Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Membagun Talenta Muda Indonsia Emas 2045: Menggali Nilai Budi Utomo "Mengatasi Perbedaan Sosial" dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

20 Mei 2024   23:39 Diperbarui: 21 Mei 2024   00:26 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Cerdika Tersedia di cerdika.com

Membangun Talenta Muda Menuju Indonesia Emas 2045: Menggali Nilai Budi Utomo "Mengatasi perbedaan sosial" dalam Implementasi Kurikulum Merdeka

Budi Utomo, sebagai organisasi pergerakan nasional pertama di Indonesia, memiliki visi yang sangat maju untuk zamannya. Salah satu tujuan utama mereka adalah mengatasi perbedaan sosial dengan semangat kesatuan dan persatuan. Mereka ingin menciptakan kemajuan bagi seluruh penduduk Hindia, tanpa memandang perbedaan keturunan, jenis kelamin, atau agama. 

Dalam era modern saat ini, semangat ini sangat relevan untuk diimplementasikan dalam berbagai program pembangunan, termasuk dalam program KURMA (Kreativitas, Usaha, Rasa, Minat, dan Aspirasi) untuk membangun talenta muda menuju Indonesia Emas 2045. Ada 3 nilai yang dapat diedukasi dari tujuan Budi Utomo "Mengatasi perbedaan sosial", diantaranya:

Pertama: Budi Utomo Mengusung Semangat Kesatuan; Budi Utomo menekankan pentingnya semangat kesatuan dalam mencapai kemajuan. Dalam konteks KURMA, semangat kesatuan ini dapat diimplementasikan dengan mendorong kolaborasi lintas disiplin dan latar belakang di kalangan pemuda. 

Program KURMA bisa mengadopsi pendekatan inklusif yang mengajak semua talenta muda, baik dari perkotaan maupun pedesaan, untuk bekerja sama dalam proyek-proyek kreatif dan inovatif. 

Misalnya, mengadakan hackathon atau kompetisi inovasi yang melibatkan peserta dari berbagai daerah dan latar belakang pendidikan. Dengan demikian, pemuda Indonesia dapat belajar dan bertumbuh bersama, mengatasi perbedaan, dan membangun jaringan yang kuat untuk masa depan.

Kedua: Budi Utomo Tanpa Memandang Perbedaan Keturunan, Jenis Kelamin, atau Agama; Salah satu nilai utama dari Budi Utomo adalah inklusivitas, di mana semua orang memiliki kesempatan yang sama tanpa memandang perbedaan keturunan, jenis kelamin, atau agama.

KURMA dapat menerapkan prinsip ini dengan memastikan bahwa semua program dan kegiatan bersifat inklusif. Ini bisa dilakukan dengan memberikan beasiswa dan akses pendidikan bagi talenta muda dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi. 

Selain itu, program mentoring bisa dirancang untuk memberikan dukungan khusus kepada kelompok yang selama ini kurang terwakili, seperti perempuan dalam bidang STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) atau minoritas agama dan etnis. Dengan demikian, KURMA dapat membantu menciptakan masyarakat yang lebih adil dan merata.

Ketiga: Budi Utomo Berfokus pada Kesetaraan dan Persatuan Seluruh Rakyat Hindia; Fokus Budi Utomo pada kesetaraan dan persatuan sangat relevan dengan tujuan KURMA dalam mempersiapkan talenta muda menuju Indonesia Emas 2045. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun