Bunuh diri atau mengakhiri hidup dengan cara sendiri itu sering kali kita dengar beberapa hari belakangan ini. Bahkan di daerah saya Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau, kasus bunuh dari awal 2024 ini sudah terjadi 4 kasus. Beragam motif yang ditemukan polisi yang menghabiskan nyawanya sendiri.
Dan akibatnya kasus bunuh diri di Kabupaten Karimun menjadi kekhwatiran masyarakat saat ini. Â
Kenapa kasus bunuh diri makin meningkat di Kabupaten Karimun? Kenapa begitu mudahnya warga mengakhiri hidupnya dengan cara tidak wajar dan menghabisi nyawanya sendiri dan tidak sayang dengan dirinya sendiri. Tentunya jawabnya dari pertanyaan itu sangat banyak. Selain karena masalah kesehatan mental dan kurangnya kita mencintai diri sendiri/self love.Â
Padahal nyawa begitu berharga dan tidak ada manusia yang mampu membeli sebuah nyawa. Sekaya apapun kita tidak ada manusia yang bisa menukarkan uang dengan nyawa. Tetapi sepertinya mengakhiri dengan menghabisi nyawa sendiri adalah pilihan bagi mereka yang sudah lelah dengan kehidupanya sendiri. Padahal itu bukanlah solusi untuk menyelesaikan masalah hidup.Â
Sebagai warga Kabupaten Karimun, apa yang terjadi akhir-akhir ini membuat gempar masyarakat. Bahkan tokoh-tokoh agama pun mengambil langkah dengan mengeluarkan surat imbaun, dengan nomor surat B-200/Kk.32.1/04/BA.00/02/2024. Dalam surat ini Kementerian Agama meminta agar seluruh Kantor Urusa Agama (KUA) Kabupaten Karimun melakukan pembinaan melalui para khatib jumat, agar membahas tema bunuh diri dalam khutbah.Â
Tindakan itu tidak hanya dilakukan oleh KUA, pnamun enyelenggara Kristen Kemenag Kabupaten Karimun, Pendeta Pargaolan Simanjuntak juga menyampaikan agar semua pendeta kirnaya dapat menyampaikan kepada jemaat bahwa bunuh diri itu tidak dibenarkan.Â
Mirisnya kasus bunuh diri di Kabupaten Karimun ini terjadi berselang diwaktu yang sangat dekat. Bahkan dalam 11 hari saja ada tiga kasus bunuh diri terjadi di Kabupaten Karimun. Hal itupun membuat pemuka dan tokoh-tokoh agama bertindak cepat mengambil langkah pencegahan bunuh diri di Kabupaten Karimun.Â
Diantara kasus yang ditemukan orang korban bunuh diri ini, dari hasil pemeriksaan polisi dan visum dokter forensi, ditemukan bahwa ketiga korban dinyatan murni bunuh diri.Â
Adapaun 3 kasus yang terjadi dalam 11 hari di Karimun ini adalah ditemukan seorang PNS gantung diri di tangga darurat lantai enam RSUD Muhammad Sani Karimun.Â
Dari hasil pemeriksaan ini bahwa korban mengalami insomnia dan depresi. Setelah kasus PNS tersebut, beberapa hari kemudian pada  29 Januari 2024, seorang pemuda menghabisi nyawanya di sebuah pohon. Ia ditemukan tergantung dan nyawnaya tidak tertolong. Pemuda itu ditemukan di Kebun Jalan Jendral Sudirman, Kecamatan Tebing.Â
Setelah kasus pemuda ditemukan tergantung, dua hari kemudian warga Karimun kembali dihebohkan seorang pria yang sudah beristri ditemukan gantung di kamar rumahnya sendiri. Kejadianya itu berada di kawasa Telaga Timah, Sungai Lakam Barat, Kecamatan Karimun. Dari hasil pemeriksanaan ia diduga depresi karena permasalahan dengan istri.Â
Dari ketiga kasus yang ditemukan itu, korban yang bunuh diri terjadi karena ada masalah yang tak bisa mereka atasi dan mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri. Jika setiap masalah hidup yang kita hadapi menyelesaikan dengan mengakhiri hidup dengan bunuh diri itu adalah salah satu tindakan dan cara yang tidak manusiawi.Â
Tidak ada manusia yang hidup tanpa masalah. Dan tidak ada manusia yang tidak akan sakit. Kita pasti pernah menghadapi masalah dan  Apakah masalah hidup itu berat atau ringan. Namun, menyelesaikan masalah kehidupan dengan bunuh diri itu bukanlah langkah yang tepat.Â
Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki kapasitas untuk mengatasi masalah yang dihadapinya, meskipun seringkali mungkin butuh waktu, dukungan, atau sumber daya tambahan untuk melakukannya. Dalam menghadapi masalah, penting untuk tetap fleksibel, mencari solusi yang mungkin, dan mengambil langkah-langkah kecil yang dapat membantu mengatasi situasi tersebut.
Selain itu, penting juga untuk memahami bahwa meminta bantuan tidaklah merupakan tanda kelemahan, tetapi justru merupakan tanda keberanian dan kebijaksanaan. Ada berbagai sumber daya dan dukungan yang tersedia, seperti keluarga, teman, profesional kesehatan mental, dan layanan dukungan masyarakat.
Jadi, sementara masalah mungkin tidak dapat dihindari sepenuhnya dalam kehidupan, bagaimana kita merespon dan menghadapinya dapat membuat perbedaan besar dalam kualitas hidup kita.
Mencintai Diri Sendiri (Self Love)Â
Self Love atau mencintai diri sendiri itu penting. Ketika kita menemukan masalah jangan cepat mengambil keputasan apalagi sampai ingin melakukan tindakan bunuh diri. Â
Oleh karena itu, hal yang perlu kita ingat adalah untuk selalu mencintai diri sendiri dan sayang pada diri sendiri  ketika menghadapi berbagai masalah hidup. Dan selalu bersyujur.Â
Mencintai diri sendiri, atau self-love, adalah prinsip yang sangat penting untuk kesejahteraan mental, emosional, dan spiritual seseorang. Ini melibatkan penerimaan dan penghargaan terhadap diri sendiri sebagaimana adanya, dengan semua kelebihan dan kekurangannya. Karena kebanyakan kasus bunuh diri adalah akibat tidak mencintai diri sendiri. Sehingga hal itu membuat mereka cepat putus asa, Â depresi dan mengalami ganguan mental lainya.
Oleh karena itu, kita harus bisa menerima dan cintai diri sendiri. Pelajari untuk menerima diri kita sepenuhnya, termasuk bagian-bagian yang mungkin tidak sempurna atau ingin kita ubah. Berlatihlah untuk mencintai diri  dengan tulus.
Beri Diri Sendiri Waktu dan Perhatian. Sediakan waktu untuk melakukan hal-hal yang Anda nikmati dan yang memberikan kebahagiaan. Jadwalkan waktu untuk merawat diri, seperti melakukan hobi favorit, berolahraga, atau sekadar beristirahat.
selain itu jangan suka membandingkan hidup kita dengan orang lain. Hindari perbandingan yang merugikan. Ingatlah bahwa setiap individu memiliki perjalanan yang unik. Kita yang terlahir saat ini adalah orang pilihan dan sangat berharga. Jadi hargai nyawa kita sendiri.Â
Bersahabat dengan Diri Sendiri. berbicara kepada diri Anda dengan cara yang penuh kasih dan membangun. Jangan biarkan diri Anda terperangkap dalam sikap kritis atau negatif terhadap diri sendiri. Sehingga selalu menyalahkan diri sendiri. Terlalu keras mengkiritik diri sendiri.Â
Hal utama untuk mencegah dari keluh kesah hidup ini adalah selalu "Bersyukur". Orang yang pandai bersyukur akan selalu bahagia dan tidak pernah merasa kecewa dengan kehidupa ini. Â Latih diri kita untuk merasa bersyukur atas hal-hal baik dalam hidup . Fokus pada hal-hal yang kita miliki, bukan fokus pada apa yang tidak kita miliki.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H