"Itulah mengapa perempuan butuh berpolitik," kata Puan.
Karena keterwakilan perempuan, menurut Puan, bukan tentang keinginan dominas, melainkan menemukan koridor untuk saling berbagi secara adil dalam segala aktivitas kehidupan tanpa membedakan pelakunya laki-laki maupun perempuan.
Cucu Proklamator itu menyampaikan pesan sang kakek yang pernah menyebutkan bahwa peran perempuan dan laki-laki itu sebagai dua sayapnya seekor burung. Jika dua sayapnya sama kuatnya, maka terbanglah burung itu sampai ke puncak yang setinggi-tingginya. Namun, bila salah satu sayap patah, maka burung itu sama sekali tidak bisa terbang.
"Inilah semangat yang harus kita tanamkan bersama dalam membangun dunia di mana perempuan dan laki-laki dalam harkat, martabat, kemajuan, dan kesejahteraan yang sama," kata Puan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H