Mohon tunggu...
Ahmad Habibi
Ahmad Habibi Mohon Tunggu... Freelancer - Fulltime writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Freelance copywriter dan jurnalis

Selanjutnya

Tutup

Money

Tren Perempuan Memimpin, Ketua DPR Puan Maharani Percaya Perempuan Urus Rumah dan Pekerjaan

14 Juni 2021   14:44 Diperbarui: 14 Juni 2021   14:53 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu, jabatan-jabatan penting di perusahaan-perusahaan dunia juga mulai diduduki oleh perempuan. Salah satu riset perusahaan konsultan Grant Thornton menyoroti perkembangan peran perempuan pada posisi senior manajemen.

Pada laporan awal tahun 2004, persentase peran kepemimpinan oleh perempuan di dunia masih berada di angka 19%. Selama belasan tahun, tren ini terus meningkat hingga pada 2017 sekitar seperempat dari posisi level senior diduduki oleh perempuan. 

Persentase tersebut meningkat lagi menjadi 29% pada 2019. Sementara itu pada tahun 2021, sekitar 31% jabatan senior manajemen di perusahaan di dunia dipegang oleh perempuan.

Tahun ini sebanyak 9 dari 10 bisnis di dunia punya setidaknya satu perempuan dalam level senior manajemen. Peningkatan ini agaknya juga dipengaruhi oleh krisis akibat Covid-19 sehingga membutuhkan kepemimpinan yang lebih beragam untuk menghadapinya.

Lebih jauh, sekitar 83% negara yang disurvei tersebut memiliki proporsi kepemimpinan perempuan hingga 30%. Persentase ini jauh lebih baik dari tahun 2020 yang masih di angka 55% negara.

Tak hanya itu, menurut pengarang buku Women Lead the Way, Linda Tarr-Whelan, organisasi yang memiliki 30% kepemimpinan perempuan terbukti mampu mencetak peningkatan signifikan dari segi profit dan market share.

Yang membanggakan, ASEAN, termasuk di dalamnya Indonesia, pernah mencapai angka tertinggi kepemimpinan perempuan di dunia dengan persentase 39% pada tahun 2018. Sayangnya, angka ini merosot tajam pada 2019 menjadi 28%. Namun, tren ini kembali naik secara perlahan.

"Kami tidak akan benar-benar tahu seperti apa perubahan akibat Covid-19 ini dalam beberapa tahun ke depan. Bisa jadi membantu atau malah menghalangi," kata Francesca Lagerberg, Global leader - network capabilities di Grant Thornton International.

Menurut dia, pekerjaan yang bisa dilakukan secara virtual dapat mendorong sebagian perempuan masuk dalam peran ini, dan mengelolanya dengan lebih baik. Di sisi lain, Covid-19 memaksa perempuan bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehingga alasan ini bisa membuat mereka mundur kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun