Mohon tunggu...
Ahmad Moza Dardanela
Ahmad Moza Dardanela Mohon Tunggu... Mahasiswa - Moza

random

Selanjutnya

Tutup

Money

Pertahankan Usaha dalam Kencangnya Wabah

30 Juni 2021   21:46 Diperbarui: 30 Juni 2021   22:07 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

UMKM adalah istilah yang sudah tak asing lagi di telinga masyarakat. . UMKM artinya sebagai bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Penggolongan UMKM lazimnya dilakukan dengan batasan omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset, serta jumlah karyawan.

Toko sembako merupakan salah satu jenis usaha yang termasuk kedalam UMKM juga, di Indonesia banyak sekali masyarakat yang membuka toko sembako, karena usaha ini merupakan salah satu usaha yang dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari.

Di masa pandemi seperti ini, UMKM merupakan sektor yang paling telak terkena dampak dari virus Covid-19 ini.  COVID-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh jenis corona virus yang baru ditemukan ini merupakan virus baru dan penyakit yang tidak dikenal sebelum terjadi wabah di Wuhan, Tiongkok, bulan Desember tahun 2019.

Covid-19 ini mengakibatkan seluruh Negara yang terkena virus corona ini menjadi pandemi. Pandemi adalah suatu wabah penyakit global. Menurut World Health Organization (WHO), pandemi dinyatakan ketika penyakit baru menyebar di seluruh dunia melampaui batas.

Berbicara mengenai sektor UMKM yang terpengaruh oleh pandemi Covid-19, Bank Indonesia melaporkan bahwa UMKM eksportir merupakan yang paling banyak terpengaruh, yaitu sekitar 95,4% dari total eksportir. UMKM yang bergerak dalam sektor kerajinan dan pendukung pariwisata terpengaruh sebesar 89,9%. Sementara sektor yang paling kecil terimbas pandemi Covid-19 adalah sektor pertanian, yakni sebesar 41,5%.

Sementara itu, pada level pengusaha, data riset Kementerian Koperasi dan UKM, melaporkan UMKM yang terdiri dari pedagang besar dan pedagang eceran mengalami dampak pandemi Covid-19 yang paling tinggi (40,92%), disusul UMKM penyedia akomodasi, makanan minuman sebanyak (26,86%) dan yang paling kecil terdampak adalah industri pengolahan sebanyak (14,25%).

Keterpengaruhan sektor UMKM eksportir sebagai yang paling tinggi (95.4%) dilaporkan merupakan imbas langsung dari PSBB, yang membuat ruang menuju sasaran produk mengalami kendala. Penjarakan sosial yang kemudian dikenal sebagai social distancing juga turut menjadi faktor pemicu hambatan distribusi sehingga menyebabkan terjadi penurunan omzet penjualan.

Fakta ini dapat diketahui secara langsung lewat record inflasi selama bulan April, yang mana masyarakat Indonesia saat itu sedang menghadapi 2 momen penting, yaitu puasa dan Idul Fitri ditengah situasi PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mulai diterapkan. Seharusnya, dalam momen itu terjadi peningkatan pada inflasi belanja.

Pemerintah mulai menyalurkan Bantuan bagi Pelaku Usaha Mikro (BPUM), nama resmi dari Bantuan Presiden atau Banpres Produktif, tahun 2021 sebesar Rp 1,2 juta per UMKM hingga hari ini, bantuan sudah ditransfer kepada perbankan penyalur untuk 6,6 juta penerima. BPUM adalah bantuan yang sudah diluncurkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi sejak 28 Agustus 2020. Tahun lalu, setiap UMKM mendapat bantuan cuma-cuma Rp 2,4 juta dengan total anggaran Rp 28,9 triliun.

Image credit : dokpri.
Image credit : dokpri.

Adapun salah satu toko sembako di daerah Cirebon, Jawa Barat yang dapat merubah keadaan ekonomi sang pemilik menjadi lebih baik, contohnya adalah toko sembako atau yang dikenal dengan nama Warung Omen. Awalnya nama warung ini hanya celetukan dari para anak-anak muda yang menamai warung tersebut dengan warung omen, karena warung omen diambil dari nama anak sang pemilik warung tersebut yang bernama Roman Imanto atau sering disapa dengan panggilan Omen.  

Warung omen merupakan toko sembako yang berdiri sejak tahun 2016 lalu, awalnya toko ini hanya menjual bahan-bahan pokok saja, dengan pengelolaan yang sangat baik, toko sembako atau warung ini juga menjual bermacam-macam minuman sachet yang dibeli dari para  distributor atau pasar, seperti kopi, susu, minuman bersoda , the, dan masih banyak minuman dan jajanan lainnya. Seiring waktu berjalan, warung ini membuat inovasi untuk para masyarakat, khususnya para remaja dan bapak-bapak dengan menyediakan aneka minuman dingin sampai kopi sachet dan kartu remi.

“ Kalo ditanya pendapatan perhari, Alhamdulillah cukup untuk kebutuhan keluarga , dan sedikit demi sedikit bisa menabung untuk masa depan anak-anak. Pendapatan perhari kalau rame Alhamdulillah bisa mencapai Rp.150.000 – 200.000,- / hari “ Ujar sang pemilik warung (suka disebut mama).

Image credit : dokpri.
Image credit : dokpri.

 Warung ini merupakan usaha sampingan dari sang pemilik, karena pekerjaan utamanya adalah penjaga keamanan komplek tempat warung tersebut. Konsumen warung tersebut dimulai dari kalangan remaja hingga bapak-bapak. Lokasi warung tersebut juga bisa dibilang sangat strategis, karena tepat berada disamping Masjid, sehingga banyak dari para remaja dan bapak-bapak yang sambil menunggu adzan untuk mengerjakan sholat.

Dalam masa pandemi seperti ini, warung omen merupakan salah satu warung yang sangat terkena dampak dari wabah Covid-19 ini. Warung omen yang awalnya buka jam 12 malam , sekarang hanya buka sampai jam 8 malam saja karena adanya aturan dari Pemerintah setempat yang memberlakukan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar).

“ Dengan adanya wabah seperti ini, kita sebagai masyarakat kecil yang masih memiliki usaha kecil-kecilan ini masih sangat bersyukur, karena banyak dari masyarakat yang juga terkena dampak wabah Covid-19 ini kehilangan pekerjaannya. Saya sangat bersyukur walaupun pendapatan perhari saya menurun, tetapi saya masih bisa mencukupi kebutuhan makan sehari-hari untuk keluarga saya” Ujar Mama (sang pemilik warung).

Saya rasa berdasarkan pengamatan dan penelitian saya untuk menulis artikel ini, usaha yang dilakukan Pemerintah sudah cukup bagus untuk melakukan pemberian Bantuan Pemerintah untuk masyarakat yang terkena dampak wabah Covid-19 ini. Tetapi Bantuan dari Pemerintah pun masih belum bisa dibilang sempurna, karena masih banyak dari masyarakat yang terkena dampak tidak terjarah untuk Bantuan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun