Jangan Menunda Pekerjaan yang dianggap Sulit: Jadi Perangkap  Aktivitas Talenta Muda Menuju Era Bonus Demogfrafi 2030
 "Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, yaitu masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu." (HR. Bukhari Muslim)
Oleh: Ahmad Rusdiana
Bonus demografi yang akan dialami Indonesia pada tahun 2030 mendatang membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi talenta muda. Di era ini, kemampuan untuk mengelola waktu dan menyelesaikan tugas dengan efisien akan menjadi kunci sukses. Salah satu tantangan utama yang sering dihadapi adalah penundaan pekerjaan, terutama tugas yang dianggap sulit atau menantang.Â
Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah shallallah 'alaihi wa sallam pernah menasihati seseorang, "Manfaatkanlah lima perkara sebelum lima perkara, yaitu masa mudamu sebelum datang masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, dan hidupmu sebelum datang kematianmu." (HR. Bukhari Muslim). Penundaan ini dapat menghambat produktivitas dan mengurangi efektivitas kerja.Â
Oleh karena itu, penting bagi talenta muda untuk belajar mengatasi perangkap penundaan dan menyelesaikan tugas sulit secara tepat waktu. Mari kita breakdown, satu persatu:Â
Pertama: Memecah Tugas Menjadi Bagian-Bagian Kecil;Â Salah satu strategi efektif untuk mengatasi penundaan adalah memecah tugas besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola. Tugas yang besar dan kompleks sering kali terlihat menakutkan dan sulit untuk dimulai.Â
Dengan memecahnya menjadi langkah-langkah yang lebih kecil, tugas tersebut menjadi lebih terstruktur dan terasa lebih mudah untuk dikerjakan. Misalnya, seorang mahasiswa yang menghadapi proyek akhir yang kompleks dapat memulai dengan membuat rencana detail, menentukan tahap-tahap pengerjaan, dan menetapkan target harian.Â
Langkah-langkah kecil ini akan memberikan rasa pencapaian yang berkelanjutan dan mencegah penundaan.
Kedua: Menggunakan Teknik Manajemen Waktu yang Efektif; Manajemen waktu yang baik adalah kunci untuk menghindari penundaan. Teknik seperti metode Pomodoro, di mana pekerjaan dilakukan dalam interval waktu yang teratur dengan istirahat singkat di antaranya, dapat membantu menjaga fokus dan produktivitas.Â
Metode ini membantu talenta muda untuk tetap teratur dan mengurangi rasa kewalahan ketika menghadapi tugas yang sulit. Dengan menerapkan manajemen waktu yang efektif, tugas-tugas yang sulit dapat diselesaikan dengan lebih efisien dan tanpa penundaan yang tidak perlu.
Ketiga: Mencari Dukungan dan Kolaborasi; Seringkali, tugas yang sulit dapat diselesaikan lebih cepat dan dengan lebih baik ketika dikerjakan secara kolaboratif. Mencari dukungan dari teman, rekan kerja, atau mentor dapat memberikan perspektif baru dan solusi yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.Â
Kolaborasi juga memberikan dorongan motivasi dan rasa tanggung jawab bersama yang dapat mengurangi kecenderungan untuk menunda pekerjaan. Bagi talenta muda, berkolaborasi dalam proyek atau tugas yang sulit tidak hanya membantu menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat tetapi juga mengembangkan keterampilan kerja tim yang penting untuk masa depan.
Upaya, menghadapi era bonus demografi, kemampuan talenta muda Indonesia untuk mengelola waktu dan menyelesaikan tugas sulit secara efisien akan menjadi kunci sukses.
Semakin kita bisa menggunakan waktu dengan semaksimal mungkin, di sanalah kita mendapatkan keberkahan dari hari yang kita jalani. Allah berfirman dalam al-Quran surah Al-Furqan Ayat 62: Artinya "Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur." (QS Al-Furqan [25]: 62).
Dengan memecah tugas besar menjadi bagian kecil, menerapkan teknik manajemen waktu yang efektif, dan mencari dukungan serta kolaborasi, penundaan dapat dihindari. Menyelesaikan tugas yang sulit terlebih dahulu tidak hanya mengurangi beban mental tetapi juga memberikan rasa pencapaian yang kuat. Dengan demikian, talenta muda dapat mempersiapkan diri untuk berkontribusi secara optimal dalam pembangunan bangsa pada era bonus demografi mendatang.
Mengelola waktu dan menyelesaikan tugas sulit secara efisien akan menjadi kunci sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H