sikap kasih sayang

Compasionate (mengajar PPKn di MTsN Bantaeng)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Politik dan Sepak Bola, Apa Korelasinya?

30 Maret 2023   09:36 Diperbarui: 30 Maret 2023   09:42 786
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.images.search.yahoo.com/yhs/search;_ylt=AwrPpHMU9SRkA4kTIgT3RQx.;_ylu=Y29sbwMEcG9zAzEEdnRpZAMEc2VjA3BpdnM-?p=polemik+tuan+rumah+u+20&vm=r&t

Promosi Pariwisata: Piala Dunia U-20 akan menarik ribuan penggemar sepak bola dari seluruh dunia. Ini adalah kesempatan yang baik bagi Indonesia untuk mempromosikan pariwisata dan menampilkan keindahan alam, budaya dan kuliner di Indonesia. Seiring dengan peningkatan jumlah turis, ini akan membawa manfaat ekonomi jangka panjang untuk negara.

Pengembangan Sepak Bola: Selain dari keuntungan ekonomi, Indonesia dapat mengambil kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas sepak bola nasional. Turnamen ini dapat membawa inspirasi dan memotivasi anak muda untuk mengembangkan keterampilan sepak bola mereka dan menjadi bintang di masa depan. Peningkatan kualitas sepak bola Indonesia akan memberikan prestasi dan kehormatan bagi negara.

Manajemen Acara yang Baik: Dalam mengorganisir turnamen, penting bagi Indonesia untuk menunjukkan bahwa mereka dapat mengelola acara dengan baik. Persiapan yang matang dan manajemen yang baik dapat membantu Indonesia memperoleh kepercayaan dari FIFA dan juga memperkuat reputasi sebagai tuan rumah yang baik. Ini akan membawa keuntungan jangka panjang bagi Indonesia dalam menarik acara olahraga besar lainnya di masa depan.

Pembatalan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia Usia 20 tentu merupakan situasi yang sulit dan mengecewakan. Namun, ada beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini:

Menyelenggarakan turnamen di negara lain: FIFA dapat mencari negara lain yang bersedia menjadi tuan rumah Piala Dunia Usia 20. Negara-negara yang telah menyelenggarakan turnamen sepak bola besar sebelumnya seperti Jerman, Prancis, dan Inggris dapat menjadi pilihan yang baik.

Menunda acara hingga situasi stabil: Indonesia dapat meminta FIFA untuk menunda turnamen hingga situasi dalam negeri lebih stabil dan aman. Ini dapat memberi Indonesia waktu untuk mempersiapkan diri dan memastikan bahwa turnamen dapat diadakan dengan sukses di masa depan.

Mengadakan turnamen di beberapa negara: FIFA dapat mempertimbangkan untuk menyelenggarakan turnamen di beberapa negara untuk menghindari risiko pembatalan di masa depan. Ini dapat menjadi solusi jangka panjang yang lebih baik untuk memastikan bahwa turnamen dapat terus berjalan bahkan jika ada masalah di salah satu negara.

Meningkatkan persiapan dan kerja sama dengan pihak terkait: Indonesia dapat bekerja sama dengan FIFA dan pihak terkait lainnya untuk memastikan persiapan turnamen yang lebih baik. Persiapan yang baik termasuk fasilitas olahraga yang memadai, transportasi yang mudah, dan keamanan yang memadai.

Memperbaiki situasi dalam negeri: Salah satu solusi jangka panjang terbaik adalah dengan memperbaiki situasi dalam negeri. Dengan memperbaiki masalah keamanan dan stabilitas, Indonesia dapat menjadi kandidat yang lebih baik untuk menjadi tuan rumah turnamen sepak bola besar di masa depan.

Keputusan pembatalan Piala Dunia Usia 20 adalah keputusan yang sulit dan mengecewakan. Namun, dengan kerja sama yang baik dan solusi yang tepat, FIFA dan Indonesia dapat mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah ini.[]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun