Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengenal Diri: Kunci Peningkatan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

2 Juni 2024   22:44 Diperbarui: 3 Juni 2024   00:43 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: wikiHow; tersedia di id.wikihow.com (dimodifikasi)

Mengenal Diri: Kunci Peningkatan Talenta Muda Menuju Bonus Demografi 2030

Oleh: Ahmad Rusdiana

Indonesia sedang berada di ambang era bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. Era ini menawarkan peluang besar bagi peningkatan kesejahteraan ekonomi dan sosial bangsa. 

Namun, untuk memaksimalkan potensi ini, generasi muda perlu mengenal diri mereka sendiri secara mendalam. Pemahaman terhadap diri sendiri merupakan mediator antara hubungan antara manusia dengan dunianya. Suatu pengalaman bisa berdampak negatif, netral, ataupun positif sebagiannya dijembatani oleh pemahamamnya terhadap dirinya sendiri.

Allah SWT pun menunjukkan bahwa orang yang menganggap dirinya rendah cenderung mudah sedih dan lemah dalam bersikap, Fiman-Nya: "Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman (QS. Ali-'Imran:[3]: 139). Pemahaman diri merupakan penilaian yang bersifat subjektif dan personal. 

Setiap orang memiliki pemahaman yang unik dan berbeda-beda mengenai dirinya sendiri. Mengacu pada pemikiran Muhammad Ali Shomali dalam bukunya "Mengenal Diri: Tuntunan Islam dalam Memahami Jiwa, Watak, dan Kepribadian Anda," terdapat enam manfaat penting dari mengenal diri yang dapat menjadi landasan bagi pengembangan talenta muda Indonesia. Untuk lebih jelasnya Mari Kita breakdown, satu persatu: 

Pertama: Mengenal Kemampuan dan Bakat Pribadi Manfaat pertama dari mengenal diri adalah memungkinkan seseorang untuk mengenali kemampuan dan bakat pribadinya. 

Talenta muda Indonesia yang mampu memahami kekuatan dan kelemahannya sendiri akan lebih mudah mengembangkan potensi maksimal mereka. Dengan mengetahui bakat yang dimiliki, mereka dapat memilih bidang studi dan karier yang sesuai, sehingga dapat berkontribusi secara optimal dalam masyarakat.

Kedua: Menyadari Nilai Diri sebagai Ciptaan Tuhan yang Berharga Seorang mukmin yang memahami bahwa dirinya adalah ciptaan Tuhan yang sangat berharga akan memiliki rasa percaya diri yang tinggi. Kesadaran ini mendorong generasi muda untuk tidak meremehkan diri sendiri dan selalu berusaha meningkatkan kualitas hidup mereka. 

Dalam konteks bonus demografi, rasa nilai diri yang tinggi akan memotivasi talenta muda untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif terhadap pembangunan bangsa. Ketiga: Memahami Dualitas Jasad dan Ruh Manusia terdiri dari jasad dan ruh, dengan ruh yang dianggap lebih penting dalam literatur sufistik. Mengenal diri berarti memahami pentingnya keseimbangan antara kebutuhan fisik dan spiritual. Generasi muda yang mengerti ini akan lebih bijak dalam menjaga kesehatan fisik dan mentalnya, yang merupakan kunci untuk menjadi tenaga kerja produktif dan inovatif.

Keempat: Menyadari Penciptaan yang Tidak Kebetulan Manusia tidak diciptakan secara kebetulan; ada tujuan dan makna di balik keberadaan setiap individu. Pemahaman ini memberikan arah dan tujuan hidup yang jelas bagi generasi muda. Dengan mengetahui bahwa mereka memiliki peran khusus dalam kehidupan, mereka akan lebih termotivasi untuk mencapai tujuan tersebut dan berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Kelima: Menghargai Peran Kesadaran dalam Perbaikan Diri Kesadaran diri adalah langkah pertama menuju perbaikan diri. Dengan mengenal diri sendiri, generasi muda dapat mengevaluasi kekurangan dan kelebihan mereka serta berupaya untuk terus berkembang. Hal ini sangat penting dalam era bonus demografi, di mana perbaikan diri secara terus-menerus akan meningkatkan daya saing dan produktivitas nasional.

Keemam: Menjelajahi Kawasan Malakut Mengenal diri adalah pintu gerbang menuju kawasan Malakut, yang melambangkan pemahaman spiritual yang lebih tinggi. Generasi muda yang memahami dimensi spiritual dalam kehidupan akan memiliki pandangan hidup yang lebih holistik dan seimbang. Ini akan membantu mereka menghadapi tantangan hidup dengan lebih bijak dan penuh kesadaran.

Secara esensial, mengenal diri sendiri adalah langkah penting dalam mengembangkan potensi talenta muda Indonesia menuju era bonus demografi 2030. Dengan memahami kemampuan, bakat, dan nilai diri, serta pentingnya keseimbangan antara jasad dan ruh, generasi muda akan lebih siap untuk berkontribusi secara positif terhadap pembangunan bangsa.  Pemahaman terhadap diri sendiri bisa berpengaruh baik terhadap kesehatan mental maupun fisik (Ali, Fang, & Rizzo, 2010; Goodwin & Olfson, 2002). 

Pemahaman terhadap diri sendiri merupakan mediator antara hubungan antara manusia dengan dunianya. Suatu pengalaman bisa berdampak negatif, netral, ataupun positif sebagiannya dijembatani oleh pemahamamnya terhadap dirinya sendiri. Allah SWT pun menunjukkan bahwa orang yang menganggap dirinya rendah cenderung mudah sedih dan lemah dalam bersikap (QS. Ali-'Imran [3]: 139).

Peningkatan kesadaran diri juga mendorong perbaikan diri yang berkelanjutan, yang sangat diperlukan untuk menghadapi tantangan masa depan. Mengenal diri bukan hanya tentang memahami diri sendiri, tetapi juga tentang mempersiapkan diri untuk menjadi bagian dari solusi dalam mencapai kesejahteraan dan kemajuan Indonesia. Wallahu A'lam Bishowab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun