Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Filosofi Kepemimpinan Pendidikan Trilogi Ki Hadjar Dewantara

8 Mei 2024   02:14 Diperbarui: 8 Mei 2024   02:37 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sunber: books.google.co.id

Filosofi Kepemimpinan Pendidikan Trilogi Ki Hajar Dewantara

Teladan, Ambisi, dan  Bijaksana.

Filosofi kepemimpinan dalam trilogi Ki Hajar Dewantara mencerminkan nilai-nilai budaya yang kaya dan mendalam yang menjadi landasan bagi pembentukan karakter dan sikap seorang pemimpin. Trilogi ini bukan hanya sekadar serangkaian kata-kata, melainkan sebuah pandangan tentang bagaimana seorang pemimpin seharusnya bertindak, berpikir, dan memberi contoh kepada yang dipimpinnya.

Pertama, "Ing Ngarsa Sung Tuladha" bermakna pemimpin haruslah menjadi teladan bagi yang dipimpin. Dalam budaya Jawa, "Ngarsa Sung Tuladha" mengacu pada sikap seorang yang memberi contoh atau panutan. 

Artinya, seorang pemimpin harus mampu menunjukkan kualitas dan integritas yang tinggi dalam segala aspek kehidupannya. Sebagai teladan, pemimpin harus mempraktikkan nilai-nilai moral dan etika yang baik, serta memperlihatkan dedikasi dan komitmen yang tinggi terhadap tugas dan tanggung jawabnya. 

Dengan menjadi teladan, pemimpin akan membangun kepercayaan dan kredibilitas di antara bawahannya, serta menginspirasi mereka untuk mengikuti jejak yang baik.

Kedua, "Ing Madya Mangun Karsa" mengajarkan pentingnya memiliki cita-cita yang tinggi dan upaya yang sungguh-sungguh dalam mewujudkannya. "Madya Mangun Karsa" merujuk pada usaha dan upaya yang gigih dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. 

Seorang pemimpin harus memiliki visi yang jelas dan ambisi yang besar untuk kemajuan bersama. Dengan memiliki cita-cita yang mulia, pemimpin dapat menggerakkan dan memotivasi orang-orang di sekitarnya untuk bekerja keras menuju pencapaian tersebut. 

Keberanian untuk mengambil risiko, ketekunan dalam menghadapi tantangan, dan keteguhan hati dalam menghadapi kegagalan merupakan sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin yang ingin mewujudkan cita-cita besar.

Ketiga, "Tut Wuri Handayani" menekankan pada sikap kepemimpinan yang bijaksana dan penuh kasih sayang. "Tut Wuri Handayani" secara harfiah berarti "pandanglah ke belakang, luruskanlah garis tangan". Ini menggambarkan peran seorang pemimpin sebagai pengayom dan pembimbing yang bijaksana bagi yang dipimpinnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun