Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Vihara Budi Asih Purwakarta

19 Juli 2022   10:10 Diperbarui: 28 Juli 2022   19:51 3776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewa Dharma Phala Bodhisattva (Kwan Kong, Kuan Kung atau Kwan Shen Tee Kun). Foto: Ahmad Said Widodo

Buddha Siddharta Gautama (Fo). Foto: Ahmad Said Widodo
Buddha Siddharta Gautama (Fo). Foto: Ahmad Said Widodo

Dewa Dapur (Zao Zhen). Foto: Ahmad Said Widodo
Dewa Dapur (Zao Zhen). Foto: Ahmad Said Widodo

Setiap orang yang datang beribadah sembahyang diwajibkan berdoa dengan menggunakan 3 (tiga) batang dupa wangi atau hio yang terbuat dari bahan baku utama serbuk halus kayu panglong ditambah dengan berbagai ramuan rempah-rempah yang beraroma harum, seperti cendana (Santalum album), gaharu (Aquilaria malaccensis), kayu manis (Cinnamomum burmannii), kamper/kapur barus (Dryobalanops aromatica), kemenyan (Styrax sp.) dan lain-lain serta dibubuhi aromaterapi.

"Ada sedikit perbedaan jelas antara obat-obatan, rempah-rempah, parfum dan dupa, yakni, di antara zat-zat yang menyehatkan tubuh dan yang menyehatkan jiwa, yang menarik kekasih dan yang menarik perhatian seorang dewata." The Golden Peaches of Samarkand, a Study of T'ang Exotics, Edward H. Schafer (Sinolog dan Sejarawan).

Persembahyangan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Tian atau Shang Ti)

Tuhan Yang Maha Esa (Tian atau Shang Ti) tentu saja tidak boleh digambarkan dengan cara, media atau bentuk apapun juga. Hampir sama dengan ajaran agama Islam, Allah Subhanahu Wa Taala; dengan agama Kristen Katholik dan Protestan, Allah Bapa; dengan ajaran agama Hindu Dharma, Sang Hyang Widhi Wasa dan dengan ajaran agama Buddha Atthi Ajatang Abhutang Akatang Asamkhatang atau juga Sang Hyang Adi Buddha. Oleh karena itu persembahyangan kepada Tuhan Yang Maha Esa adalah dengan cara menempatkan tubuh dan wajah pemeluknya menghadap ke arah sebelah Barat dan dengan berdoa serta mengangkat 3 batang hio yang telah dibakar.

Persembahyangan kepada Dewa Kwan Kong (Kuan Kung)

Guan Yu  (Guan Yunchang, Kwan Yintiang, Kwan Kong, Guan Gong atau Kwan Ie) (160/164-219/220) adalah seorang jenderal terkenal dari Zaman Tiga Negara. Ia dilahirkan di kabupaten Jie, wilayah Hedong (sekarang kota Yuncheng, provinsi Shanxi). Guan Yu merupakan jenderal utama Negara Shu Han, ia bersumpah setia mengangkat saudara dengan Liu Bei (kakak tertua) dan Zhang Fei (adik terkecil). Dalam konteks populer, Guan Yu sering digambarkan sebagai tokoh yang berwajah merah. Guan Yu ini adalah salah seorang yang berkepribadian amat luhur, ramah, sopan, jujur, adil dan bertanggungjawab sehingga menjadi suri tauladan bagi generasi berikutnya dan ia disamakan dengan seorang dewa. Ia juga menjadi rupang utama Vihara Budi Asih.

Persembahyangan kepada Buddha

Tiga batang hio itu bagi umat Buddha adalah sebagai simbol dari Tiga Mestika atau Tiga Permata berasal dari bahasa Pali Tiratana (Ti: tiga dan Ratana: mestika atau permata) dan bahasa Sanskerta Tri Ratna (dengan arti yang sama dengan Tiratana dalam bahasa Pali). Tiga Mestika mempunya makna yang sangat berarti bagi umat Buddha.

Tiga Mestika yang dimaksud dalam agama Buddha itu adalah sebagai berikut:

  • Buddha, yang juga dapat diartikan sebagai Buddha Gautama sebagai guru dan juga dapat diartikan sebagai sifat kebuddhaan yang dimiliki oleh setiap manusia.
  • Dhamma, yang merupakan ajaran Buddha, yang merupakan kebenaran mutlak.
  • Sangha, yang sering kali dikaitkan sebagai pengawal dan pelindung Dhamma. Sangha juga adalah suatu persaudaraan suci orang-orang yang telah mencapai tingkatan kesucian (Sotapanna, Sakadagami, Anagami dan Arahat).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun