Mohon tunggu...
Ahmad Said Widodo
Ahmad Said Widodo Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Peneliti dan Penulis Sejarah dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sejarah Situs Cagar Budaya dan Benda Cagar Budaya Eyang Dalem Gandasoli

18 November 2021   10:00 Diperbarui: 30 Oktober 2022   17:15 2185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Benda Cagar Budaya Warisan Eyang Dalem Gandasoli/dokpri

Pada bagian dalam makam ini terdapat banyak sekali pepohonan yang berdiameter batang cukup besar, tinggi dan berdaun sangat lebat, sehingga terlihat sangat rindang dan berhawa sejuk. Di sana terdapat pohon terap atau benda, beringin, jati, enau dan lain-lain. Pada bagian makam-makam hanya dikelilingi dengan batu-batu belah atau batu kali serta batu nisan yang terbuat dari batu andesit, tidak ada satupun makam yang nisannya bertuliskan nama, tempat dan tanggal lahir, maupun tempat dan tanggal wafat seperti pada umummya.

Tak seberapa jauh dari lokasi makam Eyang Dalem Gandasoli terdapat pula Makam Eyang Balung Tunggal Gandasoli dan Curug Ki Obek yang merupakan bagian dari Sungai Gandasoli.

Sumur Peninggalan Eyang Dalem Gandasoli

Tak jauh dari area makam kurang lebih antara 200-300 meter terdapat sebuah mata air yang berair jernih dengan kedalaman sekitar 60 cm-100 cm sehingga masyarakat dengan sangat mudah menggunakan gayung untuk mengambilnya, sehingga biasa disebut sebagai sumur siuk. Sumur ini menurut keterangan salah seorang petugas kebersihan yang bernama Abah Lili sering digunakan oleh Eyang Dalem Gandasoli, isterinya dan para santrinya untuk berwudlu. Barangkali sumur ini jika boleh diberikan nama, barangkali nama yang tepat adalah Sumur Karamah Eyang Dalem Gandasoli atau Sumur Karamah Gandasoli saja. Sumur ini tetap berarir banyak dan jernih meskipun pada musim kemarau panjang.

Benda Peninggalan Sejarah Warisan Eyang Dalem Gandasoli

Adapun rumah kediaman ahli waris Eyang Dalem Gandasoli terletak di Kampung Cipeucang, Desa Gandasoli, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Provinsi Jawa Barat. Rumahnya dapat dijangkau melalui sebuah gang kecil berukuran antara 120-200 cm. Para ahli waris diantaranya adalah Emak Ani dan Ustadz Arif, yang keduanya biasa menerima kunjungan atau kedatangan para tamu mulai tanggal 12 Rabbiul 'Awwal -- 30 Rabbiul 'Awwal tahun Hijriyah setiap tahun, yang pada tahun ini bertepatan dengan tanggal 20 Oktober 2021 -- 08 November 2021. Di dalam rumah ini terdapat banyak sekali barang-barang atau benda-benda peninggalan Eyang Dalem Gandasoli, antara lain 2 buah sorban, 1 helai jubah, 3 helai kain sarung tenun kebat, 1 buah tasbih, 1 buah naskah kuno Nitisastra, 4 buah keris kuno (2 buah diantaranya bertangguh Cirebon dan 2 buah lagi bertangguh Mataram), 1 bentuk cincin bermata batu merah, 9 keping uang logam gulden berangka tahun 1738, 1811, 1813, 1814, 1816, 1817, 1824, 1825 dan 1830, beberapa guci mini porselen dan beberapa cepuk porselen bermacam-macam ukuran yang dari ornamen kemungkinan besar berasal dari negeri China, entah dari dinasti apa, kemungkinan besar berasal dari Dinasti Ming (1368--1644) dan Dinasti Qing (1644--1911).

Benda Cagar Budaya Warisan Eyang Dalem Gandasoli/dokpri
Benda Cagar Budaya Warisan Eyang Dalem Gandasoli/dokpri

Benda Cagar Budaya Warisan Eyang Dalem Gandasoli/dokpri
Benda Cagar Budaya Warisan Eyang Dalem Gandasoli/dokpri

Keris Kuno Warisan Eyang Dalem Gandsoli/dokpri
Keris Kuno Warisan Eyang Dalem Gandsoli/dokpri

Naskah Kuno Nitisastra/dokpri
Naskah Kuno Nitisastra/dokpri
Menurut juru bicara ahli waris, Ustadz Arif, dikatakan, bahwa garis keturunan Eyang Dalem Gandasoli berturut-turut ke bawah adalah sebagai berikut: Eyang Dalem Gandasoli, Eyang Haji Abdullah, Eyang Ojid, Eyang Upit, Eyang Amsari, Emak Ani dan Ustadz Arif serta beberapa nama lain yang terlalu panjang jika disebutkan satu per satu.

Rekomendasi Untuk Bahan Penelitian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun