Mohon tunggu...
Ahmad BayhaqiMugni
Ahmad BayhaqiMugni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Lambung Mangkurat

NIM : 2410416210002 Prodi : S1 Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Membuat Peta RBI Provinsi Bali dengan Cara Menyalin di Kertas Kalkir dan Plastik Transparansi Serta Mengenalkan Peta Tersebut

25 September 2024   19:43 Diperbarui: 25 September 2024   19:47 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama : Ahmad Bayhaqi Mugni

Nim : 2410416210002

Matkul : Kartografi

Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Prodi Geografi

Peta merupakan alat penting dalam memahami dan menjelajahi dunia di sekitar kita. Sebagai representasi visual dari permukaan bumi, peta tidak hanya menunjukkan lokasi geografis, tetapi juga memberikan informasi tentang topografi, iklim, dan penggunaan lahan. Melalui pemahaman peta, kita dapat lebih baik menginterpretasikan data spasial, merencanakan perjalanan, dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan lingkungan.

Peta memiliki sejarah panjang yang mencerminkan perkembangan peradaban manusia. Berikut adalah garis besar perjalanan sejarah peta:

1. Zaman Prasejarah: Peta pertama kemungkinan berupa gambar sederhana yang digambar di dinding gua. Masyarakat awal menggunakan simbol untuk menandai lokasi sumber daya, seperti air dan makanan.

2. Peradaban Kuno: Di Mesopotamia, sekitar 3000 SM, peta tanah liat pertama kali dibuat, menggambarkan wilayah dan batas-batas kota. Sementara itu, bangsa Yunani, seperti Anaximander dan Ptolemy, mengembangkan peta yang lebih akurat berdasarkan observasi astronomi.

3. Abad Pertengahan: Peta pada era ini sering kali dipengaruhi oleh pandangan religius dan mitos. Mappa Mundi, peta dunia yang umum di Eropa, menggambarkan aspek spiritual dan geografis secara bersamaan.

4. Renaissance: Dengan munculnya teknik pencetakan dan eksplorasi laut, peta mulai menjadi lebih akurat. Peta oleh Gerardus Mercator pada abad ke-16 adalah salah satu yang terkenal, memperkenalkan proyeksi yang membantu navigasi.

5. Revolusi Ilmiah: Di abad ke-17 dan ke-18, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa peningkatan dalam pembuatan peta. Survei dan pengukuran yang lebih baik membuat peta lebih representatif dan akurat.

6. Abad 20 dan 21: Peta digital muncul seiring dengan kemajuan teknologi informasi. Sistem Informasi Geografis (SIG) memungkinkan analisis data geografis yang kompleks, menjadikan peta alat penting dalam berbagai bidang, termasuk perencanaan kota, lingkungan, dan kesehatan publik.

Sejarah peta menunjukkan bagaimana manusia berusaha memahami dan mengorganisir dunia di sekitar mereka, menciptakan alat yang vital untuk navigasi dan perencanaan.

Peta mengandung berbagai elemen penting yang membantu pengguna memahami informasi geografis. Berikut adalah beberapa komponen utama yang biasanya terdapat pada peta:

1. Judul: Menyatakan topik atau area yang dipetakan.

2. Legenda: Menjelaskan simbol-simbol dan warna yang digunakan di peta, seperti jalan, sungai, dan batas wilayah.

3. Skala: Menunjukkan rasio antara jarak di peta dengan jarak yang sebenarnya di lapangan, membantu pengguna mengukur jarak.

4. Arah: Biasanya ditunjukkan dengan simbol utara, selatan, timur, dan barat, sering kali berupa panah.

5. Koordinat: Sistem grid yang digunakan untuk menentukan lokasi, seperti garis lintang dan bujur.

6. Simbol: Gambar atau ikon yang mewakili objek nyata, seperti bangunan, jalan, atau medan.

7. Warna: Digunakan untuk menunjukkan berbagai elemen, seperti elevasi, penggunaan lahan, atau batas politik.

8. Garis Batas: Menandai batas wilayah administratif, seperti negara atau provinsi.

9. Inset Peta: Peta kecil yang menunjukkan lokasi area utama dalam konteks yang lebih besar.

10. Keterangan Tambahan: Informasi tambahan yang dapat menjelaskan lebih lanjut tentang area atau fitur tertentu.

Kombinasi dari elemen-elemen ini memungkinkan peta untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif.

Langkah Pengerjaan peta

1.Persiapan Alat:

Siapkan kertas kalkir, pensil, penggaris, dan alat gambar lainnya.

2.Penempatan Peta Asli:

Letakkan peta asli di permukaan datar dan pastikan pencahayaannya cukup.

3.Penempatan Kertas Kalkir:

Letakkan kertas kalkir di atas peta asli, pastikan semua bagian yang ingin disalin tertutup.

4.Menggambar Kontur:

Gunakan pensil untuk menyalin garis besar, batas, dan elemen penting dari peta asli. Perhatikan detail seperti simbol dan label.

5.Penambahan Detail:

Tambahkan detail yang diperlukan, seperti nama tempat dan informasi tambahan, sesuai dengan yang ada di peta asli.

6.Pemeriksaan:

Periksa kembali salinan untuk memastikan semua elemen penting telah terpetakan dengan benar.

7.Penyelesaian:

Setelah selesai, lepaskan kertas kalkir dan simpan salinan dengan baik.

Metode ini sederhana dan efektif untuk membuat salinan peta dengan presisi.

Hasil Pengerjaan Peta

(gambar 2) salinan peta pada media plastik transparasi / dokpri
(gambar 2) salinan peta pada media plastik transparasi / dokpri

Kesimpulan

Proses menggambar peta Bali membantu kita memvisualisasikan tata ruang provinsi ini, yang terkenal dengan keindahan alam dan warisan budayanya. Peta juga berfungsi sebagai alat untuk perencanaan pembangunan, pariwisata, dan konservasi lingkungan.

Dengan menggambar peta Bali, kita dapat lebih menghargai keragaman budaya dan ekosistem yang ada, serta mendukung upaya pengelolaan sumber daya yang berkelanjutan. Peta ini menjadi sumber informasi yang berharga bagi masyarakat, pengunjung, dan pihak berwenang dalam merencanakan kebijakan dan aktivitas di daerah ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun