Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Sejarah dari Sumber Arsip Peta Kuno

27 Januari 2022   15:13 Diperbarui: 30 Oktober 2022   17:06 4080
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta Citarum H 0055 (1771-1755), Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

Hanya saja peta kuno pada masa lalu itu tentu saja tidak sama atau bahkan sama sekali berbeda dari banyak hal, misalnya peta masa lalu itu ditulis tangan, baik dengan pensil, ballpoint atau pena bulu angsa, dibantu teodolit, astrolab dan lain-lain yang jelas berbeda dengan masa-masa sesudahnya yang sudah dibantu dengan peralatan yang jauh lebih canggih, bahkan menggunakan foto udara dari pesawat terbang dibantu giroskop dan juga citra foto dari satelit dengan kamera super canggih dengan resolusi yang sangat tinggi. Sebut saja, misalnya Google Earth, Google Map, Wikimapia dan Waze dan masih banyak lagi yang lain. 

Produk digital seperti ini biasa disebut dengan penginderaan jarak jauh. Penginderaan jarak jauh adalah studi mengenai pengumpulan data bumi dari jarak yang jauh dari area yang dipelajari. Penginderaan jarak jauh dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu dengan satelit, radar, radar inframerah, seismogram, sonar dan lain-lain. Jadi pada intinya belajar sejarah melalui sumber primer berupa peta akan terasa lebih menarik, sama halnya mempelajari sejarah melalui sumber primer berupa manuskrip. 

---oooO000---

Peta Jawa Barat H 0027 (1808-1811), Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia
Peta Jawa Barat H 0027 (1808-1811), Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

Peta Purwakarta F 0064 (11 November 1865),  Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia
Peta Purwakarta F 0064 (11 November 1865),  Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

Peta Purwakarta K 0022 (1865),  Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia
Peta Purwakarta K 0022 (1865),  Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

Peta Cikao F 0025 (21 Juli 1790), Karya J.G. Mathee, Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia
Peta Cikao F 0025 (21 Juli 1790), Karya J.G. Mathee, Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

Peta Cikao A 0054, Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia
Peta Cikao A 0054, Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

Peta Cikao D 0063 (1840), Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia
Peta Cikao D 0063 (1840), Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

Peta Cikao K 0027, Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia
Peta Cikao K 0027, Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

Peta Citarum H 0061 (24 Oktober 1730), Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia
Peta Citarum H 0061 (24 Oktober 1730), Koleksi Frederik de Haan, Arsip Nasional Republik Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun