Jika dilihat melalui citra satelit, Murung Raya akan tampak hijau pekat, karena sebagian besar wilayahnya masih berupa hutan tropis. Pola-pola aliran sungai yang berliku-liku jelas terlihat di peta satelit, terutama Sungai Barito dan sungai-sungai lainnya. Beberapa area pemukiman atau tambang juga dapat terlihat sebagai bukaan lahan yang lebih terang di tengah vegetasi yang dominan hijau.
Secara keseluruhan, Murung Raya dikenal dengan keindahan alamnya yang masih alami, meskipun beberapa bagian mulai mengalami tekanan dari aktivitas pertambangan dan konversi lahan.
1.Satelit 1 (Citra Sentinel-2)
Citra Sentinel-2 adalah gambar atau data citra yang dihasilkan oleh satelit Sentinel-2, bagian dari program Copernicus milik Uni Eropa yang dikembangkan oleh European Space Agency (ESA). Sentinel-2 dirancang untuk pengamatan Bumi, terutama untuk memantau lingkungan, ekosistem darat, dan vegetasi. Satelit ini menyediakan data optik resolusi tinggi dengan berbagai aplikasi di bidang pertanian, kehutanan, manajemen bencana, dan perubahan iklim.Â
Kelebihan :
1. Identifikasi Jaringan Sungai: Citra ini menunjukkan jalur sungai yang jelas, yang memungkinkan untuk memantau kualitas air, sedimentasi, dan ancaman banjir. Aliran sungai yang berkelok-kelok digambarkan dengan jelas, yang membantu dalam analisis hidrologi.
2. Â Pemetaan Permukiman: Permukiman yang mengikuti aliran sungai dapat dengan mudah diidentifikasi. Ini memberikan informasi tentang pola permukiman yang berdekatan dengan sumber daya air, yang penting untuk analisis aksesibilitas dan tata ruang wilayah.
3. Penentuan Pola Pertanian dan Vegetasi: Peta menunjukkan perbedaan antara area yang digunakan untuk pertanian atau lahan terbuka dengan vegetasi alami. Ini mendukung analisis pemanfaatan lahan dan rencana pengelolaan lingkungan.
4. Deteksi Infrastruktur Jalan: Jalan yang menghubungkan permukiman cukup jelas. Ini membantu menentukan aksesibilitas area dan jaringan transportasi lokal.
Kekurangan :
1. Detail Resolusi Terbatas: Beberapa elemen kecil, seperti jalan setapak atau bangunan, sulit diidentifikasi dengan akurat karena resolusi citra yang terbatas. Ini dapat mengurangi keakuratan pemetaan pada skala yang lebih kecil.
2. Kurang Efektif untuk Identifikasi Elevasi: Peta ini tidak memberikan informasi rinci tentang kontur atau ketinggian area, yang penting untuk analisis topografi atau pembangunan infrastruktur.
3. Area Tertutup Awan: Beberapa bagian gambar satelit ini tertutup oleh awan tipis, yang mengurangi kejelasan analisis area tersebut.
4. Keterbatasan dalam Mendeteksi Perubahan Musiman: Sulit untuk mengamati perubahan musiman atau perubahan lingkungan jangka pendek, seperti pertumbuhan tanaman atau erosi sungai, karena gambar ini tidak menunjukkan informasi dari waktu yang berbeda.
2. Satelit 2 (Google Earth)