Untuk memanfaatkan bonus demografi, perusahaan perlu aktif dalam mencari talenta potensial yang berkualitas. Talent Acquisition memainkan peran penting dalam ini dengan menggunakan berbagai saluran seperti database pencari kerja, jejaring media sosial, job fair, outsourcing, dan kerjasama dengan institusi pendidikan.Â
Pencarian yang efektif dan strategis ini membantu perusahaan mendapatkan kandidat terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan budaya perusahaan.
Ketiga: Proses Seleksi dan Penilaian Kandidat;Â
Seleksi dan penilaian kandidat adalah langkah krusial dalam memastikan bahwa individu yang terpilih memenuhi kriteria dan kualifikasi yang telah ditetapkan.Â
Talent Acquisition melakukan tinjauan aplikasi, proses interview, tes keterampilan, dan penilaian lainnya untuk mengevaluasi potensi calon karyawan. Dengan seleksi yang ketat, perusahaan dapat memastikan bahwa mereka merekrut talenta terbaik yang siap berkontribusi terhadap kemajuan perusahaan.
Keempat: Mengelola Proses Rekrutmen;Â
Talent Acquisition mengelola seluruh proses rekrutmen dari awal hingga akhir. Ini termasuk pengumuman lowongan pekerjaan, penjadwalan wawancara, koordinasi tes dan penilaian, memberikan feedback kepada kandidat, negosiasi gaji dan tunjangan, serta menjaga komunikasi yang baik sepanjang proses rekrutmen.Â
Manajemen yang efektif dari seluruh proses ini memastikan pengalaman positif bagi kandidat dan membantu perusahaan dalam menarik dan mempertahankan talenta terbaik.
Kelima: Membangun Employer Branding;Â
Dalam menghadapi era bonus demografi, perusahaan perlu membangun employer branding yang kuat untuk menarik talenta terbaik.Â
Talent Acquisition berperan dalam menciptakan citra positif perusahaan sebagai tempat kerja yang nyaman dan menarik. Ini dapat dilakukan melalui pengoptimalan website karir, memperkuat media sosial perusahaan, berpartisipasi dalam berbagai event, dan menjaga hubungan yang positif dengan para kandidat. Employer branding yang kuat membantu perusahaan menjadi pilihan utama bagi calon karyawan.