Sebagai guru di desa kecil yang ada di Indonesia, saya dan teman-teman guru lainnya sangat merasakan begitu pentingnya jaringan internet saat ini. Keberadaan jaringan internet sangat dibutuhkan di pulau terluar dan terpencil.Â
Apalagi proses data baik mengisi rapor, Dapodik, Pengelolaan Kinerja dengan PMM, Siaga Pendis, dan administrasi guru lainnya terhubung dengan jaringan internet.
Seminar maupun webinar yang dilakukan saat ini melalui zoom meting harus memiliki jaringan internet. Bahkan Asesmen setiap tahun dilakukan sekolah juga harus terhubung dengan internet.Â
Sebagai desa kecil yang ada Kabupaten Lingga Provinsi Kepulauan Riau, sekolah tempat saya mengajar itu hanya sebuah pulau yang luasnya sekitar 1.292,75 km, yakni Desa Rejai, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga. Di sini hanya terdapat satu tower milik Telkomsel dan satu tower milik Indosat.
Dalam setiap bulan jaringan internet melalui jaringan operator seluler Telkomsel dan Indosat selalu macet. Jika tower tersebut mati, maka akses jaringan internet tidak terhubung lagi. Pernah beberapa kali kedua jaringan operator itu putus dan beberapa hari mati sehingga aktivitas kerja di sekolah pun terhambat.
Akses jaringan internet belum rata menjangkau di desa kecil bahkan di pulau terluar yang ada di Kabupaten Lingga. Akibatnya, sebagian siswa Sekolah Dasar (SD) di sini harus menumpang ke sekolah lain untuk mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
Hal ini pun terpaksa membuat Siswa SD ini berangkat setiap tahunya menggunakan pompong ke pulau yang ada akses jaringan internet untuk mengikuti ANBK. Siswa ini menginap di rumah penduduk yang dibawa kepala sekolah di sini.
Keterbatasan internet di pulau desa kecil di Lingga tak hanya menghambat ANBK bagi siswa, tetapi guru yang mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) juga demikian. Mereka harus menumpang dan bahkan menginap berminggu-minggu di tempat yang memiliki akses internetnya. Program PPG saat ini dilakukan secara daring.Â
Wacana Kecepatan Internet Tetap
Ini adalah kabar baik untuk pulau dan desa yang memiliki keterbatasan jaringan internet. Adanya wacana pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menetapkan batas minimal kecepatan internet tetap (Fixed broadband minimal 100 Mbps akan mengurangi kesenjangan digital.Â
Infrastruktur internet yang cepat dapat membantu mengurangi kesenjangan digital bagi guru dengan memberikan akses yang lebih baik ke wilayah pulau terpencil dan pedesaan. Hal itu akan memungkinkan memudahkan guru dan siswa untuk terhubung dengan dunia luar dan mendapatkan akses ke layanan penting seperti media pembelajaran digital yang layak.
Apalagi saat ini semua aktivitas di sekolah sudah terhubung dengan jaringan internet. Guru dan siswa harus melek digital. Diharapakan dengan adanya program ini tidak ada lagi kesulitan siswa dan guru dalam mengakses jaringan internet yang cepat dan mudah. Hal ini juga sejalan dengan program Kemendikbudristek agar para guru mahir penggunaan teknologi dalam pembelajaran.Â
Sebagai guru di yang mengajar di pulau saat ini, saya sangat mendukung program pemerintah untuk mengurangi kesenjangan digital dan memudahkan guru dalam penggunaan internet. Ketika jaringan internet baik dampaknya sangat bagus bagi dunia pendidikan di pulau dan desa yang masih minim infrastruktur internet.Â
Siswa yang mengikuti ANBK bisa berjalan dengan lancar, tidak perlu lagi harus menumpang dan menginap di tempat lain. Guru yang sedang mengikuti program PPG tidak keluar dari sekolah tempatnya mengajar. Saya rasa program wacana kecepatan internet tetap ini akan memberikan kemudahan bagi sekolah dan pendidikan di desa dan pulau.Â
Selain itu dengan kecepatan internet yang tinggi memungkinkan guru dapat mengakses media pembelajaran dengan mudah, mengakses perpustakaan digital, kursus daring, dan pembelajaran platform pembelajaran jarak jauh dapat berjalan dengan baik. Apalagi guru saat ini untuk selalu melek digital dan menguatkan media pembelajaran digital di sekolah.
Dengan adanya internet cepat dan tetap akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi guru di pulau atau daerah terpencil. Kecepatan internet yang tinggi memungkinkan guru untuk mengakses sumber daya pendidikan online seperti video pembelajaran, presentasi, e-book, dan repositori pendidikan lainnya. Ini memperluas akses ke materi pembelajaran yang berkualitas tanpa harus menghadapi keterbatasan sumber daya lokal.
Dengan internet yang cepat, guru dapat mengikuti kursus online, seminar, dan webinar untuk meningkatkan keterampilan mereka dalam mengajar, penggunaan teknologi, dan pembaruan kurikulum. Mereka juga dapat terlibat dalam jaringan profesional dengan sesama guru yang ada di kota-kota besar.
Dengan kecepatan internat yang baik guru bisa menyelenggarakan sesi pembelajaran jarak jauh dengan murid yang berada di lokasi yang jauh dari sekolah atau pulau terpencil. Ini memungkinkan kontinuitas pendidikan bahkan ketika ada hambatan geografis.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI