Banyak usaha yang diberikan kepada ibu untuk menstimulus anaknya dengan cara mendengarkan lantunan ayat suci Al-Qur'an, perlu diketahui juga, hal ini bukan semata-mata ketika memberikan stimulus tersebut sang bayi akan pintar ketika dewasa dengan cara instan, melainkan dengan dibrikanya stimulus tersebut diharapkan sang bayi bisa lebih tenang dan terbiasa dengan lafal ayat suci Al-Qur'an, ketika otak kita tenang neuron yang ada di dalam otak kita lebih mudah memahami akan sutau hal yang baru, terlebih lagi ketika hal tersebut yang sanggat kita sukai, di dalam tumbuh kembang anak, peran orangtua juga sangat berpengaruh besar, karena merekalah guru pertama bagi sang anak, ketika mereka memberikan stimulus terhadapsang anak dengan caramenakut nakutinya dengan mahluk halus atau hantu maka di kemudian hari tak menutup kemungkinan juga bahwa sang anak akan takut dengan hantu.Â
Berbeda jika ketika sang anak sejak kecil sudah diajari cara membaca, cara berbicara dengan orang yang sopan, diajari memberi atau bersedekah, dan berterima kasih ketika sudah di bantu seseorang, maka sangar berpotensi juga di kemudian hari ketika sang anak tumbuh dewasa dan hidup di kalangan yang bisa dibilang kurang sekali akan etitude, sang anak akan tetap menerapkan kesopanan tersebut, dengan demikian proses apa yang kita berikan kepada anak harus kita teliti dengan baik.
 Bab 5. Kesimpulan     Â
Ilmu adalah suatu hal yang sangat penting, tetapi etitud lebih penting dari itu, orang berilmu belum tentu bisa merebut hati manajernya jika dia tidak memiliki atitud sama sekali, tetapi orang yang beretitud bisa mendapatkan hati atasanya dengan labih mudah karena dengan membuat atasanya nyaman dan merasa percaya terhadapnya, alangkah baiknya lagi jika dia berilmu dan beretitude.
Takperlu malu jika kalian belum memahami sesuatu yang sudah diajarkan oleh para pembimbing kalian, seharusnya kalian tanyakan pada diri kalian sendiri, kenapa aku bisa tidak faham dengan hal ini ? ataukah memang aku masih memikirkan bermain-main saja di masa mudaku, sehingga melupakan kewajiban belajarku.
Carilah bakat yang membuatmu terasah dan tertarik, karena bisa saja itulah keahlianmu yang kamu cari selama ini, orang yang selalu hidup di kalangan orang yang berpendidkan belum tentu ilmu pengetahuanya lebih tinggi dengan orang yang langsung terjun di lingkup sosial dan slalu berinteraksi dengan para pelaku utama di lapangan, dan ketika kita memang inggin masuk kedalam suatu kelompok yang dimana mereka membahas akan suatu permasalahan kita harus mampu mendapat ilmu baru yang ada di sana. Jangan kalian menghabiskan waktu atau masa muda kalian dengan nongkrong dan bermain game online saja, hal tersebut bisa merenggut masa mudamu jika kamu tidak bisa mengatur masa mudamu sendiri.
Daftar pustaka
- Gewati, Mikhael (29 agustus 2016). Mianat baca indonesia ada di urutan ke-60 Dunia. https://edukasi.kompas.com/read/2016/08/29/07175131/minat.baca.indonesia.ada.di.urutan.ke-60.dunia?page=all
- Aprilliani, Meidiana. (7 juni 2021). 6 Rukun Iman Ini Wajib Dihafal Umat Muslim, Ini Makna Di Baliknya!.
- https://www.popbela.com/career/inspiration/mediana-aprilliani/6-rukun-iman-dan-penjelasannya-dalam-islam/6Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H