Mohon tunggu...
Kelompok 1
Kelompok 1 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pelajar/Mahasiswa

Kami mahasiswa kelompok 1 dari Mata Kuliah Kesehatan Mental, Prodi Psikologi dengan rincian anggota Irfan Abdul Gani (2004736), M Abdurrohman Faqih (2008278), Meisya Putri Nadilla (2004082), Ahmed Almuhandis Abror (2009597), Sherenity Ayu Putri (1902689).

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Social Loafing: Just Read di Grup Whatsapp Pertanda Kemalasan Sosial?

25 Agustus 2022   06:39 Diperbarui: 25 Agustus 2022   11:29 1320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Social Loafing di Grup Whatsapp
Seringkali para mahasiswa mengalami fenomena social loafing pada pembelajaran secara daring, terutama saat berkomunikasi melalui media Whatsapp. Apakah benar hal tersebut merupakan social loafing?

Ketika Anda bertugas sebagai ketua dalam tugas kelompok yang berjumlah 5-7 orang, grup Whatsapp menjadi salah satu media untuk berkomunikasi, tak jarang kita mendapatkan individu lainnya melakukan "just read" ketika Anda memberikan pembagian tugas ataupun terdapat tugas dadakan. Anggota kelompok lainnya merasa bahwa tugas dadakan yang diberikan dari ketuanya akan bisa diatasi oleh teman lainnya dan hal ini tidak dirasakan oleh satu individu, tetapi dapat dirasakan oleh seluruh anggota kelompok. Hal tersebut disebut dengan pelebaran tanggung jawab yang merupakan aspek dari social loafing.

Namun, social loafing tidak hanya terjadi pada komunikasi by group Whatsapp. Social loafing seringkali terjadi ketika pertemuan secara daring melalui Zoom atau Google Meet. Ketika guru menjelaskan kemudian bertanya kepada siswanya, "Apakah sudah jelas?" atau "Apakah ada yang ingin ditanyakan?" para siswa tidak menjawab pertanyaan tersebut karena dirasa akan ada yang menjawab pertanyaan yang ditanyakan (inilah yang disebut dengan pelebaran tanggung jawab).

Cara mengatasi social loafing pada diskusi kelompok baik secara online maupun offline, yaitu antara lain:
1. Membentuk lingkungan yang kondisif dalam kerja/organisasi
2. Memperkuat dorongan internal dalam beraktivitas
3. Membuat antisipasi dengan membuat rencana secara rinci
4. Memperkuat hubungan interpersonal antar rekan kerja/kelompok
5. Memberikan pelatihan/seminar kerja/organisasi
6. Membangun rasa peduli antar rekan kerja/kelompok

Demikian penjelasan mengenai social loafing yang sering terjadi di lingkungan sekitar kita. Penulis berharap artikel ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dalam mengatasi social loafing, baik pada dirinya maupun orang yang ada di sekitarnya.


DAFTAR PUSTAKA

Baron, Robert A & Byrne, Donn. 2004. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga.

Chidambaram, L., & Tung L. L. (2005). Is out of sight, out of mind? an empirical study of social loafing in technology-supported group. Information system research, 16, 149-168.

Karau & Williams. 1993. Social loafing: A meta-analytic review and theoretical integration. Journal of Personality and Social Psychology.

Latane, Williams, & Harkins. 1979. Many hands make light the work: The causes and consequences of social loafing. Journal of Personality and Social Psychology

Oktrivia, R. J., & Maryam, E. W. (2021). Social Loafing On Students Of Muhammadiyah University Sidoarjo. Academia Open, 5, 1--10. https://doi.org/10.21070/acopen.5.2021.2135

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun