Pada bagian dalam makam ini terdapat banyak sekali pepohonan yang berdiameter batang cukup besar, tinggi dan berdaun sangat lebat, sehingga terlihat sangat rindang dan berhawa sejuk. Di sana terdapat pohon terap atau benda, beringin, jati, enau dan lain-lain. Pada bagian makam-makam hanya dikelilingi dengan batu-batu belah atau batu kali serta batu nisan yang terbuat dari batu andesit, tidak ada satupun makam yang nisannya bertuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, maupun tempat dan tanggal wafat seperti pada umummya.
Tak seberapa jauh dari lokasi makam Eyang Dalem Gandasoli terdapat pula Makam Eyang Balung Tunggal Gandasoli dan Curug Ki Obek yang merupakan bagian dari Sungai Gandasoli.
Sumur Peninggalan Eyang Dalem Gandasoli
Tak jauh dari area makam kurang lebih antara 200-300 meter terdapat sebuah mata air yang berair jernih dengan kedalaman sekitar 60 cm-100 cm sehingga masyarakat dengan sangat mudah menggunakan gayung untuk mengambilnya, sehingga biasa disebut sebagai sumur siuk. Sumur ini menurut keterangan salah seorang petugas kebersihan yang bernama Abah Lili sering digunakan oleh Eyang Dalem Gandasoli, isterinya dan para santrinya untuk berwudlu. Barangkali sumur ini jika boleh diberikan nama, barangkali nama yang tepat adalah Sumur Karamah Eyang Dalem Gandasoli atau Sumur Karamah Gandasoli saja. Sumur ini tetap berarir banyak dan jernih meskipun pada musim kemarau panjang.
Benda Peninggalan Sejarah Warisan Eyang Dalem Gandasoli
Adapun rumah kediaman ahli waris Eyang Dalem Gandasoli terletak di Kampung Cipeucang, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Rumahnya dapat dijangkau melalui sebuah gang kecil berukuran antara 120-200 cm. Para ahli waris diantaranya adalah Emak Ani dan Ustadz Arif, yang keduanya biasa menerima kunjungan atau kedatangan para tamu mulai tanggal 12 Rabbiul 'Awwal -- 30 Rabbiul 'Awwal tahun Hijriyah setiap tahun, yang pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 20 Oktober 2021 -- 08 November 2021. Di dalam rumah ini terdapat banyak sekali barang-barang atau benda-benda peninggalan Eyang Dalem Gandasoli, antara lain 2 buah sorban, 1 helai jubah, 3 helai kain sarung tenun kebat, 1 buah tasbih, 1 buah naskah kuno Nitisastra, 4 buah keris kuno (2 buah diantaranya bertangguh Cirebon dan 2 buah lagi bertangguh Mataram), 1 bentuk cincin bermata batu merah, 9 keping uang logam gulden berangka tahun 1738, 1811, 1813, 1814, 1816, 1817, 1824, 1825 dan 1830, beberapa guci mini porselen dan beberapa cepuk porselen bermacam-macam ukuran yang dari ornamen kemungkinan besar berasal dari negeri China, entah dari dinasti apa, kemungkinan besar berasal dari Dinasti Ming (1368--1644) dan Dinasti Qing (1644--1911).
Rekomendasi Untuk Bahan Penelitian