Mohon tunggu...
Ahmad Rusdiana
Ahmad Rusdiana Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Pendidikan, Peneliti, Pengabdian Kepada Masyarakat-Pendiri Pembina Yayasan Pendidikan Al-Misbah Cipadung Bandung- Pendiri Pembina Yayasan Tresna Bhakti Cinyasag-Panawangan-Ciamis Jawa Barat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Membaca dan Menulis Dengan Moto Belajar dan Mengabdi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memperkuat Sinergi Tripusat Pendidikan: Untuk Memabagun Sistem Pendidikan Holistik dan Inklusif

5 Mei 2024   01:08 Diperbarui: 5 Mei 2024   01:15 247
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Doc. PKBM Tresna Bhakti pada Kegiatan P3-Life Skill, 19 Juli 2023 

Guru dan tenaga pendidik di sekolah bertanggung jawab dalam memberikan pembelajaran yang berkualitas dan memotivasi siswa untuk mencapai potensi terbaik mereka. Selain itu, sekolah juga menjadi tempat untuk memupuk rasa kebersamaan, kebersihan, dan kedisiplinan, yang merupakan nilai-nilai penting dalam membentuk karakter anak-anak.

Ketiga, pendidikan di lingkungan masyarakat atau pemuda melibatkan peran serta aktif dari seluruh komunitas dalam mendukung pembelajaran dan perkembangan anak-anak. Masyarakat merupakan tempat di mana anak-anak dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari di sekolah dan dari keluarga. 

Di sini, mereka berinteraksi dengan berbagai individu dan lingkungan yang beragam, yang membantu mereka memahami realitas sosial, ekonomi, dan budaya yang ada di sekitar mereka. Pendidikan di lingkungan masyarakat juga mencakup kegiatan ekstrakurikuler, program pengabdian masyarakat, dan peluang belajar informal yang dapat memperkaya pengalaman pendidikan anak-anak.

Pentingnya sinergi antara ketiga lingkungan pendidikan ini tidak bisa diragukan lagi. Setiap lingkungan saling terkait dan saling mempengaruhi dalam membentuk karakter, pengetahuan, dan keterampilan anak-anak. Misalnya, ketika nilai-nilai yang diajarkan di keluarga tidak sejalan dengan nilai yang diajarkan di sekolah, hal ini dapat membingungkan anak-anak dan menghambat perkembangan mereka. Oleh karena itu, perlu adanya koordinasi dan kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung pertumbuhan holistik anak-anak. 

Selain itu, dalam membangun sistem pendidikan yang inklusif, penting untuk memperhatikan keberagaman dan kebutuhan individu anak-anak. Setiap anak memiliki potensi dan kebutuhan yang berbeda-beda, oleh karena itu pendidikan haruslah bersifat inklusif, memberikan kesempatan dan akses yang sama bagi semua anak untuk berkembang secara optimal. Hal ini dapat dilakukan dengan memperhatikan berbagai faktor seperti perbedaan budaya, bahasa, kemampuan fisik, dan kebutuhan khusus anak-anak.

Dalam konteks pendidikan modern, konsep Tri Pusat Pendidikan Dewantara tetap relevan dan menjadi acuan penting dalam merancang sistem pendidikan yang holistik dan inklusif, mencakup dimensi spiritual, moral, dan akademis menjadi fokus penting dalam pengembangan sekolah yang inklusif dan berdaya. Dengan memperkuat sinergi antara keluarga, sekolah, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang memberdayakan anak-anak untuk menjadi individu yang berkualitas, berdaya saing, dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Wallahu A'lam *****

Sinergitas, keluarga, sekolah dan lingkungan masyarakat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun